Headline

Menkes Pastikan Fasilitas Kesehatan dan Tenaga Medis di Wamena Aman

Eddy FloEddy Flo - Senin, 30 September 2019
 Menkes Pastikan Fasilitas Kesehatan dan Tenaga Medis di Wamena Aman

Kementerian Kesehatan memberikan keterangan pers terkait data korban kerusuhan Wamena, Papua di Kantor Kemenkes Jakarta, Senin (30/9) (MP/Kanu)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, meminta tenaga kesehatan yang berada di daerah rawan dan merasa terganggu oleh aktivitas perusuh disarankan untuk mengungsi ke fasilitas kesehatan terdekat. Permintaan itu secara khusus untuk tenaga medis di Wamena, Papua.

Menurut Nila, fasilitas kesehatan adalah tempat yang netral dimana para perusuh belum menyerangnya.

Baca Juga:

TNI Telah Evakuasi Ribuan Pendatang dari Wamena ke Jayapura

"Memang ada beberapa yang merasa tidak aman, sementara kami harapkan ke rumah sakit," ucap Menkes saat dijumpai di Gedung Kementerian Kesehatan RI, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (30/9).

Menteri Kesehatan Nila F Moeloek memberikan keterangan pers kepada para wartawan
Menkes Nila F Moeloek (tengah) memberikan keterangan kepada para wartawan di Jakarta (MP/Kanu)

Terdapat 31 dokter yang terdiri dari dokter spesialis dan dokter umum yang menetap di Wamena. Adapun jumlah perawat sebanyak 34 orang yang berada di fasilitas kesehatan baik puskesmas dan rumah sakit.

"Kami mengimbau, ke mana pun pergi harus memakai baju kesehatan. Kalau perlu baju dokternya selalu dipakai agar tidak menimbulkan kesalahpahaman," jelas Nila.

Saat ini, Kementerian Kesehatan telah mendesak TNI dan Polri untuk memberikan pengawalan ekstra bagi tenaga kesehatan yang berada di Wamena menyusul wafatnya seorang dokter yang bekerja di sana dan menjadi korban kerusuhan.

Baca Juga:

Rincian Korban Kerusuhan Wamena Menurut Menkes

"Kami mengimbau, ke mana pun pergi harus memakai baju kesehatan. Kalau perlu baju dokternya selalu dipakai agar tidak menimbulkan kesalahpahaman," tegas Menkes.

Selain itu, mereka menyatakan telah membentuk tenaga kesehatan gabungan yang disiagakan di Papua.

"Saya kira ini yang penting bahwa kita akan tetap dikawal dan kedua tentu tenaga kesehatan ini menjadi tenaga kesehatan gabungan. Karena dilaporkan di beberapa daerah tertentu, tenaga kesehatannya minim," pungkas Nila F Moeloek.(Knu)

Baca Juga:

MUI Sesalkan Tindakan Brutal dan Anarkis di Wamena Telan Banyak Korban

#Menteri Kesehatan #Nila F Moeloek #Fasilitas Kesehatan #Kerusuhan Massa
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Rusuh di Yalimo, Enam Personel Satgas Maleo Kopassus Terkepung Berhasil Dievakuasi
Puluhan bangunan terbakar, termasuk ruko, kos-kosan, rumah dinas, kantor dinas, serta fasilitas TNI dan Polri.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 18 September 2025
Rusuh di Yalimo, Enam Personel Satgas Maleo Kopassus Terkepung Berhasil Dievakuasi
Indonesia
Polisi Temukan Bima Permana Putra, Pria yang Sempat Dilaporkan Hilang Pasca Demo Rusuh di Jakarta
Masuk daftar orang hilang pasca Kerusuhan di Jakarta, Bima ditemukan di Klenteng Malang.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 17 September 2025
Polisi Temukan Bima Permana Putra, Pria yang Sempat Dilaporkan Hilang Pasca Demo Rusuh di Jakarta
Berita Foto
Raker Menkes dengan Komisi IX DPR Setujui Pagu Anggaran Tahun 2026 Sebesar 114 Triliun
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan paparan saat mengikuti rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (15/9/2025).
Didik Setiawan - Senin, 15 September 2025
Raker Menkes dengan Komisi IX DPR Setujui Pagu Anggaran Tahun 2026 Sebesar 114 Triliun
Indonesia
Denny JA Sebut 'Generasi Rentan' Picu Kerusuhan yang Meluas, Pemerintah Diminta Bikin Kebijakan Baru
Generasi rentan terdiri dari pengemudi ojek daring, kurir e-commerce, freelancer digital, hingga content creator kecil.
Dwi Astarini - Senin, 15 September 2025
Denny JA Sebut 'Generasi Rentan' Picu Kerusuhan yang Meluas, Pemerintah Diminta Bikin Kebijakan Baru
Indonesia
Pengamat Ingatkan Indonesia Bisa Seperti Nepal, Fenomenanya Mirip Pejabat Flexing dan Korup
Kesewenang-wenangan dan kesombongan kaum elite yang sudah memuakkan publik membuat amuk massal menjadi sangat brutal.
Dwi Astarini - Sabtu, 13 September 2025
Pengamat Ingatkan Indonesia Bisa Seperti Nepal, Fenomenanya Mirip Pejabat Flexing dan Korup
Indonesia
Bentuk Tim Pencari Fakta Kerusuhan Demo, 6 Lembaga HAM Bantah Jalani Instruksi Prabowo
Keenam lembaga HAM negara itu juga menegaskan pembentukan tim pencari fakta ini bukan atas instruksi Presiden Prabowo Subianto.
Wisnu Cipto - Jumat, 12 September 2025
Bentuk Tim Pencari Fakta Kerusuhan Demo, 6 Lembaga HAM Bantah Jalani Instruksi Prabowo
Indonesia
Kondisi Nepal Memanas akibat Kerusuhan, Kemlu Jamin 134 WNI Tak Ada yang Jadi Korban
KBRI Dhaka turut berkoordinasi dengan otoritas Nepal untuk membantu WNI.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 12 September 2025
Kondisi Nepal Memanas akibat Kerusuhan, Kemlu Jamin 134 WNI Tak Ada yang Jadi Korban
Dunia
Tentara Nepal Bergerak Pulihkan Ketertiban, Perintahkan Warga Tetap di Rumah
Militer jarang dikerahkan di Nepal dan awalnya tetap berada di barak ketika polisi gagal mengendalikan situasi.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
 Tentara Nepal Bergerak Pulihkan Ketertiban, Perintahkan Warga Tetap di Rumah
Indonesia
Halte Transjakarta Senen Ganti Nama Jadi Jaga Jakarta, Pramono Ungkap Alasannya
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengungkapkan alasan mengapa nama Halte Transjakarta Senen diganti. Kini, halte tersebut dinamakan Jaga Jakarta.
Soffi Amira - Senin, 08 September 2025
Halte Transjakarta Senen Ganti Nama Jadi Jaga Jakarta, Pramono Ungkap Alasannya
Indonesia
SETARA Institute desak Prabowo Ungkap Dalang di Balik Kerusuhan Demo, Rakyat juga Berhak Tahu
Ketua Dewan Nasional SETARA Institute, Hendardi mengatakan, Presiden RI, Prabowo Subianto, harus segera membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta yang kredibel.
Soffi Amira - Senin, 08 September 2025
SETARA Institute desak Prabowo Ungkap Dalang di Balik Kerusuhan Demo, Rakyat juga Berhak Tahu
Bagikan