Fashion

Penerapan Indikasi Geografis dan AI Jadi Tantangan Pelestarian Motif Batik di Indonesia

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Jumat, 28 Juli 2023
Penerapan Indikasi Geografis dan AI Jadi Tantangan Pelestarian Motif Batik di Indonesia

Yayasan Batik Indonesia bersama Kementerian Perindustrian bersemangat untuk mendapatkan izin batik. (Foto: Pexels/Polina Kovaleva)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BATIK Indonesia menghadapi banyak tantangan pada masa depan. Meski kini batik telah digunakan oleh berbagai kalangan masyarakat, tantangan ke depan dinilai semakin berat.

Dari sekian banyak tantangan itu, ada dua yang harus segera dibereskan oleh pelaku industri batik Indonesia, yaitu penerapan indikasi geografis (IG) dan artificial intelligence/kecerdasan buatan (AI).

Demikian diungkap oleh Prof. Dr. Rahardi Ramelan M. Sc M.E, anggota Dewan Pembina Yayasan Batik Indonesia (YBI) dalam acara batik yang digelar di Jakarta, Rabu (26/7), seperti dikutip Antara.

Mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Indonesia di era pemerintahan Presiden B.J Habibie itu mengatakan, indikasi geografis (IG) menjadi aspek penting dalam mendorong perkembangan batik Indonesia sekaligus menjaga kelestarian motif batik.

Indikasi geografis secara sederhana adalah tanda yang menunjukkan daerah asal sesuatu barang dan atau produk yang karena faktor lingkungan dan geografis termasuk faktor alam, faktor manusia, atau kombinasi kedua faktor tersebut, memberikan reputasi kualitas dan karakteristik tertentu pada barang yang bisa dibedakan dengan benda lain.

Meski sudah sedemikian rupa disederhanakan, definisi ini terasa masih sangat sulit. Akibatnya, menurut Rahardi, Indonesia kesulitan mendapatkan izin indikasi geografis karena perlu membatasi wilayah dengan jelas sesuai produksi barang tertentu.

Baca juga:

Lorong Waktu, Karya Maestro Batik Indonesia dalam Closing Night JF3

"Maka itu Yayasan Batik Indonesia bersama Kementerian Perindustrian bersemangat untuk mendapatkan izin batik. Yang pertama dapat izin indikasi geografis batik Nitik," ucap Rahardi.

Peluncuran IG batik nitik telah dilakukan pada 2021 dan diresmikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X.

Rahardi sendiri bergiat mengampanyekan manfaat indikasi geografis melalui seminar dan diskusi.
Dalam suatu webinar yang diselenggarakan Museum Tekstil Jakarta, Rahardi setidaknya menyebut tiga manfaat indikasi geografis.

IG melindungi nama produk terkenal dari penyalahgunaan dan pemalsuan, mendorong pengembangan wilayah/masyarakat pemilik IG, dan membantu konsumen dengan informasi tentang karakteristik spesifik dari produk.

Dalam mendapatkan izin di bidang kerajinan, ia mengatakan Indonesia cukup tertinggal dari negara lainnya seperti Thailand, India, dan Vietnam yang sudah banyak mendaftarkan izin indikasi geografis.

Baca juga:

Mengenal Google Doodle Hari ini, Pelopor Batik Indonesia KRT Hardjonagoro



Rahardi menambahkan, dorongan dari kelompok yang memiliki kerajinan di daerah tertentu yang bisa mengangkat produknya dan mengusulkan untuk mendapat izin tersebut.

"Yang diingat indikasi geografis harus diusulkan dari bawah, harus usul dari kelompok-kelompok yang memiliki kerajinan batik itu mengusulkan melalui tingkat-tingkatnya. Di sini kadang ada kesulitan," terang Rahardi.

Rahardi juga membeberkan, jika batik dari daerah di Indonesia terdaftar dalam indikasi geografis, bisa menguntungkan tidak hanya dari penjualan produk, tapi juga daerah yang mewakilinya.

Pada akhirnya, batik bisa berdampak berantai ke peningkatan kunjungan wisata karena nilai daerahnya bisa naik hingga 10 persen melalui indikasi geografis.

Saat ini batik yang sudah mendapatkan izin indikasi geografis adalah batik Nitik dari Yogyakarta, batik Complongan Indramayu, batik Besurek Bengkulu, dan Sarung batik Pekalongan.

Hingga hari ini, YBI terus mendorong tiga daerah lainnya untuk mendapatkan izin indikasi geografis, yaitu batik Merawit dari Cirebon, batik Gedog dari Tuban, dan batik Gentong dari Madura.

Selain indikasi geografis, Rahardi mengkhawatirkan perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dalam produksi batik. Dalam pandangannya, AI dapat mengurangi nilai seni yang ada pada batik.

Namun ia juga tak menolak mentah-mentah AI. Baginya, selama AI digunakan untuk mendesain batik dengan seni dari pengrajin, itu sama sekali tidak masalah.

