Menilik Gestur Surrender Cobra yang Sering Ditemukan Pada Pertandingan Bola

annehsannehs - Selasa, 13 Juli 2021
Menilik Gestur Surrender Cobra yang Sering Ditemukan Pada Pertandingan Bola

Surrender Cobra. (Foto ESPN)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KETIKA pertandingan sedang sengit dan membuatmu deg-degan, cobalah tengok orang-orang di sekelilingmu. Biasanya ekspresi wajah mereka sangat tegang dan mata mereka hanya terpaku pada bola yang ditendang kesana-kemari di atas rumput yang hijau.

Seketika bola memasuki gawang pertanda piala kejuaraan sudah ada pemiliknya, kamu pun akan melihat gestur surrender cobra yang dilakukan oleh para pendukung tim yang kalah.

Surrender cobra atau meletakkan kedua tangan di atas kepala pun bukan gestur tanpa alasan. Dilansir dari CNN, gestur ini adalah sinyal universal ketika sesorang mengalami kekalahan yang menyedihkan. Surrender cobra menandakan bahwa kamu telah putus asa pada tim yang didukung.

Surrender cobra. (Foto Daily Mail)
Surrender cobra. (Foto Daily Mail)

Jika menghadiri pertandingan final Euro 2020, kamu pasti akan menyaksikan para pendukung tim yang kalah melakukan gestur surrender cobra ini seperti gambar di atas.

Baca juga:

Gegara Adakan Nobar Euro 2020, Satpol PP Tegur Penjual Angkringan dan Restoran

Dikutip dari CNN, istilah surrender cobra ini pertama kali dikenal pada 2013 di kamus sepak bola Grantland college. Dalam kamus ini, surrender cobra didefinisikan sebagai pose yang sering diadopsi oleh penggemar yang menyaksikan kejadian olahraga yang tidak menguntungkan, dikarateristikkan dengan menggenggam kedua tangan di atas kepala sambil menghela napas dengan berat dan perlahan.

Surrender cobra pun menjadi viral karena tagar #surrendercobra di Twitter dan berbagai forum lainnya. Gaya ini pun jadi sering digunakan tidak hanya untuk sepak bola, tetapi hampir di semua olahraga.

Tidak hanya penggemar, surrender cobra juga dilakukan oleh para pemain ketika ia gagal mencetak gol atau kalah.

Meski terlihat nonsens, seorang ahli bahasa tubuh asal Australia, Allan Pease, memberikan penjelasan ilmiah soal gestur ini. Ia mengatakan bahwa surrender cobra mengingatkan manusia pada kenangan saat masih bayi. Surrender cobra meniru gerakan orangtua yang memegang kepala bayi untuk memberikan kenyamanan. Maka dari itu, gerakan ini dilakukan orang-orang ketika sedang sedih atau kecewa sebagai sumber kenyamanan untuk membuat diri merasa lebih baik.

Kedua lengan yang diletakkan pada area penglihatan seolah-olah berusaha memblokir dunia di sekitar kita dan melindungi kita dari tekanan dan ketegangan. "Kami telah menemukan bahwa gerakan ini (surrender cobra) digunakan oleh orang-orang di bawah tekanan, dari lapangan olahraga hingga ruang rapat di setiap negara," tambahnya.

Sobat Merah Putih, apakah kamu pernah melakukan gerakan ini ketika merasa kalah? (SHN)

Baca juga:

