Padi Sehat Organik Kunci Kemandirian Petani Indonesia

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Kamis, 19 April 2018
Padi Sehat Organik Kunci Kemandirian Petani Indonesia

Petani memikul padi hasil panen di persawahan kawasan Wonoayu, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (12/4). Harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani saat ini turun dari Rp4.970 per kilogram menjadi Rp

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - "Akibat metode pertanian yang salah, umat manusia bakal mengubah lahan subur menjadi gurun pasir." Itulah kata-kata penulis India Jaggi Vasudev menyindir industri pertanian yang mengedepankan pupuk buatan untuk mendulang untung.

Era pestisida memang menyerang dunia pertanian sejak pupuk buatan pertama kali ditemukan sekitar abad ke-19. Dengan penggunaan pupuk buatan itu, keuntungan lebih murah, lebih kuat, dan lebih gampang didistribusikan. Metoda itu memiliki dampak jangka panjang yang merugikan, mulai turunnya nilai kesuburan tanah hingga permasalahan zat-zat kimia berbahaya.

Namun, kini publik mulai sadar menjaga ekosistem hayati bumi merupakan hal yang penting. Banyak aktivis dan akademisi yang menggalakkan orang-orang harus kembali ke pertanian organik demi menyelamatkan tanah. Untungnya kesadaran yang sama sudah mulai tumbuh di Indonesia.

padi organik
Petani memanen padi hitam di Kampung Wates, Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Sabtu (31/3). Padi hitam tersebut ditanam secara organik yang merupakan program dari Kelompok Tani Kampung Wates. Padi tersebut berkhasiat untuk mengobati diabetes, darah tinggi, kolesterol, jantung, dan kanker. (ANTARA FOTO/Agvi Firdaus)

Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) menyatakan negeri ini berpotensi besar dalam mengembangkan pertanian organik. Sayang, potensi ini masih terbentur banyak hambatan sehingga perlu pendampingan dari pemerintah. "Pemerintah melalui para penyuluh pertanian, harus memberikan pendampingan kepada petani yang menanam padi organik," kata Kepala Penelitian CIPS Hizkia Respatiadi, dilansir Antara, Kamis (19/4).

Menurut dia, pendampingan sangat penting karena proses menjadikan Indonesia penghasil padi organik tidak selesai hanya sampai pada penanaman. Pemerintah, lanjutnya, harus memberikan pendampingan terkait dengan banyak hal, seperti tenaga penyuluh pertanian, cara bercocok tanam yang sesuai dengan kaidah pertanian organik hingga pemasaran.

Proses yang Utama

Harus diingat dalam pertanian organik rujukannya bukan peningkatan hasil produktivitas, tetapi prosesnya yang harus dipastikan agar tidak terkontaminasi bahan-bahan polutan. Petani, harus bisa memastikan sumber air untuk irigasi juga bebas dari polutan.

Peran penyuluh juga diharapkan lebih dari hanya mendampingi dan mengajari. Mereka harus bisa menjadi penghubung antara petani dan pemerintah, baik pemerintah setempat maupun pemerintah pusat.

Petani juga harus diberikan pengetahuan mengenai sertifikasi tanaman organik yang harus diperbaharui setiap 2 tahun sekali. Tujuannya, agar para petani tetap bisa menjaga proses tanam dan panen secara organik dan menghasilkan tanaman organik berkualitas baik. "Proses sertifikasi ini sebaiknya dibuat sederhana dan mudah agar tidak sulit dimengerti oleh petani," tegas Hizkia.

bakar sawah
Seorang petani membakar jerami padi pascapanen di area persawahan Desa Alue Papeun, Tanah Jamboe Aye, Aceh Utara, Aceh, Sabtu (24/3). Petani dikawasan itu lebih memilih membakar jerami padi karena selain untuk membersihkan sawah juga dapat memanfaatkan abu jerami sebagai pupuk,organik tambahan meskipun hal tersebut menimbulkan polusi udara. (ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas)

Kementerian Pertanian menggandeng sejumlah daerah kini mencoba pengembangan budi daya padi sehat, yakni penanaman padi dengan mengedepankan penggunaan produk-produk pupuk dan insektisida organik, serta mengurangi produk kimiawi. Tahun ini telah dikembangkan demplot atau percontohan padi sehat di areal seluas 23.000 hektare di delapan provinsi sentra produksi padi di Tanah Air.

Tahun depan pengembangan budi daya padi sehat akan ditingkatkan luasannya dari 23.000 hektare tahun ini menjadi sekitar 40.000 hektare dengan APBNP. "Dengan tanah persawahan yang sehat apa pun yang ditanam juga akan sehat begitu pula produksi pangan yang dikonsumsi juga sehat," kata Direktur Tanaman Serealia Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Ali Jamil.

Petani memanen padi hitam di Kampung Wates, Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Sabtu (31/3). Padi hitam tersebut ditanam secara organik yang merupakan program dari Kelompok Tani Kampung Wates. Padi tersebut berkhasiat untuk mengobati diabetes, darah tinggi, kolesterol, jantung, dan kanker. (ANTARA FOTO/Agvi Firdaus)

Kunci Kemandirian Petani

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Bio-Agroinput Indonesia (ABI) Gunawan Sutio mengakui pengembangan padi sehat mampu menghemat biaya produksi hingga 25 persen serta meningkatkan produktivitas tanaman hingga 1 ton per hektare. "Hasil panennya bagus karena padi yang dihasilkan sehat dan tidak terserang hama," imbuh dia.

Target utama yang ingin dicapai adalah para petani didorong beralih ke pertanian organik sehingga bisa mandiri dan tidak bergantung pada pemerintah, khususnya terkait bantuan pupuk bersubsidi. Namun, diakui ada sejumlah permasalahan yang dihadapi petani organik. Misalnya, keterbatasan mesin penggilingan padi, pemasaran beras organik, kredit lunak, dan pengairan.

