Gaya Hidup

Kritis saat Membeli Produk Ramah Lingkungan

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Sabtu, 21 Agustus 2021
Kritis saat Membeli Produk Ramah Lingkungan

Menggunakan teknik greenwashing untuk menarik perhatian konsumen. (Foto: Unsplash/Priscilla Du Preez)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BERBAGAI ajakan membeli produk ramah lingkungan sudah mulai diterapkan masyarakat demi terciptanya lingkungan yang lebih baik. Penggunaan tote bag, gelas kopi silikon, sedotan alumunium, hingga menstrual cup. Meski begitu, kita harus tetap kritis dan skeptis sebelum membeli produk atau jasa yang diklaim sebagai produk ramah lingkungan.

“Kita sebagai konsumen harus betul-betul kritis sebelum melakukan pembelian, apakah produk barang dan jasa yang kita akan beli ini betul-betul ramah lingkungan atau greenwashing belaka,” ujar pegiat lingkungan hidup Teguh Handoko, dikutip ANTARA.

Greenwashing merupakan istilah dalam strategi komunikasi atau pemasaran yang memberikan citra ramah lingkungan, baik dari segi produk, nilai, maupun tujuan perusahaan tanpa benar-benar melakukan kegiatan yang berdampak bagi kelestarian lingkungan.

Dengan bertumbuhnya kesadaran masyarakat untuk menggunakan produk ramah lingkungan, banyak produk yang mengklaim diri ramah lingkungan. Sebagai pendukung, tak sedikit produk yang mencantumkan label atau tanda bahwa produk mereka dapat didaur ulang serta ramah lingkungan.

Baca juga:

Mulai Beralih Pada Sabun Organik yang Ramah Lingkungan

Mulai Kritis Saat Membeli Produk Ramah Lingkungan
Gunakan produk yang benar-benar ramah lingkungan. (Foto: Unsplash/Toa Heftiba)

“Jangan sampai kita tertipu, lakukan riset kecil seperti pengecekan di Google. Jangan lantas percaya pada logo atau emblem yang tercantum pada produk tersebut,” ujar Teguh.

Teguh menyarankan agar konsumen memeriksa produk atau jasa yang hendak dibeli melalui laman resmi atau mencari rekomendasi lainnya di Google. Hal itu penting dilakukan mengingat sejumlah kasus yang terjadi di luar negeri terkait dengan perusahaan yang mengklaim produk barang dan jasa mereka sebagai ramah lingkungan. Nyatanya, malah greenwashing.

Beberapa waktu lalu, aktivis iklim Greta Thunberg menyebut sejumlah perusahaan terkemuka, khususnya industri fesyen dan pangan, menggunakan strategi greenwashing untuk mengambil simpati para konsumen.

Baca juga:

Koja Tas Ramah Lingkungan dari Suku Baduy

Mulai Kritis Saat Membeli Produk Ramah Lingkungan
Beberapa orang sudah mulai menggunakan produk ramah lingkungan. (Foto: Unsplash/Jess Morgan)

“Banyak yang membuat seolah-olah industri mulai mengambil tanggung jawab dengan menghabiskan jumlah fantastis pada kampanye. Mereka menggambarkan diri sebagai berkelanjutan, etis, hijau, netral iklim, dan adil. Namun, mari kita perjelas, itu hampir tidak pernah sungguh-sungguh ada selain murni greenwashing,” kata Thunberg.

