Lakon Hidup Sultan Muhamad Amin, Gubernur Pertama Sumatera Utara

Yudi Anugrah NugrohoYudi Anugrah Nugroho - Minggu, 08 November 2020
Lakon Hidup Sultan Muhamad Amin, Gubernur Pertama Sumatera Utara

SM Amin Nasution, Tokoh perjuangan yang akan mendapatkan gelar Pahlawan Nasional (Foto analisa.id)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MELALUI akun resmi Twitter @mohmahfudmd, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamaan (Menko Polhukam) RI, Mahfud MD, membeberkan beberapa nama penerima gelar Pahlawan Nasional dan Bintang Mahaputera.

"Tanggal 10 dan 11 November 2020 Presiden (Jokowi) akan menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional (PN) dan Bintang Mahaputera (BM). Yang dapat gelar PN, antara lain, SM Amin dan Soekanto; yang dapat BM, antara lain, Gatot Nurmantyo dan Arief Hidayat," cicit Mahfud MD.

SM Amin
Menko Polhukam yang mengabarkan tentang pemberian gelar kepada beberapa tokoh perjuangan (Foto Twitter:@mohmahfudmd)

Setidaknya, banyak orang tahu Soekanto karena namanya diabadikan pada Rumah Sakit Polri, namun siapa SM Amin?

Di kampungnya, Lho Nga, Aceh, orang lebih mengenalnya dengan nama Krueng Raba Nasution. Nama kecil putra pasangan Muhamad Thaif bergelar Raja Aminudin asal Penyabungan dengan Siti Madinah asal Batang, Natal Sumatera Utara, tersebut diambil dari nama sungai Krueng Raba di desanya.

Baca juga: Menapak Tilas Indekos para Revolusioner di Lokasi Sumpah Pemuda

Meski tak lama tinggal di Lho Nga lantaran harus ikut orang tuanya berdinas sebagai Opziner der Inlandsche Volksscholen (penilik Sekolah) berpindah kota, nama kecil itu terus melekat pada lelaki nan lahir pada 22 Februari 1904.

Sultan Muhamad Amin sempat mengecap pendidikan di Europeesche Legere School (ELS), Sabang, tahun 1918-1919. Ia tak sempat menamatkan pendidikannya karena kembali harus pindah, dan melanjutkan pendidikan di beberapa daerah, seperti Sibolga, Bukit Tinggi, dan Tanjung Pinang.

Amin lalu melanjutkan sekolah ke Jakarta, Mulo 1921-1924, setelah itu di AMS afdeeling B Yogyakarta 1924-1927 dan Rechtshoogeschool 1927-1933 di jakarta sampai memeroleh gelar Meester in de Rechten (Mr.).

Saat berstudi di Jakarta, SM Amin menjadi bagian dari 82 peserta pada Kongres Pemuda II, Oktober 1928, kemudian melahirkan Ikrar atau lebih dikenal dengan Sumpah Pemuda. Ia hadir sebagai wakil dari Jong Sumatranen Bond.

SM Amin
SM Amin berjuang untuk melawan moneter Belanda (Foto Wikipedia)

Setelah peristiwa tersebut, Amin banyak dikenal sebagai pengacara terutama mengadvokasi para pejuang saat menghadapi tuntutan meja hijau dengan lembaga hukum milik atau mewakili pemerintah Hindia Belanda.

Dari pesentuhannya dengan banyak persitiwa penting, Amin kemudian dikukuhkan menjadi Gubernur Sumatera Utara. Ia menjadi pelopor orang nomor satu bumiputera di Sumatera Utara. Saat menjadi gubernur, Amin memberikan izin penerbitan uang Republik Indonesia sebagai symbol perlawanan terhadap sistem moneter Belanda.

Pada tahun 1956, SM Amin ditunjuk sebagai Ketua Panitia Pembagian Daerah di Kementrian Dalam Negeri. Amin meminta pensiun setelah sekiranya 20 tahun mengabdi sebagai pegawai neger yang terhitung sejak 22 oktober 1962.

Bacaa juga: Gubernur Ali Sadikin, Inisiator Kelahiran Museum Sumpah Pemuda

Pada masa pensiunnya SM Amin tidak menikmatinya dengan menghabiskan waktu tanpa kegiatan, melainkan pada masa pensiun itulah Amin mencurahkan pikirannya secara konkrit untuk pembangunan Indonesia secara keseluruhan.

Di bawah penerbit Pradnya Paramita, Bulan Bintang, dan Hudaya, Amin sudah menulis buku antara lain “Indonesia Dibawah Rezim Demokrasi Terpimpin”, “Demokrasi dalam Bahaya”, “Demokrasi Selayang Pandang”, “Pelemik dengan Harian Berita Yudha”, “Kenang-kenangan dari Masa Lampau”, dan “Kodifikasi Unifikasi Hukum”. Secara khusus Amin menuliskan buku untuk Riau yang berjudul “Mengenang Masa Lampau” dan diterbitkan Arga Binangun Grafika, Pekanbaru, 1978.

Ia beroleh bermacam penghargaan dari negara, berupa Satya Lantjana Peringatan Perdjoaengan Kemerdekaan RI, Bintang Legiun Veteran Republik Indonesia, Bintang Jasa Utama, dan Bintang Mahaputra, dan selanjutnya gelar Pahlawan Nasional pada 10-11 November mendatang.

