Menegur Teman yang Lalai Pakai Masker, Begini Caranya


Jangan hanya diam, kamu perlu menegur temanmu yang enggak mau pakai masker. (Unsplash/Engin Akyurt)
ANGKA perkembangan kasus pasien COVID-19 yang terus meningkat seharusnya membuat orang semakin lebih berhati-hati dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Apalagi klaster-klaster baru yang bermunculan ini ada dari wilayah perkantora hingga di keluarga.
Menaati protokol kesahatan sebenarnya menjadi salah satu caara yang paling penting untuk mencegah penyabaran virus Corona semakin banyak.
Namun, masih ada saja orang-orang yang tidak taat pada peraturan ini. Seperti menyepelekan tidak menggunakan masker dan tidak menjaga jarak.
Baca juga:
Tentu rasanya geram ingin mengingatkan mereka untuk mengenakan masker entah itu sedang dalam kondisi sehat atau tidak. Bahkan kita juga harus saling mengingatkan untuk bersama-sama menghentikan penyebaran pandemi ini.
Beberapa orang lebih memilih untuk diam ketika melihat orang-orang yang tidak menggunakan masker. Daripada hanya diam dan geram, lebih baik mengingatkan mereka dengan cara ini.
1. Jangan pakai emosi

Emosi menjadi salah satu hal yang paling kuat di dunia. Dilansir dari laman Menshealth, kamu bisa menggunakan kalimat merupakan pernyataan saya.
Misalnya dengan kata-kata, "saya akan sangat bila kamu menggunakan maskermu" atau "kita bisa melanjutkan percakapan dari jarak yang lebih jauh".
Hal ini mengartikan kamu ingin lebih tegas untuk memintanya mengenakan masker tanpa harus melibatkan emosi.
Baca juga:
2. Ekspresikan rasa tidak senang

Jika lewat kata-kata masih tidak bisa menyadarkan mereka. Kamu bisa menutup diri dari mereka, seperti tidak lagi melanjutkan percakapan.
Hal ini menjadi salah satu hal mengapa kamu perlu menjauhi orang-orang enggan menggunakan masker itu. Atau bisa dengan berbicara seperlunya dan menyatakan apa yang sebenarnya kamu takutkan dengan orang-orang yang berada di sekitarmu dan enggan menggunakan masker.
3. Berikan edukasi

Mereka yang tidak menggunakan masker perlu menyadari betapa pentingnya penggunaannya untuk melindungi diri dan orang lain. Tidak hanya menjadi contoh yang baik menerapkan protokol kesehatan.
Walaupun susah mengubah pikiran orang lain, paling tidak kamu bisa memberitahukan semua orang berharap pandemi ini segera berakhir. Untuk itu membutuhkan kerja sama bersama dalam mencegah penyebarannya. (ren)
Baca juga:
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
