Mengenal Kucing Caracal, Kucing Sangar dengan Antena Hitam di Telinga

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Senin, 18 April 2022
Mengenal Kucing Caracal, Kucing Sangar dengan Antena Hitam di Telinga

Berbeda dengan jenis kucing pada umumnya. (Foto: Pixabay/OliverMagritzer)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

TINGGI, besar, lincah, bulunya warna kuning kecokelatan, dan menggeram, adalah gambaran kucing caracal yang biasa ditemukan di wilayah Afrika dan Timur Tengah. Ciri khas lain dari kucing caracal adalah telinga yang runcig dan besar, dengan ujung berwarna hitam serta sebagian bulu telinganya berumbai.

Kamu mungkin asing dengan kucing yang satu ini karena berbeda dengan kucing biasanya. Kucing ini sekilas nampak tidak ramah dan bentuknya mirip seperti macan tutul. Ketika pertama kali melihat, kamu pasti salah fokus dengan telinganya yang sekilas mirip dengan mahkota Loki di serial Marvel.

Yap, salah satu keunikan kucing caracal terdapat pada bagian telinga yang dikendalikan lebih dari 20 otot berbeda dan saling berhubungan. Jumlah otot inilah yang membantu mereka di mana mangsa bersembunyi dan rumbai di telinga mereka merupakan penguat, sehingga menjadi keuntungan tambahan. Telinganya yang besar itu juga digunakan sebagai alat komunikasi yang akan bergerak atau berkedut jika mendengar sesuatu.

Baca juga:

Apa Yang Dikatakan Kucing Tentang Karakter Pemiliknya?

Mengenal Kucing Caracal, Kucing Sangar dengan Antena Hitam di Telinga
Ciri khas kucing caracal adalah di bagian telinga. (Foto: Pexels/Jirri Mikolas)

Bentuk telinga inilah yang kemudian diambil sebagai asal namanya dari bahasa Turki, yakni karakulak yang berarti telinga hitam.

Mengutip laman Africa Freak, caracal memiliki susunan genetik dan organ untnuk menyerang apa pun dan siapa pun yang dianggap berbahaya. Mereka bisa saja menyerang manusia ketika merasa terancam. Jadi, tidak bisa sembarangan ya untuk bisa memegang kucing ini.

Baca juga:

Fakta Menarik Kucing Oyen yang Terkenal Barbar

Mengenal Kucing Caracal, Kucing Sangar dengan Antena Hitam di Telinga
Memiliki ukuran tubuh yang besar. (Foto: Pexels/Michael M)

Caracal memiliki taring yang tajam dengan kemampuan menggigit, merobek, mencabik, dan membunuh mangsanya. Kucing caracal juga bisa lari dengan kecepatan 60 meter. Salah satu teknik berburu kucing ini adalah mengutit mangsanya, lalu menerkamnya. Mereka tidak mencerna bulu mangsanya saat dimakan, melainkan dirobek terlebih dahulu menggunakan cakarnya yang tajam. Uniknya lagi, caracal dapat memenuhi kebutuhan air dengan memanfaatkan cairan tubuh mangsanya.

Dalam hal penampilan, banyak kesamaan yang dapat dilihat antara caracal dengan kucing rumah biasa. Mereka berdua memiliki kepala yang kecil dan bola mata seperti kelereng. Caracal sering dianggap sama dengan kucing serval. Meski bentuk dan struktur tubuhnya mirip, perbedaan yang terlihat antara serval dan caracal sebenarnya cukup mencolok, yakni dari telinga. Serval tidak memiliki rumbai telinga yang menjadi ciri khas caracal.

