KIB Akui Sosok Bakal Capres Masih Jadi Perdebatan di Internal

Mula AkmalMula Akmal - Kamis, 01 Desember 2022
KIB Akui Sosok Bakal Capres Masih Jadi Perdebatan di Internal

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (tengah), Pelaksana Tugas (Plt.) Ketua Umum DPP PPP Muhammad Mardiono (kiri), dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kanan). (Foto: Antara)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Teka-teki siapa bakal calon Presiden yang diusung Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) tak kunjung terungkap.

Koalisi yang tediri dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN) dan Golkar ini masih melakukan diskusi soal siapa yang bakal dicalonkan.

Baca Juga:

KIB Diklaim Bakal Bertambah, Putih Bercampur Biru dan Merah

Plt Ketua Umum PPP Mohammad Mardiono menuturkan bahwa hal yang didiskusikan oleh KIB sudah semakin mengerucut. Bahkan ia menyebut, pihaknya berdebat perihal kriteria capres dan cawapres.

"Ini tentu sudah ada perkembangan, karena kita perdebatkan soal kriteria seperti apa yang dikehendaki oleh rakyat Indonesia," ujar Mardiono usai pertemuan bersama koalisi yang dikutip di Jakarta, Kamis (1/12).

Mardiono mengatakan PPP dan rekan koalisinya selama ini selalu mendengarkan aspirasi dari berbagai kalangan. Mulai dari tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga kader-kader partainya yang tersebar di Indonesia.

"Kami diskusikan dalam setiap pertemuan-pertemuan seperti yang kita diskusikan pada malam hari ini," lanjutnya.

Mardiono menilai bahwa pertemuan KIB yang dihadiri oleh Ketua Umum Golkar Airlangga Hartanto dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan cukup produktif.

Baca Juga:

Airlangga Sebut KIB Sedang Bangun Fondasi untuk Perbaiki Indonesia ke Depan

"Ada perkembangan yang signifikan bagi masa depan pemilu yang akan kami selenggarakan nanti pada 2024 yang akan datang," kata Mardiono.

Sementara itu, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengungkapkan Ketum Golkar Ailangga Hartarto sebagai calon terkuat KIB, disusul dirinya sendiri baru kemudian Plt Ketum PPP Mardiono.

“Jadi diutamakan dari internal KIB. Tentu nanti ada juga yang bergabung kita harapkan, mungkin nanti punya kandidat juga,” jelas dia.

Meski demikian, Zulhas tidak menutup kemungkinan calon di luar koalisi untuk dipertimbangkan menjadi capres KIB. Pria yang juga Menteri Perdagangan ini menganalogikan KIB, selayaknya tim yang sedang bertanding di gelaran Piala Dunia Qatar 2022. Dia menyebut semua pihak tidak boleh merasa kecil sebelum bertanding.

“Yang dianggap lebih kecil malah bisa mengejutkan dan menjadi pemenang,” kata Zulhas. (Knu)

Baca Juga:

Ada Sekitar 108.720 Jiwa yang Mengungsi Akibat Gempa Cianjur

#Koalisi Pilpres #DPP PPP #Partai Golkar #PAN
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Bahlil Minta Kader Golkar Jaga Ucapan dan Tindakan, Penampilan Harus Menyesuaikan
Bahlil Lahadalia, Partai Golkar, anggota fraksi, Bimbingan Teknis, aspirasi masyarakat, wakil rakyat, Presiden Prabowo Subianto, profesionalitas, pengawalan program, anggaran daerah
Angga Yudha Pratama - Selasa, 16 September 2025
Bahlil Minta Kader Golkar Jaga Ucapan dan Tindakan, Penampilan Harus Menyesuaikan
Indonesia
Golkar Usulkan Perubahan Sistem Pemilu, Ingin Lahirkan Budaya Politik Baru
pemilu seharusnya melahirkan budaya politik baru, di mana rakyat tidak lagi menjadi penonton, tetapi aktor utama dalam menentukan arah bangsa.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 15 September 2025
Golkar Usulkan Perubahan Sistem Pemilu, Ingin Lahirkan Budaya Politik Baru
Indonesia
Rencana Pramono Anung Ubah Badan Hukum PAM Jaya Dapat Penolakan dari Legislator Kebon Sirih
Fraksi PAN khawatir perubahan ini akan mengutamakan pemodal daripada kepentingan rakyat
Angga Yudha Pratama - Rabu, 10 September 2025
Rencana Pramono Anung Ubah Badan Hukum PAM Jaya Dapat Penolakan dari Legislator Kebon Sirih
Indonesia
Golkar Bantah Adanya 'Barter' Posisi Menteri di Reshuffle Kabinet Hari Ini
Bahlil juga menambahkan bahwa ia tidak mengetahui siapa yang akan menggantikan Dito Ariotedjo sebagai Menpora
Angga Yudha Pratama - Senin, 08 September 2025
Golkar Bantah Adanya 'Barter' Posisi Menteri di Reshuffle Kabinet Hari Ini
Indonesia
Golkar Nilai Prabowo Berhasil Redam Eskalasi Demonstrasi dengan Pendekatan Tegas Sekaligus Adil
Idrus menilai Prabowo telah berada di jalur yang benar
Angga Yudha Pratama - Kamis, 04 September 2025
Golkar Nilai Prabowo Berhasil Redam Eskalasi Demonstrasi dengan Pendekatan Tegas Sekaligus Adil
Lifestyle
Jadi Perdebatan Publik, Golkar Tegaskan Anggota DPR Nonaktif tak Terima Gaji dan Tunjangan
Partai Golkar menegaskan, bahwa anggota DPR yang dinonaktifkan tidak akan menerima gaji dan tunjangan. Pernyataan ini juga merespons perdebatan pubik, mengenai anggota DPR nonaktif yang masih menerima gaji.
Soffi Amira - Rabu, 03 September 2025
Jadi Perdebatan Publik, Golkar Tegaskan Anggota DPR Nonaktif tak Terima Gaji dan Tunjangan
Indonesia
Imbas Kemarahan Rakyat, PAN Ajukan Penghentian Gaji hingga Fasilitas Eko Patrio dan Uya Kuya
PAN telah mengajukan penghentian gaji hingga fasilitas Eko Patrio dan Uya Kuya. Hal itu imbas dari kemarahan rakyat atas komentar keduanya.
Soffi Amira - Rabu, 03 September 2025
Imbas Kemarahan Rakyat, PAN Ajukan Penghentian Gaji hingga Fasilitas Eko Patrio dan Uya Kuya
Indonesia
PAN Nonaktifkan Eko Patrio dan Uya Kuya Sebagai Anggota DPR
Penonaktifan keduanya imbas dari pernyataan dan aksi joget Eko dan Uya Kuya di Gedung DPR yang memicu kemarahan rakyat.
Wisnu Cipto - Minggu, 31 Agustus 2025
PAN Nonaktifkan Eko Patrio dan Uya Kuya Sebagai Anggota DPR
Indonesia
Muhammad Sarmuji Minta Kader DPRD Golkar Utamakan Kebijakan Pro Rakyat
Selain fokus pada kebijakan fiskal, bimtek juga akan membekali para legislator tentang cara menyerap aspirasi masyarakat
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 30 Agustus 2025
Muhammad Sarmuji Minta Kader DPRD Golkar Utamakan Kebijakan Pro Rakyat
Indonesia
Golkar Ingatkan Kritik Terhadap DPR Wajar Tapi Jangan Sampai Berubah Menjadi Kebencian yang Bisa Perlebar Jurang Perpecahan Bangsa
Idrus memahami kemarahan publik yang dipicu oleh isu kenaikan tunjangan perumahan anggota DPR hingga Rp50 juta per bulan
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Golkar Ingatkan Kritik Terhadap DPR Wajar Tapi Jangan Sampai Berubah Menjadi Kebencian yang Bisa Perlebar Jurang Perpecahan Bangsa
Bagikan