Lagu BTS ‘Butter’ Favorit Diputar di Final Euro 2020

#Olahraga #Psikologi
Bagikan
Ditulis Oleh

annehs

Berita Terkait

Olahraga
Jadi Menpora, Erick Thohir Ingin Perkuat Kapabilitas Pemuda dan Jadikan Olahraga Alat Pemersatu dan Duta Bangsa
Erick Thohir mengutarakan keinginan setelah menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia (RI).
Frengky Aruan - Rabu, 17 September 2025
Jadi Menpora, Erick Thohir Ingin Perkuat Kapabilitas Pemuda dan Jadikan Olahraga Alat Pemersatu dan Duta Bangsa
Olahraga
Tim Woodball Indonesia Makin Pede jadi Terbaik di SEA Games Thailand 2025, Catat Prestasi Gemilang di Kejuaraan Dunia
Indonesia membawa pulang 4 medali emas, 3 perak, dan 5 perunggu meski hanya mengirimkan 10 atlet.
Dwi Astarini - Sabtu, 13 September 2025
Tim Woodball Indonesia Makin Pede jadi Terbaik di SEA Games Thailand 2025, Catat Prestasi Gemilang di Kejuaraan Dunia
Olahraga
Chelsea Hadapi 74 Dakwaan Terkait dengan Pembayaran Agen, Terancam Sanksi Denda hingga Larangan Transfer
Namun, kerja sama tinggi yang ditunjukkan klub akan menjadi pertimbangan sehingga mereka tidak berharap terkena hukuman berupa sanksi olahraga.
Dwi Astarini - Kamis, 11 September 2025
Chelsea Hadapi 74 Dakwaan Terkait dengan Pembayaran Agen, Terancam Sanksi Denda hingga Larangan Transfer
Olahraga
Bangga Banget! Indonesia Bawa Pulang 4 Emas di World Cup Beach Woodball Championship 2025
Tim Woodball Indonesia berhasil membawa pulang 4 emas di World Cup Beach Woodball Championship 2025.
Soffi Amira - Kamis, 11 September 2025
Bangga Banget! Indonesia Bawa Pulang 4 Emas di World Cup Beach Woodball Championship 2025
Lifestyle
Bela Negara Run 2025 Sukses Digelar, Menyatukan Olahraga dan Patriotisme
Bela Negara Run 2025 sukses digelar. Acara ini menjadi ajang reuni alumni Universitas Pertahanan (Unhan RI).
Soffi Amira - Minggu, 07 September 2025
Bela Negara Run 2025 Sukses Digelar, Menyatukan Olahraga dan Patriotisme
Indonesia
Makin Naik Kelas, Kejurnas Layangan Aduan 2025 Resmi Digelar!
Kejurnas Layangan Aduan 2025 kini resmi digelar. Nantinya, atlet akan menggunakan teknik, analisa, hingga stamina.
Soffi Amira - Minggu, 07 September 2025
Makin Naik Kelas, Kejurnas Layangan Aduan 2025 Resmi Digelar!
Olahraga
PSMS Punya Presiden Klub Baru, Fendi Jonathan Pimpin ‘Ayam Kinantan’ kembali ke Level Atas
Saat ini ada transisi dari manajemen lama ke manajemen baru dalam tubuh PSMS.
Dwi Astarini - Minggu, 31 Agustus 2025
PSMS Punya Presiden Klub Baru, Fendi Jonathan Pimpin ‘Ayam Kinantan’ kembali ke Level Atas
Olahraga
Juara Umum Asian Cup Woodball Championship, Ketua NOC Indonesia Yakin Bisa Borong Medali Emas di SEA Games Thailand 2025
Indonesia menjadi juara umum Asian Cup Woodball Championship 2025. Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, yakin bisa memboyong medali emas di SEA Games Thailand 2025.
Soffi Amira - Sabtu, 23 Agustus 2025
Juara Umum Asian Cup Woodball Championship, Ketua NOC Indonesia Yakin Bisa Borong Medali Emas di SEA Games Thailand 2025
Olahraga
Badan Boleh Kecil, tetapi Tekad dan Semangat 2 ‘Bocah’ Woodball Indonesia Besar di Kejuaraan Asia
2 bocah mewakili Indonesia dalam Asian Cup Woodball Championship 2025
Frengky Aruan - Rabu, 20 Agustus 2025
Badan Boleh Kecil, tetapi Tekad dan Semangat 2 ‘Bocah’ Woodball Indonesia Besar di Kejuaraan Asia
Olahraga
Woodball Disebut Cocok untuk Semua Kalangan, Hanya Butuh Konsentrasi dan Konsistensi
Permainannya yang unik dan mudah untuk dipraktikkan.
Dwi Astarini - Rabu, 20 Agustus 2025
Woodball Disebut Cocok untuk Semua Kalangan, Hanya Butuh Konsentrasi dan Konsistensi
Bagikan