Pertumbuhan Ekonomi Jakarta 5,59 Persen Didorong Meningkatnya Mobilitas Masyarakat
Ilustrasi - Gedung perkantoran di Jakarta. (Foto: MP/Dicke Prasetia)
MerahPutih.com - Kinerja ekonomi DKI Jakarta pada triwulan II-2022 tumbuh sebesar 5,59 persen (year on year), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya 4,62 persen (yoy). Capai ekonomi DKI itu pun lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional 5,44 persen (yoy).
Direktur Eksekutif Bank Indonesia (BI) Onny Widjanarko mengungkapkan, lebih tingginya pertumbuhan ekonomi Jakarta tersebut sejalan dengan terus meningkatnya mobilitas masyarakat yang didukung dengan adanya program percepatan vaksinasi booster serta kebijakan diperbolehkannya mudik.
Dari sisi permintaan, kinerja ekspor, konsumsi rumah tangga dan investasi menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta pada triwulan II 2022.
Baca Juga:
Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Indonesia Sangat Baik
Sementara itu dari sisi Lapangan Usaha (LU), pertumbuhan terutama bersumber dari LU Perdagangan, LU Informasi dan komunikasi, serta LU Industri Pengolahan," ujarnya.
"Dari sisi permintaan, kinerja ekspor pada triwulan II 2022 tumbuh sebesar 10,68 persen (yoy) dengan andil sebesar 5,60 persen terhadap PDRB DKI Jakarta," ujarnya.
Lanjut dia, meningkatnya kinerja ekspor utamanya didorong dari meningkatnya ekspor jasa yang tercermin dari peningkatan jumlah kedatangan wisatawan mancanegara. Kinerja konsumsi rumah tangga pada triwulan II 2022 juga tumbuh positif sebesar 5,27 persen (yoy) dengan andil sebesar 3,12 persen terhadap PDRB DKI Jakarta.
"Pertumbuhan tersebut didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat serta peningkatan konsumsi yang tercermin dari peningkatan impor barang konsumsi dan konsumsi listrik rumah tangga," paparnya.
Baca Juga:
Sepertiga Perekonomian Indonesia Kontribusi BUMN
Selanjutnya, investasi tercatat tumbuh sebesar 5,78 persen (yoy) dengan andil sebesar 2,11 persen (yoy) sejalan dengan akselerasi sektor konstruksi serta peningkatan belanja modal pemerintah dan impor barang modal. Namun, konsumsi pemerintah mengalami kontraksi sebesar 9,58 persen (yoy) dan menjadi penahan laju pertumbuhan.
Dari sisi sektoral atau lapangan usaha, pertumbuhan pada triwulan II 2022 terutama ditopang oleh pertumbuhan pada LU Perdagangan Besar dan Eceran yaitu sebesar 8,25 persen (yoy) dengan andil sebesar 1,27 persen (yoy) terhadap PDRB DKI Jakarta.
"Kondisi tersebut sejalan dengan peningkatan konsumsi RT yang didorong oleh pelonggaran kapasitas pusat perbelanjaan, toko ritel, dan tempat rekreasi pada PPKM level 1, serta diselenggarakannya beberapa event seperti Pekan Raya Jakarta," tutupnya. (Asp)
Baca Juga:
Tanggapan KSP Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2022 Sebesar 5,44 Persen
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Surat Utang Global Bikin Cadangan Devisa Meningkat
Banyak yang Belum Tahu, Ingat Transaksi QRIS di Bawah Rp 500 Ribu Gratis Biaya Admin
Kebijakan Ini Diyakini Airlangga Pada Kuartal VI 2025 Jadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi
Ekspor Dinilai Bagus, Tapi Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 5,5 Persen
Menko Yusril Akui Ada Penegakan Hukum Perparah Ketidakadilan Ekonomi
Legislator NasDem Rajiv Mangkir dari Panggilan KPK, Pemeriksaan Bakal Dijadwalkan Ulang
Ramai Bantahan Jumlah Dana Pemda Mengendap, Menkeu Purbaya Lempar Tanggung Jawab ke BI
Realisasi Investasi Indonesia Triwulan III Tahun 2025 Tembus Rp491,4 Triliun
8 Nota Kesepahaman Kerja Sama Indonesia dan Brazil, Dari Energi sampai Peternakan
Bantah APBD Jabar Parkir di Bank, Dedi Mulyadi Pegang Bukti Menkeu Pakai Data Lama dari BI