Pembatasan Pembelian Minyak Goreng Jadi Alasan Tepat Mengurangi Gorengan 

Yudi Anugrah NugrohoYudi Anugrah Nugroho - Minggu, 30 Januari 2022
Pembatasan Pembelian Minyak Goreng Jadi Alasan Tepat Mengurangi Gorengan 

Kukus sayuran untuk mempertahankan nutrisinya. (Foto pixabay_sendywulandh)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MEMASUKI lorong khusus bumbu dapur di sebuah pasar swalayan di Kelapa Gading, tiga rak disediakan untuk menampung minyak goreng terlihat melompong. Terdapat papan pengumuman dari pihak supermarket menyatakan membatasi pembelian minyak, hanya boleh dua buah per orang dalam satu transaksi.

Baca juga:

Tundapedia, Kamus Besar Si Tukang Nunda

Pengumuman tersebut menindaklanjuti melambungnya harga minyak diikuti dengan kelangkaan stok. Dikutip dari situs Pusat Informasi Pangan Strategis Nasional (PIHPS) pada Minggu (9/1/2022), harga minyak terus naik dari harga pasaran Rp 19.000 sampai Rp 26.000.

Harga minyak goreng meningkat menimbulkan kebingungan mengingat pasokan minyak sawit di Indonesia selalu berlimpah. Menurut penjelasan Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMN), pasokan minyak hewani dan nabati memang sedang berkurang di pasar global.

minyak goreng
Tunda mengonsumsi gorengan di tengan pembatasan pembelian minyak goreng. (Unsplash-Afif Kusuma)

Menanggapi kejadian ini, pemerintah akhirnya meluncurkan subsidi minyak goreng satu harga sebesar Rp 14.000 per 19 Januari 2022. Semua retail sampai warung harus tunduk pada harga ditetapkan pemerintah tersebut. Meski begitu, masih terdapat masyarakat panic buying alias tetap membeli minyak goreng secara berlebihan karena takut harganya melambung lagi.

Wajar saja, rasanya orang Indonesia tak bisa hidup tanpa goreng-gorengan. Mulai dari masakan restoran sampai pedagang kaki lima, semua jenis makanan digoreng cenderung laris manis. Selain rasanya enak, cara pembuatannya juga praktis, dan harganya terjangkau.

Baca juga:

Bahaya Menunda Buang Air Kecil Bagi Kesehatan Tubuh

Di tengah pembatasan pembelian minyak goreng, rasanya petuah orang tua agar mengurangi konsumsi gorengan semakin aktual. Nasihat tersebut memang bukan sekadar mitos. Selain faktor ekonomis, mengurangi konsumsi gorengan juga baik bagi kesehatan.

Apalagi minyak goreng digunakan berkali-kali demi mengirit pengeluaran. Minyak digunakan berulang menyebabkan munculnya senyawa akrolein bisa memicu peradangan tenggorokan dan menyebabkan rasa gatal menyiksa.

minyak goreng
Merebus tak membutuhkan minyak atau margarin. (Foto: Pixabay-Ulleo)

Maka, makan goreng-gorengan terlalu banyak bisa menyebabkan batuk serta memperparah kondisi batuk.

Ketika menggoreng, minyak sangat panas juga bisa menimbulkan lemak trans tinggi sehingga membuat makanan sulit untuk dipecah-pecah oleh tubuh. Lemak trans berlebihan juga berkaitan dengan meningkatnya risiko berbagai penyakit, seperti gangguan jantung, kanker, diabetes, dan obesitas.

Demi gaya hidup lebih sehat dan ramah kantong, kamu juga bisa memilih untuk meninggalkan goreng-gorengan. Caranya mudah, kamu bisa menggunakan metode memasak lainnya seperti merebus dan mengukus.

Dikutip dari Healthline, kedua teknik memasak ini paling sehat karena menggunakan api kecil untuk memasak daging dan sayur-sayuran tanpa membutuhkan minyak, margarin, atau butter.

minyak goreng
Tinggalkan teknik menggoreng. (Foto pixabay_RitaE)

Ahli gizi di USDA Center for Nutrition Policy and Promotion, Tricia Psota, PhD juga mengatakan kepada Health teknik masak merebus dan mengukus sangat cocok untuk kamu sedang menurunkan atau menjaga berat badan.

Meski begitu, kamu bisa memilih untuk mengukus ketimbang merebus ketika ingin memasak sayuran. Beberapa kandungan nutrisi dalam sayur seperti karotenoid dan fitokimia bisa terlarut dalam air jika sayuran direbus. Maka, olah makanan dengan teknik mengukus untuk mempertahankan berbagai nutrisi termasuk vitamin B dan C. (Shn)

Baca Juga:

Seberapa Pentingkah Vaksin Booster?