Ia menekankan agar pedagang dan produsen batik jujur untuk menulis batik yang dijualnya. Apakah mereka memproduksi batik tulis atau batik cap. Ini untuk menghindari penipuan kepada konsumen. (dru)

Baca juga:

Mengamankan Batik Indonesia Dengan Regulasi dan Inovasi

#Batik
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Indonesia
Rahasia Batik Indonesia Tak Hanya Warisan Budaya, Tapi Senjata Ampuh di Kancah Global
Saraswati juga melihat peluang besar dari kerja sama perdagangan bebas antara Indonesia dan Uni Eropa
Angga Yudha Pratama - Selasa, 29 Juli 2025
Rahasia Batik Indonesia Tak Hanya Warisan Budaya, Tapi Senjata Ampuh di Kancah Global
Indonesia
Kunjungi Kampung Batik Kauman, Gibran Minta Tingkatkan Produktivitas Produk
Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka dan istrinya, Selvi Ananda, berkunjung ke Kampung Wisata Batik Kauman, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Minggu (23/2).
Soffi Amira - Minggu, 23 Februari 2025
Kunjungi Kampung Batik Kauman, Gibran Minta Tingkatkan Produktivitas Produk
Indonesia
Galeri Indonesia Kaya Jadi 'Tuan Rumah' Pemutaran 'Tutur Batik: Jejak Artistik Para Penjaga Tradisi Batik Jawa Barat'
Kegiatan ini juga bertujuan untuk menunjukkan kepada masyarakat luas bahwa proses kreatif dan seni para perajin batik Jawa Barat
Angga Yudha Pratama - Rabu, 16 Oktober 2024
Galeri Indonesia Kaya Jadi 'Tuan Rumah' Pemutaran 'Tutur Batik: Jejak Artistik Para Penjaga Tradisi Batik Jawa Barat'
Berita Foto
Pagelaran Tutur Batik: Jejak Artistik Para Penjaga Tradisi Batik Jawa Barat
Model memperagakan busana batik yang bertajuk Tutur Batik: Jejak Artistik Para Penjaga Tradisi Batik Jawa Barat saat Gelar Wicara dan Pagelaran Busana keindahan wastra batik Jawa Barat di galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Selasa (15/10/2024).
Didik Setiawan - Selasa, 15 Oktober 2024
Pagelaran Tutur Batik: Jejak Artistik Para Penjaga Tradisi Batik Jawa Barat
Fashion
Tutur Batik: Upaya Menjaga Tradisi dan Inovasi Kriya Batik Jawa Barat
Rangkaian acara Tutur Batik berlangsung di Galeri Indonesia Kaya.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 15 Oktober 2024
Tutur Batik: Upaya Menjaga Tradisi dan Inovasi Kriya Batik Jawa Barat
Indonesia
Peluang Ekspor Batik Indonesia Masih Sangat Tinggi
Berbagai cara dilakukan seperti penumbuhan wirausaha baru, fasilitasi Indikasi Geografis (IG), pendampingan teknis produksi, serta fasilitasi mesin dan peralatan.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 02 Oktober 2024
Peluang Ekspor Batik Indonesia Masih Sangat Tinggi
Lifestyle
Hari Batik Nasional 2024, dari Tema, Sejarah hingga Kisah Sengketa Budaya
Hari Batik Nasional diperingati setiap tanggal 2 Oktober. Pada tanggal ini, berbagai kalangan mulai dari pejabat pemerintah, pegawai BUMN, hingga pelajar dianjurkan mengenakan batik sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan budaya Indonesia.
ImanK - Senin, 30 September 2024
Hari Batik Nasional 2024, dari Tema, Sejarah hingga Kisah Sengketa Budaya
Lifestyle
Yayasan Batik Indonesia Rayakan Hari Batik Nasional Lewat 'Bangga Berbatik'
Yayasan Batik Indonesia (YBI) merayakan Hari Batik Nasional lewat acara Batik Berbangga. Acara itu digelar 4-6 Oktober di Mal Kota Kasablanka, Jakarta Selatan.
Soffi Amira - Jumat, 27 September 2024
Yayasan Batik Indonesia Rayakan Hari Batik Nasional Lewat 'Bangga Berbatik'
Tradisi
Filosofi Burung dan Pemberdayaan Perempuan dalam ‘Kukila Khatulistiwa’
Emansipasi perempuan dalam batik amat besar.
Dwi Astarini - Sabtu, 07 September 2024
Filosofi Burung dan Pemberdayaan Perempuan dalam ‘Kukila Khatulistiwa’
Fashion
Kreativitas Hidupkan Tren Batik di Kalangan Gen Z
Kini bahkan terlihat adanya peningkatan pesat dalam kreasi batik kontemporer.
Dwi Astarini - Kamis, 05 September 2024
Kreativitas Hidupkan Tren Batik di Kalangan Gen Z
Bagikan