Museum of Youth Culture Menginginkan Kenangan Masa Remaja


Museum of Youth Culture menyimpan semua yang berhubungan dengan masa muda.(Foto: Unsplash/pawel szvmanski)
MUSEUM of Youth Culture memiliki kegiatan yang melibatkan individu atau organisasi (kelompok) untuk memperoleh foto-foto, benda-benda, dan artefak lainnya dari anak-anak muda, sepertinya ditulis oleh Lonely Planet. Tidak masalah barang apa yang kamu miliki saat kamu masih remaja atau dewasa muda.
Lagian, kita semua pernah menjadi remaja dan mengalami masanya sekali dahulu. Siapa coba yang engga suka untuk bernostalgia?
Baca juga:
Museum Nasional Sejarah Amerika Afrika Merilis Portal Baru Tentang Rasisme

Museum of Youth Culture sebenarnya lebih seperti arsip digital dengan lebih dari 150 ribu foto dan teks dari banyak kontributor. Koleksi-koleksi menyoroti dampak yang dirasakan kaum muda terhadap warisan milik kita.
Ada puluhan koleksi yang saat ini ada di situs web. Meskipun sebagian besar koleksi berasal dari tahun 80-an dan 90-an, museum ini tertarik pada artefak anak muda dari setiap zaman.
"Mulai dari bekas situs bom London, pembalap sepeda pasca-perang tahun 1940-an di London, sampai rumah Asam di Inggris Utara tahun 1980-an. Museum ini memberdayakan kisah sehari-hari yang luar biasa tentang bagaimana tumbuh dewasa di Inggris," tulis museum itu di situs webnya.
Baca juga:

Pengelola museum mencari item untuk proyek Grown Up Britain namun tidak menutup kemungkinan menerima pengiriman dari seluruh dunia. Foto-foto lama pilihan busana atau puisi lama kamu dari tahun pertama semuanya layak dikirim. Untuk mengirim, kamu cukup mengunjungi halaman pengiriman di situs web museum dan sertakan kisah di balik kiriman kiriman, atau cerita lain tentang masa muda kamu. Kiriman juga harus memiliki gambar foto artefak.
Selain permintaan untuk pengiriman, museum ini juga menawarkan lembar kerja yang dapat diunduh, halaman mewarnai, dan aktivitas yang dilakukan di rumah lainnya jika kamu terjebak di rumah karena lockdown. Bahkan ada beberapa sumber tentang cara mewawancarai anggota keluarga kamu tentang masa muda mereka juga.
Untuk informasi lebih lanjut dan untuk menelusuri koleksi, kamu bisa kunjungi situs web Museum of Youth Culture. (lgi)
Baca juga:
Museum di Italia Pakai Teknologi untuk Tetap Jaga Jarak Fisik
Bagikan
Leonard
Berita Terkait
Ketua DKJ Tegaskan Perusakan Benda dan Bangunan Bersejarah Adalah Kejahatan Serius yang Melampaui Batas Kemanusiaan

Kerusakan Museum dan Cagar Budaya di Tiga Kota Jadi Kerugian Besar Bagi Bangsa, Fadli Zon Minta Pelaku Kembalikan Koleksi yang Dijarah

Pemprov DKI Setuju dan Dukung Pendirian Musem Gus Dur di Jaksel

Bikin Ilmuwan Terkejut! Ini Rahasia Dinosaurus Super Cepat "Enigmacursor" yang Mampu Berlari Lebih Cepat dari Predator Terbesar

Pemerintah dan Keluarga Sepakat Jadikan Rumah Bing Slamet Museum

Museum Belanda Pamerkan Kondom Langka Abad ke-19, masih Utuh belum Dipakai tapi Terbukti tak Efektif

Dato Tahir Pastikan Museum Budaya Sains dan Teknologi Bengawan Solo Dibuka Agustus 2025

Buka Pameran 40 Museum Indonesia di Solo, Wali Kota Respati Minta Study Tour Sekolah Wajib ke Museum Jateng

5 Museum Jakarta Buka Sampai Malam, Pengunjung Melonjak Hingga Ribuan
