Jeruk Dekopon, Jurus enggak Cengeng Andalan Warga Magetan

Dwi AstariniDwi Astarini - Sabtu, 27 Juni 2020
Jeruk Dekopon, Jurus enggak Cengeng Andalan Warga Magetan

Jeruk dekopon jadi andalan warga Magetan di tengah pandemi. (foto: Instagram @sakura_oshiro_yakimura)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SELALU ada jalan keluar di tengah kesulitan. Itulah optimisme yang dianut sebagian warga Magetan. Saat pandemi COVID-19 meruntuhkan perekonomian, mereka mengubah hal itu menjadi tantangan. Alih-alih melihatnya sebagai kendala yang membuat cengeng.

Dengan semangat enggak cengeng di tengah pandemi, para petani jeruk dekopon asal Magetan kini malah menikmati masa panen. Giman, salah seorang petani jeruk asal Jepang itu, mengungkapkan panen perdananya kali ini merupakan buah hasil kerja sama dengan kelompok tani hasil budi daya sejak tiga tahun lalu.

BACA JUGA:

Frozen Food, Bisnis Enggak Cengeng di Tengah Pandemi

Jeruk dekopon merupakan varietas atau ragam dari jeruk Mandarin. Jeruk berkualitas tinggi ini jenis hibrida dari jeruk kiyomi dan ponkan yang sudah dikembangkan Jepang pada 1972.

Jeruk asal 'Negeri Sakura' ini unik. Ada benjolan di bawah tangkai buah. Itulah yang membuat buah ini disebut jeruk bermahkota. Jeruk ini juga tanpa biji, berwarna oranye bila sudah tua, dan memiliki rasa sangat segar yang cenderung manis.

jeruk dekopon
Jeruk dekopon dari Magetan diminati pasar. (foto: Instagram @magnoliaflowresherbs)

Giman mengaku bersyukur kerja kerasnya selama tiga tahun ini membuahkan hasil. "Bahkan, jeruk keprok dekopon ini banyak diminati pasar di luar Magetan,” tutur Giman yang merupakan petani mitra CV Usaha Pangan Sejahtera saat ditemui Jumat (26/6).

Sementara itu, Ahmad Baiquni, pemilik CV Usaha Pangan Sejahtera, mengatakan jenis jeruk dekopon di Indonesia masih tergolong baru dan langka. “Di Jawa Timur, ya baru dan satu-satunya di Magetan ini ditanam dan dikembangkan. Kami mulai menanam jeruk dekopon ini sejak tiga tahun lalu dengan menanam sekitar 5.000 pohon,” terangnya.

dekopon
Budi daya jeruk dekopon angkat kesejahteraan petani di Magetan. (foto: istimewa)

Menurutnya, budi daya jeruk dekopon ini membuat kesejahteraan petani Magetan naik kelas. Hasilnya menjanjikan. Jika jeruk lain dijual dengan kisaran harga Rp15 ribu-Rp30 ribu per kg, jeruk dekopon bisa laku terjual hingga Rp80 ribu/kg.

Harga jual yang cukup menjanjikan itulah yang membuat Baiquni yakin jeruk jenis ini bisa mendatangkan kesejahteraan bagi para petani di Magetan. "Prospek bisnisnya pun sangat bagus. Tentunya berbudi daya jeruk Dekopon ini mampu menaikkan taraf hidup petani lokal Magetan,” kata Baiquni.(*)

