Headline

Pasca Gempa, Warga Sumur Banten Mulai Mengungsi

Eddy FloEddy Flo - Jumat, 02 Agustus 2019
 Pasca Gempa, Warga Sumur Banten Mulai Mengungsi

Peringatan potensi tsunami dari BMKG (Foto: screenshot bmkg.go.id)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Warga Sumur, Pandeglang, mulai mengungsi sesaat setelah gempa dengan magnitudo 7,4 mengguncang wilayah tersebut, Jumat malam.

Hal itu disampaikan salah seorang warga Pandeglang, Erna,yang menyebutkan keluarganya di wilayah Sumur telah mengungsi ke tempat yang lebih tinggi sesaat setelah gempa. Keluarga menyebut air laut telah naik ke atas. Daerah tersebut merupakan kawasan yang paling terkena dampak paling parah pada bencana tsunami akhir 2018.

Baca Juga: BMKG: Masyarakat di Seputaran Titik Gempa Segera Jauhi Pantai

Begitu di kawasan perusahaan Krakatau Bandar Samudera, Cilegon, Banten, juga telah dilakukan evakuasi. Perusahaan tersebut berada tak jauh dari bibir pantai Anyer.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis terjadi gempa dengan magnitudo 7,4 dengan kedalaman 10 kilometer di 147 km Barat Daya Sumur, Banten, pada Jumat pukul 19:03 WIB.

Info Gempa dari BMKG
Info Gempa Banten dari BMKG (Foto: bmkg.go.id)

BMKG juga menyebutkan ada potensi tsunami dan memperingatkan masyarakat di sekitar pantai Banten, Lampung, dan Bengkulu untuk menjauhi kawasan pantai.

Gempa bumi magnitudo 7,4 di Banten berpotensi menimbulkan tsunami. BMKG mengingatkan potensi tsunami dapat terjadi di beberapa daerah.

Gempa terjadi pada pukul 19.03 WIB. Pusat gempa ada di kedalaman 10 km.

Baca Juga: Kepala BMKG: Wilayah Jawa Barat Rawan Gempa Bumi

Waktu tiba gelombang tsunami dapat berbeda di daerah-daerah yang diingatkan tersebut. BMKG mengatakan gelombang pertama tsunami bisa saja bukan yang terbesar.

"Waktu tiba gelombang dapat berbeda. Gelombang yang pertama bisa saja bukan yang terbesar," katanya dalam keterangan dari BMKG, Jumat (2/8).

BMKG sudah mengingatkan sejumlah daerah berpotensi timbul tsunami. BMKG meminta masyarakat yang ada di daerah siaga, diminta untuk segera mengevakuasi diri. Masyarakat diminta menjauhi pantai dan tepian sungai.

Daerah yang berpotensi terjadi tsunami antara lain:

- Pandeglang Bagian Selatan dengan status ancaman SIAGA (ketinggian maksimal 3,0 meter).

- Pandeglang Pulau Panaitan dengan status ancaman SIAGA (ketinggian maksimal 3,0 meter).

- Lampung-Barat Pesisir-Selatan dengan status ancaman SIAGA (ketinggian maksimal 3,0 meter).

- Pandeglang Bagian Utara dengan status ancaman WASPADA (ketinggian maksimal 0,5 meter).

- Lebak dengan status ancaman WASPADA (ketinggian maksimal 0,5 meter.

Warga diimbau tetap tenang dan memperhatikan arahan dari pihak-pihak terkait dalam menghadapi situasi pasca-gempa. Sampai saat ini belum laporan terkait kerusakan akibat gempa.(Knu)