#Januari +62 Bicara Yang Tertunda #Kuliner
Bagikan
Ditulis Oleh

annehs

Berita Terkait

Indonesia
Hasil Lab Nyatakan Halal, Bakso Viral di Solo Buka Kembali dan Bagikan 450 Porsi Gratis
ni merupakan perdana bakso Solo buka setelah tutup sejak Senin (3/11).
Dwi Astarini - Jumat, 07 November 2025
Hasil Lab Nyatakan Halal, Bakso Viral di Solo Buka Kembali dan Bagikan 450 Porsi Gratis
Kuliner
Jalan Panjang Mimpi Besar Kuliner Indonesia, Saatnya Belajar Gastrodiplomacy dari Korsel & Thailand
Gastrodiplomacy merupakan strategi kebudayaan dan ekonomi yang memperkenalkan identitas bangsa melalui cita rasa.
Wisnu Cipto - Sabtu, 01 November 2025
Jalan Panjang Mimpi Besar Kuliner Indonesia, Saatnya Belajar Gastrodiplomacy dari Korsel & Thailand
Kuliner
Jamuan ala ‘Bon Appetit, Your Majesty’ di KTT APEC, Menu Khas Korea dengan Sentuhan Modern dan Kemewahan
Hidangan fusion Korea yang disajikan dibuat dari bahan-bahan terbaik dari seluruh Korea
Dwi Astarini - Kamis, 30 Oktober 2025
Jamuan ala ‘Bon Appetit, Your Majesty’ di KTT APEC, Menu Khas Korea dengan Sentuhan Modern dan Kemewahan
Kuliner
Kuah Keju Sensasi Inovasi Baru Menikmati Bakso Tradisional
Bakso Boedjangan menghadirkan inovasi terbaru kuah keju.
Dwi Astarini - Kamis, 30 Oktober 2025
Kuah Keju Sensasi Inovasi Baru Menikmati Bakso Tradisional
Kuliner
Jakarta Coffe Week 2025 'A Decade of Passion' Siap Digelar 31 Oktober - 2 November, Etalase Kopi Tanah Air
Tahun ini, Jakarta Coffe Week memasuki usia satu dekade, menunjukkan aksi progresif.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Jakarta Coffe Week 2025 'A Decade of Passion' Siap Digelar 31 Oktober - 2 November, Etalase Kopi Tanah Air
Lifestyle
Makanan Khas Demak yang Unik dan Wajib Dicoba, 10 Rekomendasi Terlezat!
Sedang liburan ke Kota Wali? Jangan lewatkan 10 makanan khas Demak yang legendaris dan menggugah selera dari Caos Dhahar Lorogendhing hingga Mangut Kepala Manyung.
ImanK - Sabtu, 25 Oktober 2025
Makanan Khas Demak yang Unik dan Wajib Dicoba, 10 Rekomendasi Terlezat!
Lifestyle
10 Kuliner Khas Kudus yang Wajib Dicoba, dari Soto Kerbau hingga Gethuk Nyimut
Yuk jelajahi 10 kuliner khas Kudus yang paling terkenal! Mulai dari soto kerbau legendaris, nasi pindang, hingga gethuk nyimut yang manis dan unik.
ImanK - Minggu, 19 Oktober 2025
10 Kuliner Khas Kudus yang Wajib Dicoba, dari Soto Kerbau hingga Gethuk Nyimut
Tradisi
Tahok dan Bubur Samin Solo Jadi Warisan Budaya tak Benda
Sebanyak 14 warisan budaya Solo berbagai kategori berbeda dari makanan hingga olahraga tradisional ditetapkan WBTb.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Tahok dan Bubur Samin Solo Jadi Warisan Budaya tak Benda
Dunia
Jepang Selamat dari Ancaman Kekurangan Bir, Perusahaan Asahi kembali Berproduksi setelah Serangan Siber
Sebelumnya, produsen bir ternama ini terpaksa menghentikan seluruh operasi akibat serangan siber.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Jepang Selamat dari Ancaman Kekurangan Bir, Perusahaan Asahi kembali Berproduksi setelah Serangan Siber
Fun
Deretan Acara Café Brasserie Expo 2025, Pilihan Terbaik Bagi Para Pencinta F&B
Wadah ekspresi yang menyatukan inovasi produk F&B dengan berbagai sektor gaya hidup.
Wisnu Cipto - Rabu, 01 Oktober 2025
Deretan Acara Café Brasserie Expo 2025, Pilihan Terbaik Bagi Para Pencinta F&B
Bagikan