#Juni Enggak Cengeng #Kuliner
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
Hasil Lab Nyatakan Halal, Bakso Viral di Solo Buka Kembali dan Bagikan 450 Porsi Gratis
ni merupakan perdana bakso Solo buka setelah tutup sejak Senin (3/11).
Dwi Astarini - Jumat, 07 November 2025
Hasil Lab Nyatakan Halal, Bakso Viral di Solo Buka Kembali dan Bagikan 450 Porsi Gratis
Kuliner
Jalan Panjang Mimpi Besar Kuliner Indonesia, Saatnya Belajar Gastrodiplomacy dari Korsel & Thailand
Gastrodiplomacy merupakan strategi kebudayaan dan ekonomi yang memperkenalkan identitas bangsa melalui cita rasa.
Wisnu Cipto - Sabtu, 01 November 2025
Jalan Panjang Mimpi Besar Kuliner Indonesia, Saatnya Belajar Gastrodiplomacy dari Korsel & Thailand
Kuliner
Jamuan ala ‘Bon Appetit, Your Majesty’ di KTT APEC, Menu Khas Korea dengan Sentuhan Modern dan Kemewahan
Hidangan fusion Korea yang disajikan dibuat dari bahan-bahan terbaik dari seluruh Korea
Dwi Astarini - Kamis, 30 Oktober 2025
Jamuan ala ‘Bon Appetit, Your Majesty’ di KTT APEC, Menu Khas Korea dengan Sentuhan Modern dan Kemewahan
Kuliner
Kuah Keju Sensasi Inovasi Baru Menikmati Bakso Tradisional
Bakso Boedjangan menghadirkan inovasi terbaru kuah keju.
Dwi Astarini - Kamis, 30 Oktober 2025
Kuah Keju Sensasi Inovasi Baru Menikmati Bakso Tradisional
Kuliner
Jakarta Coffe Week 2025 'A Decade of Passion' Siap Digelar 31 Oktober - 2 November, Etalase Kopi Tanah Air
Tahun ini, Jakarta Coffe Week memasuki usia satu dekade, menunjukkan aksi progresif.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Jakarta Coffe Week 2025 'A Decade of Passion' Siap Digelar 31 Oktober - 2 November, Etalase Kopi Tanah Air
Lifestyle
Makanan Khas Demak yang Unik dan Wajib Dicoba, 10 Rekomendasi Terlezat!
Sedang liburan ke Kota Wali? Jangan lewatkan 10 makanan khas Demak yang legendaris dan menggugah selera dari Caos Dhahar Lorogendhing hingga Mangut Kepala Manyung.
ImanK - Sabtu, 25 Oktober 2025
Makanan Khas Demak yang Unik dan Wajib Dicoba, 10 Rekomendasi Terlezat!
Lifestyle
10 Kuliner Khas Kudus yang Wajib Dicoba, dari Soto Kerbau hingga Gethuk Nyimut
Yuk jelajahi 10 kuliner khas Kudus yang paling terkenal! Mulai dari soto kerbau legendaris, nasi pindang, hingga gethuk nyimut yang manis dan unik.
ImanK - Minggu, 19 Oktober 2025
10 Kuliner Khas Kudus yang Wajib Dicoba, dari Soto Kerbau hingga Gethuk Nyimut
Tradisi
Tahok dan Bubur Samin Solo Jadi Warisan Budaya tak Benda
Sebanyak 14 warisan budaya Solo berbagai kategori berbeda dari makanan hingga olahraga tradisional ditetapkan WBTb.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Tahok dan Bubur Samin Solo Jadi Warisan Budaya tak Benda
Dunia
Jepang Selamat dari Ancaman Kekurangan Bir, Perusahaan Asahi kembali Berproduksi setelah Serangan Siber
Sebelumnya, produsen bir ternama ini terpaksa menghentikan seluruh operasi akibat serangan siber.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Jepang Selamat dari Ancaman Kekurangan Bir, Perusahaan Asahi kembali Berproduksi setelah Serangan Siber
Fun
Deretan Acara Café Brasserie Expo 2025, Pilihan Terbaik Bagi Para Pencinta F&B
Wadah ekspresi yang menyatukan inovasi produk F&B dengan berbagai sektor gaya hidup.
Wisnu Cipto - Rabu, 01 Oktober 2025
Deretan Acara Café Brasserie Expo 2025, Pilihan Terbaik Bagi Para Pencinta F&B
Bagikan