Fakta Menarik di Balik 'Kobe Beef', Daging Termahal Dunia
Kobe, daging termahal sedunia (Foto: Pixabay/Z0man)
SAAT ingin makan malam mewah, biasanya restoran steak menjadi incaran. Hidangan daging sapi dengan makanan pendamping berupa sayur dan olahan kentang. Kualitas daging tentu memengaruhi rasa dan menambah popularitas restoran. Daging dengan nilai tinggi memang mampu memanjakan cita rasa kita. Tak jarang orang berani membayar mahal demi jaminan mutu.
Melansir dari notesofmads.com, status daging sapi termahal di dunia jatuh pada daging kobe. Berasal dari jepang, rasa daging ini memang dipengaruhi oleh teknik merawat sapi. Selain memperhatikan makanan, air yang diminum oleh sapi jenis ini juga tidak asal. Harganya dimulai dari Rp. 3,7 juta per 870 gram. Penasaran kenapa daging kobe bisa sangat mahal? Yuk intip fakta berikut ini.
Baca juga:
Mengolah Daging untuk Membuat Steak Empuk Layaknya Koki Profesional
1. Hanya Jenis Tajima-gyu
Bukan sembarang sapi yang bisa disebut sebagai daging kobe. Tetapi hanya sapi jenis tajima-gyu saja. Sapi ini dimanjakan sepanjang hidupnya sejak lahir.
Ternyata hanya sapi Tajima-gyu betina saja yang dijual. Sapi betina memiliki kandungan lemak lebih banyak dibanding sapi jantan. Sehingga lebih kaya rasa.
2. Minum Bir
Sapi-sapi ini tidak diberi minum air biasa. Jika kamu biasa mendengar daging premium harus diberi air minum kemasan, kali ini kamu akan kaget. Karena sapi tajima-gyu diberi minum bir! Ya, minuman beralkohol yang biasa diminum oleh manusia ini menjadi minuman keseharian sapi ini.
Para peternak memiliki alasan tersendiri terkait hal ini. Bir akan membuat dagingnya terasa lebih lezat. Mereka percaya bukan hanya teknik memasak menggunakan minuman mengandung alkohol saja yang bisa meningkatkan rasa. Tetapi harus dimulai dari asupan sehari-hari dari sapi tersebut.
Baca juga:
3. Memiliki Akta Resmi
Saking mahalnya sapi ini serta teknik ternaknya yang sulit, tiap sapi memiliki akta resmi. Akta tersebut memiliki informasi berupa kapan sapi tersebut lahir serta berat dan kandungan lemaknya. Tiap sapi harganya berbeda. Semua bergantung pada kandungan lemak yang ada di dalam daging.
4. Calon Pembelinya Diseleksi
Para peternak tidak asal menjual sapi-sapinya. Calon pembeli akan diseleksi terlebih dahulu. Pemilik restoran terkenal pun bisa gagal membeli daging kobe.
Hanya pembeli yang memiliki antusias tinggi terhadap daging kobe yang dianggap layak. Menu yang menyajikan daging kobe pun harus tepat, tidak menghilangkan ciri khas rasa kobe. (mar)
Baca juga:
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Jalan Panjang Mimpi Besar Kuliner Indonesia, Saatnya Belajar Gastrodiplomacy dari Korsel & Thailand
Jamuan ala ‘Bon Appetit, Your Majesty’ di KTT APEC, Menu Khas Korea dengan Sentuhan Modern dan Kemewahan
Kuah Keju Sensasi Inovasi Baru Menikmati Bakso Tradisional
Jakarta Coffe Week 2025 'A Decade of Passion' Siap Digelar 31 Oktober - 2 November, Etalase Kopi Tanah Air
Makanan Khas Demak yang Unik dan Wajib Dicoba, 10 Rekomendasi Terlezat!
10 Kuliner Khas Kudus yang Wajib Dicoba, dari Soto Kerbau hingga Gethuk Nyimut
Tahok dan Bubur Samin Solo Jadi Warisan Budaya tak Benda
Jepang Selamat dari Ancaman Kekurangan Bir, Perusahaan Asahi kembali Berproduksi setelah Serangan Siber
Deretan Acara Café Brasserie Expo 2025, Pilihan Terbaik Bagi Para Pencinta F&B
Coco Series dari Roemah Koffie Dikenalkan di Athena, Membawa Ciri Khas Tropis