Sutan Mohammad Amin Nasution meninggal di Jakarta pada 16 April 1993, dan dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta. (Kna)

Baca juga: Detik-Detik Kali Pertama Lagu Indonesia Raya Berkumandang Saat Rehat Kongres Pemuda II

#Hari Pahlawan #Sumatera Utara
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Hari Pahlawan, Ketua Fraksi PKB Serukan Persatuan Bangsa
Peristiwa heroik di Surabaya pada 1945 menjadi bukti bahwa seluruh elemen masyarakat Indonesia mampu meraih kemenangan ketika bersatu menghadapi ancaman bersama. ?
Dwi Astarini - Senin, 10 November 2025
Hari Pahlawan, Ketua Fraksi PKB Serukan Persatuan Bangsa
Berita Foto
Momen Presiden Prabowo Subianto Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional di Istana Negara
Presiden Prabowo Subianto (kiri) memberikan selamat kepada putra presiden kedua RI Jenderal Besar TNI H.M. Soeharto (kanan) Bambang Trihatmodjo (kiri) dan Siti Hardijanti Hastuti Rukmana usai upacara pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto dan sembilan tokoh lainnya di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11/2025).
Didik Setiawan - Senin, 10 November 2025
Momen Presiden Prabowo Subianto Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional di Istana Negara
Indonesia
Jasa Besar Gus Dur sebagai Bapak 'Pluralisme' Indonesia: dari Penghapusan Diskriminasi hingga Gelar Pahlawan Nasional
Gus Dur resmi dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Prabowo Subianto. Dikenal sebagai ‘Bapak Pluralisme’, jasa besar Gus Dur bagi umat Tionghoa dan perjuangannya menegakkan kesetaraan menjadi warisan abadi bangsa.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 10 November 2025
Jasa Besar Gus Dur sebagai Bapak 'Pluralisme' Indonesia: dari Penghapusan Diskriminasi hingga Gelar Pahlawan Nasional
Indonesia
Dari Penumpas G30S PKI hingga Pahlawan Nasional: Jejak Perjuangan Sarwo Edhie Wibowo
Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Jenderal (Purn) Sarwo Edhie Wibowo, tokoh militer penumpas G30S/PKI dan ayah mertua Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 10 November 2025
Dari Penumpas G30S PKI hingga Pahlawan Nasional: Jejak Perjuangan Sarwo Edhie Wibowo
Indonesia
Dari Pabrik Porong ke Istana Negara, Profil dan Perjuangan Marsinah hingga Ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional
Presiden Prabowo Subianto resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Marsinah, aktivis buruh yang tewas pada 1993.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 10 November 2025
Dari Pabrik Porong ke Istana Negara, Profil dan Perjuangan Marsinah hingga Ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional
Indonesia
10 Pahlawan Nasional yang Ditetapkan Prabowo Hari Ini: Profil Lengkap dan Jasa Mereka untuk Indonesia
Daftar 10 pahlawan nasional 2025: Gus Dur, Soeharto, Marsinah, dan 7 tokoh lainnya. Ketahui profil, biografi, dan jasa-jasa mereka bagi bangsa Indonesia.
ImanK - Senin, 10 November 2025
10 Pahlawan Nasional yang Ditetapkan Prabowo Hari Ini: Profil Lengkap dan Jasa Mereka untuk Indonesia
Indonesia
Presiden Prabowo Resmi Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto
Presiden Prabowo Subianto resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 RI Soeharto di Istana Negara, Jakarta. Keputusan ini tertuang dalam Keppres Nomor 116/TK Tahun 2025 dan menuai pro-kontra publik.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 10 November 2025
Presiden Prabowo Resmi Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto
Indonesia
Soeharto Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional, dari Prajurit PETA hingga Presiden 32 Tahun
Presiden ke-2 RI Soeharto akan diumumkan sebagai pahlawan nasional oleh Presiden Prabowo Subianto. Simak perjalanan hidup, karier militer, masa kepemimpinan, hingga kontroversinya selama 32 tahun memerintah Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 10 November 2025
Soeharto Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional, dari Prajurit PETA hingga Presiden 32 Tahun
Berita Foto
Momen Presiden Prabowo Subianto Pimpin Upacara Ziarah Nasional Hari Pahlawan
Presiden Prabowo Subianto memimpin Upacara Ziarah Nasional dan Renungan Suci Hari Pahlawan 2025 di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Jakarta, Minggu (9/11/2025). (Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden).
Didik Setiawan - Senin, 10 November 2025
Momen Presiden Prabowo Subianto Pimpin Upacara Ziarah Nasional Hari Pahlawan
Indonesia
Prabowo Ingatkan Wasiat Bung Tomo yang Harus Diingat Seluruh Rakyat Indonesia, Jangan Sampai Jasa Pahlawan Pertempuran Surabaya Dilupakan
Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran memimpin Renungan Suci Hari Pahlawan di TMP Kalibata
Angga Yudha Pratama - Senin, 10 November 2025
Prabowo Ingatkan Wasiat Bung Tomo yang Harus Diingat Seluruh Rakyat Indonesia, Jangan Sampai Jasa Pahlawan Pertempuran Surabaya Dilupakan
Bagikan