Parenting

Hati-hati Terjebak Dalam Pola Asuh Hyper-Parenting

P Suryo RP Suryo R - Jumat, 17 Januari 2020
Hati-hati Terjebak Dalam Pola Asuh Hyper-Parenting

Jangan rampas masa depan anak karena hyper parenting. (Foto: Pexels/Pixabay)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

TIDAK disadari oleh para orangtua kalau pola asuh hyper-parenting menggerogoti kebahagiaan anak. Orangtua dengan ekonomi kelas menengah ke atas biasanya menerapkan didikan seperti ini. Tujuannya agar anaknya hidup secara teratur dan menghindari resiko yang sebenarnya hanya ada di angan-angan saja.

Khawatir dengan masa depan anak memang sesuatu yang wajar. Tetapi jangan sampai kekhawatiran tersebut berubah menjadi paranoid yang nantinya malah merampas masa depan cemerlang si kecil.

Baca Juga:

Tugas Ribet itu Bernama Menjadi Orangtua


Anak harus dibiarkan memilih. Tugas sebagai orangtua adalah sebagai pembimbing dan suporter nomor satu. Pola asuh hyper-parenting adalah pola kontrol berlebihan pada anak yang menyebabkan si anak melakukan sebuah kegiatan tidak berdasarkan hati melainkan paksaan semata.

Dilansir dari theguardian.com, sebaiknya orangtua tidak perlu terlalu mengontrol semua pilihan anak. Bagaimana pun juga, orangtua dan anak adalah sosok yang berbeda. Orangtua belum tentu mengetahui apa sebenarnya yang diinginkan anaknya sendiri. Membiarkan anak untuk mengejar mimpinya adalah salah satu cara membuatnya tumbuh menjadi pribadi yang baik dan bahagia.


1. Berontak

anak
Melampiaskan pada orang lain. (Foto: Pexels/mohamed Abdelgaffar)

Meskipun kamu memegang kontrol secara penuh terhadap anak, bukan tidak mungkin mereka pada akhirnya akan berontak dan kabur dari rumah. Mereka pada akhirnya akan mencari pelampiasan kepada orang lain. Cobalah untuk menurunkan ego dan mengerti apa kemauan anak dan mendukung penuh setiap keputusan yang mereka ambil selama masih positif.

Baca Juga:

Orangtua Butuh 'We Time', Ini Alasannya


2. Membenci Masa Kecil

anak
Baginya masa kecil adalah mimpi buruk. (Foto: Pexels/brothers photo)


Anakmu tidak berontak meskipun selalu dalam kontrol? Eitsss tunggu dulu. Hal tersebut tidak menjamin anakmu tumbuh menjadi sosok yang baik-baik saja lho. Mereka justru menjadi dewasa dengan terus mengutuk masa kecilnya. Anakmu akan cenderung membenci orangtuanya setelah akhirnya tumbuh menjadi dewasa dan keluar dari rumah untuk memulai kehidupannya yang baru.


3. Potensi yang Terkubur

anak
Talentanya akan terkubur. (Foto: Pixabay/Rawpixel)

Banyak orangtua yang memaksa anaknya untuk ikut les ini itu tanpa bertanya terlebih dahulu kepada mereka. Semua itu dilakukan atas dasar dogma “orangtua tahu yang terbaik untuk anaknya”. Tetapi apakah jalan tersebut adalah bekal terbaik untuk anak? Mereka bisa saja tidak menyukai kegiatan yang kamu paksa. Pada akhirnya potensi yang sebenarnya ada dalam diri anak akan terkubur begitu saja. (mar)


Baca Juga:

Kesalahan Orangtua yang Berdampak Besar Bagi Hidup Anak

#Anak #Orangtua Baik
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Datangi Polda Metro, KPAI Kawal Ratusan Anak yang Ditangkap Saat Demo 25 Agustus
KPAI sudah tiba di Polda Metro Jaya sejak pagi tadi untuk mengawasi proses pemeriksaan terhadap ratusan anak yang diamankan karena terlibat unjuk rasa depan Gedung.
Wisnu Cipto - Selasa, 26 Agustus 2025
Datangi Polda Metro, KPAI Kawal Ratusan Anak yang Ditangkap Saat Demo 25 Agustus
Berita Foto
Aksi Anak-anak Ikuti Karnaval Meriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Jakarta
Anak-anak dengan penuh keceriaan mengikuti pawai karnaval HUT ke-80 Republik Indonesia di Kawasan Juraganan, Grogol Utara, Jakarta, Sabtu (23/8/2025).
Didik Setiawan - Sabtu, 23 Agustus 2025
Aksi Anak-anak Ikuti Karnaval Meriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Jakarta
Indonesia
Kisah Pilu Bocah Sukabumi Meninggal Akibat Cacing, Pemerintah Akui Layanan Kesehatan Masih Pincang
Program pemerintah sebenarnya lengkap, tinggal bagaimana memastikan petugas lapangan benar-benar aktif
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Kisah Pilu Bocah Sukabumi Meninggal Akibat Cacing, Pemerintah Akui Layanan Kesehatan Masih Pincang
Indonesia
Ingat Ya Bunda! Beri Makan Anak Jangan Hanya Fokus Pada Nasi dan Mie
Perubahan pola makan tidak cukup hanya dengan menyuruh anak, tapi harus dimulai dari kebiasaan seluruh keluarga.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 16 Juli 2025
Ingat Ya Bunda! Beri Makan Anak Jangan Hanya Fokus Pada Nasi dan Mie
Indonesia
Pelaku Pelecehan Penumpang Anak Citilink Terancam 15 Tahun Bui, Kondisi Korban Masih Trauma
Aksi pelecehan terjadi di dalam pesawat Citilink dengan nomor penerbangan QG 9669 rute Denpasar-Jakarta pada hari Senin (14/7) malam
Wisnu Cipto - Rabu, 16 Juli 2025
Pelaku Pelecehan Penumpang Anak Citilink Terancam 15 Tahun Bui, Kondisi Korban Masih Trauma
Indonesia
Anak di Bawah Umur di Cianjur Diperkosa 12 Orang, Polisi Harus Gerak Cepat Tangkap Buron
Aparat penegak hukum untuk bergerak cepat, tegas, dan transparan dalam mengusut tuntas kasus tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 14 Juli 2025
Anak di Bawah Umur di Cianjur Diperkosa 12 Orang, Polisi Harus Gerak Cepat Tangkap Buron
Indonesia
1 dari 5 Anak di Indonesia Tumbuh Tanpa Peran Ayah
Keluarga adalah sekolah pertama bagi anak, tetapi, dalam proses pengasuhan, peran ayah seringkali terlupakan atau dianggap sekadar sebagai pencari nafkah.
Wisnu Cipto - Kamis, 10 Juli 2025
1 dari 5 Anak di Indonesia Tumbuh Tanpa Peran Ayah
Berita Foto
Mengintip Aksi 2.200 Anak Juggling Bola Meriahkan Pembukaan Piala Presiden 2025
Aksi anak-anak juggling bola meriahkan pembukaan Piala Presiden 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Minggu (6/7/2025).
Didik Setiawan - Senin, 07 Juli 2025
Mengintip Aksi 2.200 Anak Juggling Bola Meriahkan Pembukaan Piala Presiden 2025
Berita Foto
Melihat Pameran Kids Biennale Indonesia 2025 Bertajuk Tumbuh Tanpa Takut di Galeri Nasional
Melihat Pameran Kids Biennale Indonesia 2025 Bertajuk Tumbuh Tanpa Takut di Galeri Nasional
Didik Setiawan - Minggu, 06 Juli 2025
Melihat Pameran Kids Biennale Indonesia 2025 Bertajuk Tumbuh Tanpa Takut di Galeri Nasional
Indonesia
Anak Tantrum Saat Smartphone Diambil, Ini Yang Bisa Dilakukan
Dalam mencegah anak mengalami adiksi gawai, hal yang bisa dilakukan orang tua adalah harus mencari alternatif kegiatan lain seperti mengajak bermain di luar ruangan atau bermain sesuatu yang tidak menatap layer.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 05 Juli 2025
Anak  Tantrum Saat Smartphone Diambil, Ini Yang Bisa Dilakukan
Bagikan