Caracal dewasa bisa mencapai panjang satu meter dan berat sekitar 18 kilogram. Jantan biasanya sedikit lebih gemuk daripada si betina. Dengan berat seperti itu, kucing ini mampu melompat setinggi empat meter untuk mengejar mangsanya. Untuk perawatan, caracal memakan sebagian besar jenis daging seperti tikus, burung, kelinci, bahkan zebra. (and)

Baca juga:

10 Alasan Mengapa Kucing Adalah Hewan Peliharaan Terbaik Untukmu

#Fauna #Hewan #Kucing
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Indonesia
Polisi Tetapkan 1 Anak Di Bawah Umur Tersangka Pejarahan Kucing Uya Kuya
Anak di bawah umur itu diketahui mencuri kucing dan sofa dari rumah Uya Kuya
Wisnu Cipto - Rabu, 10 September 2025
Polisi Tetapkan 1 Anak Di Bawah Umur Tersangka Pejarahan Kucing Uya Kuya
Indonesia
Kucing Uya Kuya Terlantar Pasca-Penjarahan. Kini Dirawat Puskeswan Ragunan Masih Diinfus
Kucing berwarna oranye itu setelah sempat terlantar usai aksi pejarahan rumah Uya Kuya akhir pekan lalu
Wisnu Cipto - Kamis, 04 September 2025
Kucing Uya Kuya Terlantar Pasca-Penjarahan. Kini Dirawat Puskeswan Ragunan Masih Diinfus
Indonesia
Macan Tutul Kabur Dari Lembang Park and Zoo ke Gunung Tangkuban Parahu Bahayakan Nyawa Warga
Kawasan Gunung Tangkuban Parahu sudah cukup banyak penduduk dan menjadi destinasi wisata unggulan Jawa Barat
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Macan Tutul Kabur Dari Lembang Park and Zoo ke Gunung Tangkuban Parahu Bahayakan Nyawa Warga
Indonesia
Indonesia Kejar Status Zona Bebas PMK tanpa Vaksinasi dari Organisasi Kesehatan Hewan Dunia
Pemerintah berharap pengakuan dari WOAH dapat diraih pada 2025
Wisnu Cipto - Selasa, 26 Agustus 2025
Indonesia Kejar Status Zona Bebas PMK tanpa Vaksinasi dari Organisasi Kesehatan Hewan Dunia
Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Dunia
Minta Hewan Peliharaan Dijadikan Pakan Predator, Kebun Binatang di Denmark Autokena Kecam
Meski pihak kebun binatang menyebut hewan yang akan dijadikan pakan terlebih dahulu dieutanasia.
Dwi Astarini - Rabu, 06 Agustus 2025
Minta Hewan Peliharaan Dijadikan Pakan Predator, Kebun Binatang di Denmark Autokena Kecam
Dunia
Kebun Binatang di Denmark Minta Hewan Peliharaan yang tak Diinginkan Dijadikan Pakan Predator
Kebun Binatang Aalborg meminta sumbangan ayam, kelinci, dan marmut hidup, yang menurut mereka akan ‘dieutanasia secara lembut’ oleh staf yang terlatih.
Dwi Astarini - Rabu, 06 Agustus 2025
Kebun Binatang di Denmark Minta Hewan Peliharaan yang tak Diinginkan Dijadikan Pakan Predator
Indonesia
Jangan Biarkan Hewan Peliharaan Tanpa Sistem Imun, Sudah Ada Pakan Premium Jadi Pilihan
Keberadaan hewan peliharaan bukan sekadar tren gaya hidup, melainkan bagian dari keseimbangan emosional pemiliknya.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 26 Juli 2025
Jangan Biarkan Hewan Peliharaan Tanpa Sistem Imun, Sudah Ada Pakan Premium Jadi Pilihan
Berita Foto
Anggota DPRD Provinsi DKI Dorong Taman di Jakarta Ramah Hewan
Warga membawa hewan peliharaan di Taman Sambas Asri, Kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (24/6/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 24 Juni 2025
Anggota DPRD Provinsi DKI Dorong Taman di Jakarta Ramah Hewan
Indonesia
Babi Viral Pejaten Gegerkan Warga! Begini Nasibnya Supaya Tak Ada 'Anak Babi' Susulan
Babi yang sebelumnya sempat pingsan kini sudah pulih sepenuhnya
Angga Yudha Pratama - Selasa, 17 Juni 2025
Babi Viral Pejaten Gegerkan Warga! Begini Nasibnya Supaya Tak Ada 'Anak Babi' Susulan
Bagikan