Kesehatan

Protein pada Camilan Pelindung Tubuh

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Minggu, 05 Desember 2021
Protein pada Camilan Pelindung Tubuh

Pentingnya mengonsumsi camilan yang mengandung protein (Foto: pixabay/jlerche)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MENAMBAHKAN protein ke dalam camilan atau makanan selingan di antara dua waktu makan dan saat menjelang tidur sangat penting.

Hal tersebut dipaparkan Ketua Indonesia Sport Nutrition Association Dr Rita Ramayulis DCN, MKes. Menurutnya, asupan protein pada camilan sangat dibutuhkan setiap harinya.

Baca Juga:

Deretan Makanan Sehat Khas Vietnam yang Bikin Lidah Bergoyang

"Dulu, selingan itu untuk memenuhi kebutuhan energi yang belum terpenuhi pada makanan pokok. Sekarang tidak bisa lagi, harus menambahkan protein karena itu perlindungan untuk tubuh kita," tutur Rita, dikutip .

Protein sangat penting bagi imunitas tubuh (Foto: pixabay/stevepb)

Rita yang juga merupakan pengurus dari DPP Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) menjelaskan protein sangat dibutuhkan sel imunitas agar bisa bekerja sesuai tugasnya. Zat gizi yang juga harus ada di dalam makanan utama, menurutnya, juga bertugas membantu memelihara sel yang telah terbentuk.

"Jadi sel-sel yang sudah terbentuk lama-lama menua, butuh dikasih protein supaya tetap disintesis dan kepadatannya tetap ada. Protein ini bahan dasar seluruh hormon dan enzim dalam tubuh. Jadi tidak boleh kekurangan protein," ujarnya.

Seseorang membutuhkan enam porsi protein yang bisa didapat dari beragam pangan, seperti daging, tempe dan olahannya, serta susu.

Baca Juga:

Serabi Notosuman, Kuliner Legendaris Made In Negeri Aing

Penambahan keju pada camilan bisa menjadi solusi asupan sumber protein. (Foto: pixabay/gzpesdov)

Untuk mendapatkan protein dari susu, jumlah yang dibutuhkan sekitar dua porsi. Jumlah tersebut akan meningkat jika kamu melakukan kegiatan yang membutuhkan energi berlebih, menguras protein, atau saat masa pemulihan setelah sakit.

Terlebih disaat pandemi, menurut Rita, kebutuhan protein harus lebih ditingkatkan. Ia menyebut salah satu sumber asupan protein bisa diambil dari keju.

Keju bisa menjadi salah satu sumber protein yang penggunaannya cukup luas pada berbagai jenis makanan. Keju berbeda dengan susu yang cenderung terbatas penggunaanya. Susu tak dapat dipanaskan, karena bisa menghilangkan zat gizinya.

"Keju menjadi salah satu pilihan cerdas karena dia bisa masuk ke mana pun. Misalnya mau pakai ubi, singkong, masuk semuanya (bersama keju), malah bikin ubi keju makin terasa enaknya. Kalau ditambahkan keju, makanan lebih bernilai," tutup Rita. (Ryn)

Baca Juga:

Pentingnya Makanan yang Mengandung Antioksidan Bagi Kesehatan Kulit

#Kesehatan #Kuliner #Tips Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Kuliner
Remaja China Kencingi Kuah Hotpot, Diharuskan Ganti Rugi Rp 4,7 Miliar
Pengadilan juga menyatakan orangtua remaja tersebut gagal menjalankan kewajiban pengawasan sehingga merekalah yang harus menanggung ganti rugi.
Dwi Astarini - Selasa, 16 September 2025
Remaja China Kencingi Kuah Hotpot, Diharuskan Ganti Rugi Rp 4,7 Miliar
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Fun
'Demon Slayer: Infinity Castle' Jadi Inspirasi Kolaborasi Menu Minuman Eksklusif
Kolaborasi Chatime dan Demon Slayer menghadirkan tiga menu spesial yang terinspirasi dari karakter ikonik.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 September 2025
'Demon Slayer: Infinity Castle' Jadi Inspirasi Kolaborasi Menu Minuman Eksklusif
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Indonesia
Jeritan UMKM di District Blok M, Harga Sewa Naik Langsung Bikin Tenant Cabut
UMKM kini menjerit di District Blok M, Jakarta Selatan. Kenaikan harga sewa menjadi alasan mengapa banyak tenant yang cabut.
Soffi Amira - Rabu, 03 September 2025
Jeritan UMKM di District Blok M, Harga Sewa Naik Langsung Bikin Tenant Cabut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Bagikan