Untuk itu, para petani sangat berharap terhadap berbagai kebijakan pemerintah melalui instansi dan lembaga dalam membantu mengatasi beragam permasalahan agar pertanian organik terus berkembang di Nusantara. (*)

#Padi Sehat Organik #Pertanian #Kementerian Pertanian
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Berita Terkait

Indonesia
Hari Tani Nasional, saatnya Dorong Kebangkitan dan Kemandirian Petani lewat Bibit Lokal
Mengutip pernyataan penting dari Bung Karno soal pangan sebagai penyangga tatanan negara.
Dwi Astarini - 1 jam, 17 menit lalu
Hari Tani Nasional, saatnya Dorong Kebangkitan dan Kemandirian Petani lewat Bibit Lokal
Berita Foto
Aksi Hari Tani Nasional, Petani Indramayu Tuntut Perbaikan Irigasi dan Modernisasi Pertanian
Ratusan petani Indramayu yang tergabung dalam Serikat Tani Indramayu menggelar aksi di depan Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (24/9/2025). Memperingati Hari Tani Nasional, para petani Indramayu menggelar aksi di depan gedung Kementerian Pertanian untuk menuntut perbaikan irigasi serta modernisasi pertanian di Indramayu Barat. Hari Tani Nasional diperingati setiap 24 September untuk mengenang lahirnya Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) 1960, tonggak penting reformasi agraria yang menegaskan prinsip “tanah untuk rakyat.” Meski petani disebut tulang punggung bangsa, kenyataannya hingga kini banyak yang hidup dalam kemiskinan struktural dan minim akses terhadap lahan, pupuk, teknologi, maupun pasar. Karena itu, Hari Tani terus menjadi momentum perjuangan menuntut keadilan agraria dan kedaulatan pangan.
Didik Setiawan - 2 jam, 47 menit lalu
Aksi Hari Tani Nasional, Petani Indramayu Tuntut Perbaikan Irigasi dan Modernisasi Pertanian
Indonesia
Kementan Tegaskan Stok Pupuk Cukup dan Mudah Diakses, Indonesia Makin Dekat Capai Swasembada Pangan
Kementerian Pertanian terus memperbaiki tata kelola dengan menerapkan prinsip 7T
Angga Yudha Pratama - Senin, 22 September 2025
Kementan Tegaskan Stok Pupuk Cukup dan Mudah Diakses, Indonesia Makin Dekat Capai Swasembada Pangan
Indonesia
Anggaran Pertanian Naik, PKB Sebut Harus Fokus ke Petani Milenial
Program kewirausahaan petani muda dan pendidikan pertanian perlu diperluas.
Dwi Astarini - Rabu, 17 September 2025
Anggaran Pertanian Naik, PKB Sebut Harus Fokus ke Petani Milenial
Berita Foto
Komisi IV DPR Setujui Tambahan Anggaran Kementan Sebesar Rp145 Miliyar
Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto (kiri), Wakil Ketua Komisi IV DPR Alex Indra Lukman (kanan) dan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono (tengah), menandatangani kesepakatan hasil Rapat Kerja (Raker), di Ruang Komisi IV DPR, Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/9/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 16 September 2025
Komisi IV DPR Setujui Tambahan Anggaran Kementan Sebesar Rp145 Miliyar
Indonesia
Gula Rafinasi Bocor dan Dijual Bebas di Pasar dengan Harga Sangat Murah Bikin Petani Rugi
Gula rafinasi yang seharusnya tidak dijual secara eceran atau kiloan kepada masyarakat justru banyak ditemukan di pasar tradisional
Angga Yudha Pratama - Kamis, 11 September 2025
Gula Rafinasi Bocor dan Dijual Bebas di Pasar dengan Harga Sangat Murah Bikin Petani Rugi
Indonesia
Dugaan Beras Oplosan, 212 Perusahaan Produsen Beras Premium Diperiksa Bareskrim
Kementerian Pertanian melibatkan semua pihak untuk melakukan pengawasan agar beras oplosan tidak beredar di masyarakat.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 13 Juli 2025
Dugaan Beras Oplosan, 212 Perusahaan Produsen Beras Premium Diperiksa Bareskrim
Indonesia
Komisi VI DPR Minta Kementan Tingkatkan Pengawasan Bantuan Alat Pertanian
Pemerintah harus melakukan lebih daripada sekadar memberikan bantuan, tapi juga memastikan alat pertanian tepat sasaran. ?
Dwi Astarini - Selasa, 08 Juli 2025
Komisi VI DPR Minta Kementan Tingkatkan Pengawasan Bantuan Alat Pertanian
Berita Foto
Indonesia Berikan Bantuan Kemanusiaan 10.000 Ton Beras untuk Palestina
Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman (kiri) dan Menteri Pertanian Palestina Rezq Basheer-Salimia saat penandatanganan naskah kerja sama antara Indonesia dan Palestina di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (7/7/2025).
Didik Setiawan - Senin, 07 Juli 2025
Indonesia Berikan Bantuan Kemanusiaan 10.000 Ton Beras untuk Palestina
Indonesia
Indonesia Sediakan 20 Hektar Lahan Pertanian Buat Dikelola Bersama Dengan Palestina
Hal itu sebagai wujud perhatian langsung Presiden RI Prabowo Subianto terhadap Palestina, sekaligus kontribusi Indonesia untuk mewujudkan kemerdekaan pangan rakyat Palestina.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 07 Juli 2025
Indonesia Sediakan 20 Hektar Lahan Pertanian Buat Dikelola Bersama Dengan Palestina
Bagikan