Baca Juga: Gempa 7,4 Skala Richter Guncang Banten Berpotensi Tsunami

#Gempa Bumi #Gempa Pandeglang #BMKG #Tsunami
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Gempa Nabire Papua M 6,6 Sebabkan Jaringan Telekomunikasi Terputus dan Objek Vital Rusak
Tidak ada laporan korban setelah gempa kuat tersebut.
Dwi Astarini - Jumat, 19 September 2025
Gempa Nabire Papua M 6,6 Sebabkan Jaringan Telekomunikasi Terputus dan Objek Vital Rusak
Indonesia
Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Nabire, Seluruh Jaringan Komunikasi Terputus
gempa bumi di 23 km Barat Laut Nabire menyebabkan layanan TelkomGroup di area Nabire, Botawa dan Enarotali mengalami gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 19 September 2025
Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Nabire, Seluruh Jaringan Komunikasi Terputus
Dunia
Gempa Magnitudo 7,8 Guncang Lepas Pantai Rusia, Peringatan Tsunami Dikeluarkan Khusus untuk Alaska
Gempa ini terjadi tidak lama setelah guncangan M8,8 mengguncang area yang sama
Angga Yudha Pratama - Jumat, 19 September 2025
Gempa Magnitudo 7,8 Guncang Lepas Pantai Rusia, Peringatan Tsunami Dikeluarkan Khusus untuk Alaska
Indonesia
Gempa ‘Darat’ Magintudo 6,6 di Nabire Papua Tengah Dipicu Pergerakan di Sesar Anjak Weyland, Getarannya Bikin Orang Bangun Terkaget
Gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Dwi Astarini - Jumat, 19 September 2025
Gempa ‘Darat’ Magintudo 6,6 di Nabire Papua Tengah Dipicu Pergerakan di Sesar Anjak Weyland, Getarannya Bikin Orang Bangun Terkaget
Indonesia
Bibit Siklon 90W dan 94W Picu Cuaca Buruk, Ini Peringatan BMKG untuk Masyarakat Pesisir dan Nelayan di Seluruh Indonesia
BMKG melaporkan bahwa bibit siklon serta faktor cuaca lokal berpotensi memicu gelombang laut setinggi 2,5 hingga 4 meter di beberapa area
Angga Yudha Pratama - Jumat, 19 September 2025
Bibit Siklon 90W dan 94W Picu Cuaca Buruk, Ini Peringatan BMKG untuk Masyarakat Pesisir dan Nelayan di Seluruh Indonesia
Indonesia
Bibit Siklon Tropis 99W Terpantau di laut Filipina, Pengaruhi Hujan di Indonesia
Bibit siklon tersebut terbentuk pada 15 September 2025 pukul 13.00 WIB dan diprediksi meningkat intensitasnya menjadi siklon tropis pada Kamis (18/9) siang hingga sore.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 18 September 2025
Bibit Siklon Tropis 99W Terpantau di laut Filipina, Pengaruhi Hujan di Indonesia
Indonesia
BMKG Deteksi 2 Bibit Siklon Tropis Berpotensi Picu Cuaca Ekstrem di Indonesia
BMKG memberi nama dua bibit siklon yang terdeteksi dengan nama kode bibit siklon tropis 99W dan 90 WW.
Wisnu Cipto - Kamis, 18 September 2025
BMKG Deteksi 2 Bibit Siklon Tropis Berpotensi Picu Cuaca Ekstrem di Indonesia
Indonesia
Pemerintah Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Canggih Berbasis Integrasi Data
Curah hujan ekstrem ini diperkirakan setara dengan volume hujan satu bulan, namun dapat turun hanya dalam satu hari
Angga Yudha Pratama - Kamis, 18 September 2025
Pemerintah Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Canggih Berbasis Integrasi Data
Indonesia
Kamis (18/9) Sore, DKI Jakarta Diprakirakan Diguyur Hujan
Sebagian besar wilayah Jakarta ditutup awan tebal sejak pagi.
Dwi Astarini - Kamis, 18 September 2025
Kamis (18/9) Sore, DKI Jakarta Diprakirakan Diguyur Hujan
Indonesia
BMKG Peringatkan Warga Jawa Barat Potensi Cuaca Ekstrem 18-24 September, Bisa Picu Banjir hingga Tanah Longsor
Sejumlah faktor dinamika atmosfer menjadi pemicu meningkatnya curah hujan di Jawa Barat
Frengky Aruan - Rabu, 17 September 2025
BMKG Peringatkan Warga Jawa Barat Potensi Cuaca Ekstrem 18-24 September, Bisa Picu Banjir hingga Tanah Longsor
Bagikan