Jokowi Kunjungi Bali Pantau Infrastruktur Sambut KTT G20


Opening Ceremony Presidensi G20 Indonesia di Jakarta, Rabu (1/12) malam. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Setelah menggelar Opening Ceremony Presidensi G20 Indonesia di Jakarta, Rabu (1/12) malam, Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta Ibu Negara Iriana Joko Widodo, bertolak menuju Provinsi Bali, meninjau sejumlah fasilitas dan infrastruktur yang rencananya digunakan pada gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Presiden dan rombongan lepas landas dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 sekitar pukul 08.00 WIB. Sementara itu, di kawasan monas ada rencana reuni 212.
Baca Juga:
Presidensi G20 Indonesia Inginkan Keberlanjutan Kehidupan di Masa Depan
Setibanya di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Presiden akan langsung
Sejumlah fasilitas tersebut antara lain Mangrove Conservation Forest, infrastruktur jalan, pedestrian, jembatan, dan sejumlah lokasi di kawasan Nusa Dua.
Sementara itu, pada malam harinya Presiden direncanakan akan meninjau Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park yang terletak di Uluwatu, Kuta Selatan, Kabupaten Badung.
Presidensi G20 Indonesia mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger”. Penyelenggaraan gelaran pertemuan negara-negara G20 di Indonesia ini akan difokuskan pada tiga hal.
"Pertama, penanganan kesehatan yang inklusif. Kedua, transformasi berbasis digital. Ketiga, transisi menuju energi berkelanjutan,” ujarnya Presiden Joko Widodo.
Lebih lanjut, Kepala Negara menekankan agar Presidensi G20 Indonesia tidak menjadi sebatas seremonial belaka. Indonesia mendorong negara-negara G20 untuk melakukan aksi-aksi nyata.

"Indonesia akan terus mendorong negara-negara G20 menghasilkan terobosan-terobosan besar. Indonesia akan terus mendorong negara-negara G20 membangun kolaborasi dan menggalang kekuatan untuk memastikan masyarakat dunia dapat merasakan dampak positif dari kerja sama ini," tegasnya.
Selain itu, Presiden G20 Indonesia juga akan digunakan untuk memperjuangkan aspirasi dan kepentingan negara-negara berkembang.
"Indonesia berusaha membangun tata kelola dunia yang lebih adil. Indonesia berupaya memperkuat solidaritas dunia mengatasi perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan," ujarnya.
Indonesia, imbuh Presiden, juga akan menggalang komitmen negara maju untuk membantu negara berkembang.
"Negara kaya membantu negara miskin. Kebersamaan adalah jawaban atas masa depan dengan semangat solidaritas. Indonesia berupaya keras untuk menghasilkan inisiatif-inisiatif konkret untuk mendorong pemulihan situasi global, agar segera pulih dan menjadi kuat. Recover together, recover stronger," katanya. (Knu)
Baca Juga:
Jokowi Undang Negara G20 untuk Lihat Keindahan Alam Indonesia
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Gibran tak Hadiri Reshuffle Kabinet, Jokowi Berikan Pembelaan

[HOAKS atau FAKTA] : Sri Mulyani Ngadu ke Jokowi setelah Dicopot Prabowo dari Jabatan Menteri Keuangan
![[HOAKS atau FAKTA] : Sri Mulyani Ngadu ke Jokowi setelah Dicopot Prabowo dari Jabatan Menteri Keuangan](https://img.merahputih.com/media/e3/8d/47/e38d4720b00e99ed6f2912dbc82158dc_182x135.png)
Status Tanggap Darurat Bali Dicabut, BPBD Ingatkan Warga Tetap Waspada Bencana

Operasi SAR untuk Korban Banjir di Bali Sudah Dihentikan, Tidak dengan Bencana Tanah Longsor

18 Orang Meninggal Akibat Bencana Banjir di Bali Menurut BNPB, Simak Juga Kerusakan yang Terjadi

Status Darurat Bencana Kota Denpasar Turun ke Transisi Menuju Pemulihan, Berlangsung Selama 3 Bulan

Kemensos Gelontorkan Santunan Rp 15 Juta untuk Korban Meninggal akibat Banjir Bandang Bali

Jokowi tak Hadir di Sidang Gugatan Ijazah, Penggugat Minta Ganti Hakim

Bali Dilanda Cuaca Ekstrem dan Banjir, Pemda Minta BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca

Bali Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem Hingga 21 September 2025, BBMKG Ungkap Penyebabnya
