Teknologi

Google Bantu Perusahaan Rintisan Swedia Buat Pelacak Emisi Karbon

P Suryo RP Suryo R - Selasa, 23 November 2021
Google Bantu Perusahaan Rintisan Swedia Buat Pelacak Emisi Karbon

Mengurangi emisi karbon menjadi kewajiban bersama. (Foto: Pexels/Chris LeBoutillier)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SELUSIN insinyur Google membantu perusahaan rintisan Swedia Normative untuk membangun pelacak emisi karbon baru. Perangkat lunak perhitungan emisi dirancang untuk membantu menghitung jejak bisnis lingkungan mereka.

Mengutip dari CNBC, langkah ini dilakukan dengan menganalisis semua transaksi dalam sistem akuntansi perusahaan, termasuk tagihan energi, perjalanan bisnis, pembelian bahan baku, dan barang-barang lainnya.

Baca Juga:

NGO dan Influencer Berkolaborasi Wujudkan Indonesia Ramah Lingkungan

karbon
Mengurangi emisi karbon membantu mengurangi risiko krisis iklim. (Foto: Pexels/cottonbro)

“Pada dasarnya apa yang diukur akan dikelola. Alasan kami melakukannya adalah karena kami menghadapi krisis iklim dan dua pertiga dari semua emisi berasal dari perusahaan,” ujar Kristian Ronn, CEO dan salah satu pendiri Normative.

Normative yang mengumumkan telah mengumpulkan tambahan 10 juta euro (Rp1 triliun) dari investor, mengklaim bahwa itu dapat membantu bisnis di jalan mereka menuju nol emisi bersih. “Kami dapat memberi mereka gambaran lengkap dengan menganalisis semua data mereka,” kata Ronn.

Perusahaan rintisan yang didirikan tujuh tahun lalu dan didukung oleh investor miliarder, Lowercarbon Capital, Chris Sacca, membebankan biaya kepada ratusan perusahaan termasuk bank Prancis BNP Paribas, untuk akses ke perangkat lunaknya, dengan tarif tergantung pada ukuran pelanggan.

Ronn menolak untuk mengatakan berapa banyak biaya perusahaan, tapi dia mengatakan “itu jauh lebih murah daripada menyewa konsultan keberlanjutan dengan spreadsheet Excel untuk melakukan pekerjaan itu.”

Ronn menjelaskan bahwa para pakar Google membantu Normative untuk membangun ‘versi pemula’ gratis dari produk. Dia juga menambahkan bahwa, ini diluncurkan bersamaan dengan PBB pada saat konferensi iklim COP26 di awal November lalu. “Mereka mengirim kami sekitar selusin insinyur mereka yang paling cerdas,” ujar Ronn.

Baca Juga:

Tampil Kece dan Ramah Lingkungan dengan Vegan Shoes

karbon
Google bantu perusahaan rintisan Swedia membuat pelacak karbon. (Foto: Pexels/Pixabay)

Staf Google bergabung penuh waktu dengan Normative, pro bono selama enam bulan sejak 1 Oktober. “Tim kami saat ini berjumlah lebih dari 50 orang. Jadi dengan tambahan 10 orang akan membuat perubahan besar,” ujarnya.

Dukungan teknisi raksasa pencarian itu datang, setelah Google mendukung perusahaan itu dengan 1 juta euro (Rp16,4 miliar) awal tahun ini melalui cabang filantropisnya, Google.org.

Jen Carter, kepala teknologi dan sukarelawan di Google.org, mengatakan bahwa mengukur emisi karbon secara akurat sangat penting, jika usaha kecil ingin memahami dampak dari tindakan mereka.