Di sisi lain, kepala seleksi dan penasihat DBS Private Bank John Ng mencoba mendefinisikan greenwashing sebagai representasi keliru yang mencoba memanfaatkan meningkatnya minat konsumen pada sebuah produk. (and)

Baca juga:

Enam Bukti Olimpiade Tokyo 2020 Ramah Lingkungan

#Gaya Hidup
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Lifestyle
Belanja Cepat, Kebiasaan Baru Kaum Urban
Sejalan dengan urbanisasi, gaya hidup serbacepat, serta perkembangan infrastruktur logistik di Indonesia.
Dwi Astarini - Jumat, 19 September 2025
  Belanja Cepat, Kebiasaan Baru Kaum Urban
Lifestyle
Kombinasi Efisiensi dan Kenyamanan Jadi Solusi Cuci Pakaian di Era Modern
Mesin Cuci Japandi dirancang untuk menghadirkan pengalaman mencuci yang lebih efisien.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 12 September 2025
Kombinasi Efisiensi dan Kenyamanan Jadi Solusi Cuci Pakaian di Era Modern
Fashion
Wondherland 2025: Fashion & Fragrance Festival dengan Pengalaman Belanja Paling Personal
Wondherland berkolaborasi dengan Scent of Indonesia (SOI), untuk membawa konsep 'anti blind buy experience' di edisi 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 09 September 2025
Wondherland 2025: Fashion & Fragrance Festival dengan Pengalaman Belanja Paling Personal
Indonesia
Hai Anak Muda, Hipertensi Mengicarmu! Begini Cara Mengatasinya
Perlunya pemeriksaan rutin untuk mendeteksi risiko hipertensi serta peningkatan penyuluhan tentang pencegahan hipertensi kepada kaum muda.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 19 Juni 2025
Hai Anak Muda, Hipertensi Mengicarmu! Begini Cara Mengatasinya
Indonesia
4 Alasan Kenapa Harus Konsumsi Keju
Dalam keju ada kandungan gizi yang terdiri dari protein dan kalsium. Kalsium itu adalah unsur penting untuk membentuk stamina kita, membentuk ketahanan fisik
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 05 Juni 2025
4 Alasan Kenapa Harus Konsumsi Keju
Lifestyle
Amazfit Rilis Active 2, Smartwatch Premium untuk Gaya Hidup Aktif, Intip nih Fitur Unggulannya
Merupakan satu-satunya sportwatch yang sudah mendukung olahraga Hyrox.
Dwi Astarini - Selasa, 11 Maret 2025
Amazfit Rilis Active 2, Smartwatch Premium untuk Gaya Hidup Aktif, Intip nih Fitur Unggulannya
Indonesia
Anak Kapolda Kalsel Kerap Pamer Jet Pribadi dan Uang Jajan Miliaran, DPR: Memalukan
Perayaan ulang tahun yang cukup mewah itu langsung mendapat kritik, sindiran, dan hujatan dari netizen
Angga Yudha Pratama - Senin, 03 Maret 2025
Anak Kapolda Kalsel Kerap Pamer Jet Pribadi dan Uang Jajan Miliaran, DPR: Memalukan
Fashion
Vespa Hadirkan Pop-up Store di Pacific Place Mall Jakarta, Gabungkan Dunia Luxury Fashion dan Lifestyle
Vepsa bukan sekadar kendaraan, melainkan juga sebuah karya desain yang autentik.
Dwi Astarini - Jumat, 28 Februari 2025
Vespa Hadirkan Pop-up Store di Pacific Place Mall Jakarta, Gabungkan Dunia Luxury Fashion dan Lifestyle
Indonesia
Sambut Tahun Baru dengan Mencoba 'No Buy Challenge'
Tak hanya membantu menabung, tantangan ini juga dapat mengajarkan kita untuk lebih bijak dalam mengelola keuangan, menghargai apa yang kita miliki, dan hidup dengan lebih sederhana.
Angga Yudha Pratama - Kamis, 02 Januari 2025
Sambut Tahun Baru dengan Mencoba 'No Buy Challenge'
Lifestyle
Tak lagi YOLO Gen Z kini Beralih ke YONO
Gaya hidup YONO mengajak penganutnya mengevaluasi kembali apa yang dimiliki.
Dwi Astarini - Rabu, 01 Januari 2025
Tak lagi YOLO Gen Z kini Beralih ke YONO
Bagikan