Hari Rabies Sedunia: Dog Meat Free Indonesia Tekankan Risiko Penyebaran Rabies

P Suryo RP Suryo R - Selasa, 29 September 2020
Hari Rabies Sedunia: Dog Meat Free Indonesia Tekankan Risiko Penyebaran Rabies

Anjing bukan konsumsi manusia. (Foto: Pixaba/free-photos)

Ukuran:
14
Audio:

DOG Meat Free Indonesia (DMFI) adalah gerakan anti perdagangan dan konsumsi daging anjing di Indonesia. Pada hari peringatan rabies sedunia mendorong pemerintah dan masyarakat agar tidak konsumsi daging anjing dan segera mengakhiri perdagangan daging anjing.

Perdagangan daging anjing untuk konsumsi manusia memperburuk penularan rabies yang mematikan dan penyakit zoonosis lainnya. Sayangnya, terlepas dari seruan global untuk mengatasi perdagangan hewan yang berbahaya sehubungan dengan pandemi COVID-19, perdagangan daging anjing tetap berjalan seperti biasa di seluruh Indonesia.

Baca Juga:

Mengenal Parvo, Virus Mematikan yang Mengintai Anjing Kesayanganmu

rabies
Puluhan ribu anjing diperdagangkan dan dijagal setiap bulannya. (Foto: Instagram@dogmeetfreeindonesia)

"Puluhan ribu anjing diperdagangkan dan dijagal setiap bulannya pada tempat-tempat teramai di seluruh Indonesia," tulis press release DMFI.

Mengutip Solopos, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Sragen, M. Djazairi mengungkap bahwa setiap harinya ada lebih dari 300 anjing yang ditampung di Dukuh Mijahan, Desa Ngembat Padas, Gemolong, Sragen. "Dua tahun yang lalu saya sudah singgung tapi tidak ada respon dari pemerintah Sragen," kata Mustika, perwakilan DMFI Solo kepada MerahPutih.

Padahal, di Wuhan sendiri, tempat awal munculnya virus COVID-19, otoritas Tiongkok telah melarang penjualan semua satwa darat liar untuk dikonsumsi. Selain itu pada bulan April, kota Shenzhen dan Zhuhai pun memberlakukan larangan konsumsi daging anjing dan kucing di seluruh kota.

Pemerintah nasional juga telah menyatakan secara terbuka bahwa anjing dianggap sebagai hewan pendamping dan bukan hewan ternak, dan itulah sebabnya mereka tidak tercantum dalam daftar hewan yang dianggap sebagai 'makanan'.

Saking seriusnya masalah rabies, Organisasi Kesehatan Dunia telah menandai pemberantasan rabies sebagai prioritas kesehatan global, serta para menteri kesehatan dari berbagai belahan dunia telah berjanji untuk memberantas penyakit zoonosis ini pada tahun 2030.

Tetapi Organisasi Kesehatan Dunia menjelaskan rabies adalah penyakit yang 100% dapat dicegah dengan vaksin. Negara-negara yang memulai program eliminasi rabies telah berhasil mengalami penurunan tajam, seringkali berlanjut ke eliminasi rabies.

Baca Juga:

Fakta yang Mungkin Tidak Kamu Ketahui Tentang Anjing

anjing
Dengan tidak mengonsumsi daging anjing akan memutus rantai penyebaran rabies. (Foto: Instagram@dogmeatfreeindonesia)

Program eliminasi sering kali berkisar pada kampanye vaksinasi anjing massal, di mana setidaknya 70% populasi anjing harus dilindungi untuk memutus siklus penularan pada anjing, dan ke manusia.

Walau dengan berbagai program untuk mengatasi rabies, masalah ini terus mengalami peningkatan di Indonesia. Membuktikan bahwa vaksin sendiri tidak cukup untuk memberantas rabies.

"Perdagangan daging anjing sama sekali tidak sejalan dengan upaya pemberantasan rabies," kata Lola Webber, perwakilan dari Change For Animals Foundation dalam press release DMFI.

Lagipula, menurut investigasi DMFI, hanya kurang dari 7 persen penduduk Indonesia yang mengonsumsi daging anjing. Hanya sebagian kecil di antaranya mendapatkan keuntungan dari perdagangan tersebut. Tetapi perdagangan daging anjing ini sangat masif.

Oleh karena itu, Jill Robinson dari Animals Asia yang merupakan salah satu koalisi DMFI, mendesak pemerintah Indonesia untuk mengikut negara-negara lain di kawasan regional dalam mengesahkan undang-undang progresif.

"Untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan baik manusia dan juga hewan dari bahaya penyakit zoonosis yang 100 persen dapat dicegah ini," kata Robinson dalam press release DMFI. (lev)

Baca Juga:

Mengharukan, Seekor Anjing Selamatkan Pemiliknya dari Virus Corona

#Anjing #Kesehatan #Rabies #Vaksin Rabies
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
Cegah Rabies, Pemkot Solo Sediakan 1.100 Kuota Vaksin Gratis
Memberikan perlindungan tidak hanya bagi hewan, tetapi juga bagi pemiliknya dan seluruh warga Solo dari potensi penyebaran rabies.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Cegah Rabies, Pemkot Solo Sediakan 1.100 Kuota Vaksin Gratis
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Bagikan