“Kami senang dapat menyediakan dana dan talenta teknologi untuk membantu Normative, membangun solusi yang akan membuat pengukuran lebih mudah diakses,’ ujar Carter kepada CNBC. (Cil)

Baca Juga:

Kritis saat Membeli Produk Ramah Lingkungan

#Teknologi #Perubahan Iklim
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Jokowi Ditunjuk Jadi Dewan Penasihat Bloomberg New Economy, ini Tugas Utamanya
Jokowi kini ditunjuk menjadi Dewan Penasihat Bloomberg New Economy. Ia akan bertugas untuk mengatasi masalah ekonomi global hingga krisis iklim.
Soffi Amira - Rabu, 24 September 2025
Jokowi Ditunjuk Jadi Dewan Penasihat Bloomberg New Economy, ini Tugas Utamanya
Fun
Bocoran Warna Xiaomi 17 Series Terungkap, Segera Meluncur 25 September
Bocoran warna Xiaomi 17 Series kini terungkap. HP ini bakal segera meluncur 25 September 2025 mendatang.
Soffi Amira - Selasa, 23 September 2025
Bocoran Warna Xiaomi 17 Series Terungkap, Segera Meluncur 25 September
Fun
iPhone Air Lebih Awet dari Samsung Galaxy S25 Edge, Bisa Bertahan hingga 9 Jam!
iPhone Air lebih irit dibanding Samsung Galaxy S25 Edge. Menurut pengujian XEETECHCARE, iPhone Air bisa bertahan hingga 9 jam.
Soffi Amira - Senin, 22 September 2025
iPhone Air Lebih Awet dari Samsung Galaxy S25 Edge, Bisa Bertahan hingga 9 Jam!
Fun
Xiaomi 17 Series Meluncur 25 September, Bawa Chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5
Xiaomi 17 Series akan meluncur 25 September 2025 di Tiongkok. Ponsel tersebut akan membawa chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5.
Soffi Amira - Senin, 22 September 2025
Xiaomi 17 Series Meluncur 25 September, Bawa Chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5
Dunia
Perubahan Iklim ‘Membunuh’ 16.500 Orang Selama Musim Panas di Eropa
Para ahli menggunakan pemodelan untuk memproyeksikan jumlah korban sebelum data resmi dirilis.
Dwi Astarini - Jumat, 19 September 2025
Perubahan Iklim ‘Membunuh’ 16.500 Orang Selama Musim Panas di Eropa
Fun
Spesifikasi OPPO Find X9 Mulai Bocor, Sudah Muncul di Database NBD Vietnam
Spesifikasi OPPO Find X9 kini sudah bocor. Ponsel tersebut bahkan muncul di database NDB Vietnam. Berikut adalah spesifikasinya.
Soffi Amira - Jumat, 19 September 2025
Spesifikasi OPPO Find X9 Mulai Bocor, Sudah Muncul di Database NBD Vietnam
Fun
iPhone 18 Pro Berencana Adopsi Desain Semi-transparan, Jadi Keputusan Paling Berani?
iPhone 18 Pro kabarnya akan menggunakan desain semi-transparan. Nantinya, pengguna bisa melihat bagian dalam HP tersebut.
Soffi Amira - Jumat, 19 September 2025
iPhone 18 Pro Berencana Adopsi Desain Semi-transparan, Jadi Keputusan Paling Berani?
Fun
Vivo X300 Bakal Jadi Pesaing iPhone 17, Punya Fitur Mirip AirDrop
Vivo X300 bakal jadi pesaing iPhone 17. HP ini menghadirkan fitur yang mirip AirDrop. Lalu, apa saja yang akan dibawa HP ini?
Soffi Amira - Rabu, 17 September 2025
Vivo X300 Bakal Jadi Pesaing iPhone 17, Punya Fitur Mirip AirDrop
Dunia
Perubahan Iklim makin Nyata, Kenaikan Permukaan Laut Ancam 1,5 Juta Warga Australia pada 2050
Tidak ada komunitas di Australia yang akan bebas dari risiko iklim yang berhubungan, saling memperkuat, dan terjadi secara bersamaan.
Dwi Astarini - Rabu, 17 September 2025
Perubahan Iklim makin Nyata, Kenaikan Permukaan Laut Ancam 1,5 Juta Warga Australia pada 2050
Fun
Casing Samsung Galaxy S26 Ultra Bocor, Desain Barunya Jadi Sorotan
Casing Samsung Galaxy S26 Ultra bocor. Hal itu pun menimbulkan pertanyaan soal desainnya.
Soffi Amira - Rabu, 17 September 2025
Casing Samsung Galaxy S26 Ultra Bocor, Desain Barunya Jadi Sorotan
Bagikan