Lima Ribu Lampion Mulai Dinyalakan, Ribuan Warga Solo Membludak di Jalan Jenderal Sudirman


Pemandangan ribuan lampion di kawasan Jalan Jenderal Sudirman Solo (MP/Ismail)
MerahPutih.Com - Panitia bersama Imlek Solo mulai menyalakan 5000 lampion yang dipasang Jalan Jenderal Sudirman (Jensud), kawasan Pasar Gede sampai Bank Indonesia (BI), Senin (28/1) malam. Lima ribu lampion bakal menyala sampai tanggal 28 Februari.
Penyalaan ribuan lampion tersebut disambut antusias oleh warga yang memadati kawasan Tugu Jam sampai Jembatan Pasar Gede. Warga berkerumun berfoto dan swafoto dengan latar lampion.
Ketua Panita Bersama Imlek 2570/2019, Sumartono Hadinoto, mengatakan uji coba penyalaan lampion mulai dilakukan pada Minggu (27/1) malam. Setelah uji coba sukses, lampion langsung dinyalakan setiap hari mulai pukul 18.00 WIB sampai pukul 06.00 WIB.

"Seperti perayaan Imlek tahun-tahun sebelumnya, warga sangat antusias datang di Pasar Gede setelah lampion dinyalakan," ujar Sumartono, Rabu (30/1).
Warga yang datang di kawasan Pasar Gede ternyata tidak hanya dari Solo, tetapi juga dari luar daerah sekitar Solo seperti Kabupaten Klaten, Kabupaten Sukoharjo, Kabupeten Sragen, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Wonogiri. Bahkan, kalau akhir pekan banyak warga dari Semarang dan Yogyakarta datang ke sini.
"Kita juga memasang lampion berupa 12 shio dalam dua set. Satu set ditempatkan di depan Pasar Gede dan satu set lainnya di Jalan Jenderal Sudirman," kata dia.

Panitia juga memajang lampion bergambar Dewa Yang dan Punokawan dii kawasan Pasar Gede. Pemasangan dua lampion itu bagian dari inovasi panitia agar warga tidak bosan.
"Kita juga pasang lampion warna-warni di Jembatan Pasar Gede. Kalau tahun dulu 5.000 lampion yang dipasang warnanya semua merah," kata dia.
Ia menjelaskan pemasangan lampion warna-warni ini sesuai dengan tema Imlek tahun ini "Persatuan dalam Keragaman" Tahun baru Imlek 2570 jatuh pada 5 Februari 2019 dengan Shio Babi Tanah.

"Kita mengangkat tema itu dengan tujuan Imlek, bukan hanya dari organisasi Tionghoa, tetapi sudah diperluas dengan mengajak semua komunitas yang merayakan Imlek," kata dia.
Seorang warga Kabupaten Sukoharjo, Arif Ferdinan, mengaku datang di kawasan Pasar Gede bersama anak dan istri. Kedatangannya di Pasar Gede hanya ingin menikmati keindahan lampion di malam hari dan berfoto-foto.
"Saya setiap perayan Imlek selalu datang di kawasan Pasar Gede. Momen seperti ini hanya terjadi setahun sekali sehingga sangat disayangkan kalau dilewatkan begitu saja," pungkas Arif Ferdinan.(*)
Berita ini ditulis berdasarkan laporan Ismail, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Solo dan sekitarnya.
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Berpegang Pada Aturan, Bamsoet Keukeuh Sepeda Motor Bisa Masuk Jalan Tol
Bagikan
Berita Terkait
Menelusuri Asal Usul Perayaan Cap Go Meh

Keindahan Lampion Khas Imlek Hiasi Trotoar Jalan Sudirman Jakarta

Perayaan Imlek Jadi Simbol Akulturasi Berbagai Budaya di Jakarta

Fang Teh, Tradisinya Pagi Hari Pertama Tahun Baru Imlek Simbolkan Harapan Keberuntungan

Ekspresi Kebebasan Barongsai di Perayaan Imlek, Makin Eksis di Ruang Publik Sejak Dibebaskan Presiden Gus Dur

Arus Balik Long Weekand Padati Stasiun, 37.579 Penumpang Tiba di Jakarta

Prabowo Ucapkan Selamat Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili/2025, Imlek Bagian Rayakan Keberagaman

Makna Makan Menu Vegetarian di Perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili/2025 Masehi

Jadi Tradisi dalam Imlek, Ini 6 Ketentuan Pemberian Angpao

Kisah Legenda Tiongkok di Balik Warna Merah dalam Perayaan Imlek
