Dua Sekretariat PDIP Dilempar Molotov, Hasto: Rapatkan Barisan

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Rabu, 29 Juli 2020
Dua Sekretariat PDIP Dilempar Molotov, Hasto: Rapatkan Barisan

Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto. (ANTARA/HO-DPP PDIP)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - PDI Perjuangan (PDIP) mengecam keras aksi pelemparan 3 tiga buah bom molotov di Sekretariat Pengurus Anak Cabang (PAC) Megamendung dan Cileungsi, Kabupaten Bogor. Seluruh simpatisan, anggota, dan kader PDIP diinstruksikan untuk tetap tenang menyikapi aksi ini.

“Terus rapatkan barisan dan memegang teguh nilai Satyam Eva Jayate, bahwa kebenaranlah yang akan menang,” ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto kepada para wartawan, Rabu (29/7).

Baca Juga:

Gibran dan Dhito Diprediksi Lawan Kotak Kosong, Ini Respons PDIP

PDIP menegaskan perbuatan ini adalah sebuah tindakan pengecut dan juga memiliki motif ideologis. Serangan ke kantor PAC tersebut juga disebut sebagai serangan atas demokrasi, serangan terhadap kemanusiaan, dan serangan atas tatanan kehidupan masyarakat yang mendambakan hidup tenteram.

Tindakan teror tidak boleh dibiarkan terjadi, apalagi Indonesia adalah negara hukum. Di sisi lain, Bangsa Indonesia memiliki falsafah hidup yakni Pancasila.

“Masyarakatnya hidup rukun, penuh toleransi dan mendambakan keharmonian hidup. Karena itulah mereka yang telah mengganggu ketentraman masyarakat harus ditindak, dan hukum tidak boleh kalah dengan berbagai bentuk aksi teror yang anti ketuhanan dan anti kemanusiaan tersebut,” ungkapnya.

PDIP sangat kokoh di dalam memegang teguh Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Kebinnekaan Indonesia.

“Karena itulah terhadap aksi teror tersebut, tidak akan pernah menyurutkan semangat juang kami. Terlebih atas penghormatan masyarakat Indonesia yang menempatkan PDIP sebagai Partai Nasionalis Soekarnois. PDIP merupakan partai grass roots, tidak kenal mundur dan takut,” tuturnya.

Menurut Hasto, keteguhan sikap Partai dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan berbangsa dan bernegara telah teruji.

PDI Perjuangan memiliki akar sejarah kuat dengan PNI yang telah berjuang jauh sebelum republik ini berdiri. Partai juga selalu menjawab tantangan sejarah dan merumuskan jawaban sesuai amanat penderitaan rakyat.

"Untuk itu seluruh kekuatan grass roots Partai agar tetap tenang, terus bekerja keras dan membantu rakyat di dalam ikut menjaga keamanan dan ketentraman masyarakat, tanpa kecuali,” imbuhnya.

Pecahan bom molotov di Sekretariat PAC PDI Perjuangan yang berlokasi di Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor Jawa Barat pascapelemparan bom, Rabu (29/7/2020). (ANTARA/HO-Istimewa)

Ketua DPP PDIP Said Abdullah meminta jajaran DPC PDIP Bogor untuk segera melaporkan kasus pelemparan bom molotov di kantor DPC Bogor ke kepolisian agar cepat diproses hukum.

Menurut Said, siapa pun pelaku tindakan kriminal, partai harus mengajukan proses hukum, sesuai arahan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Siapapun tidak boleh main hakim sendiri. Saya menyarankan agar jajaran DPC partai di Bogor untuk membuat laporan polisi sebagai pintu masuk menempuh jalur hukum," kata Said kepada wartawan.

Ia mengatakan publik tak perlu berspekulasi dan ikut menjaga ketertiban dan keamanan di mana pun. "Sekali lagi kita negara hukum karenanya kami percayakan kepada aparat hukum," katanya.

Kabidhumas Polda Jawa Barat, Komisaris Besar Polisi Saptono Erlangga, mengatakan, mereka sedang menyelidiki identitas pelaku pelemparan bom molotov ke Kantor Perwakilan Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan, di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor.

"Belum diketahui [pelakunya], kita masih selidiki," kata Erlangga.

Ia pun masih menyelidiki jumlah pelaku pelemparan bom molotov itu. Sejauh ini, laporan yang ia himpun yakni pelemparan bom terjadi sebanyak tiga kali. "Ada tiga kali pelemparan, yang pertama mengenai kaca rumah, kemudian di garasi, kemudian lagi di dinding rumah yang bersangkutan," kata dia.

Dia mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 02.30 WIB, Selasa dini hari. Namun, peristiwa itu baru diketahui pada pukul 06.00 WIB oleh penghuni kantor sekaligus rumah itu, yakni Wakil Ketua PAC PDI Perjuangan Kabupaten Bogor, Rosenfield Panjaitan.

Baca Juga

Pidato Lengkap Jengkelnya Jokowi Pada Menteri Saat Rapat Kabinet

Dari tempat kejadian, Erlangga mengatakan, polisi menemukan pecahan botol kaca yang diduga sebagai bom molotov itu. Kemudian sejumlah dinding dan kaca di rumah tersebut nampak hangus akibat bom molotov itu.

"Kita masih mendalami, dari Polres Bogor juga masih mengecek, tentunya kita melakukan juga pemeriksaan kepada pemilik rumah," kata dia.

Menurut dia, di rumah itu terdapat kamera CCTV yang telah diperiksa polisi dan dia memastikan tidak ada korban atas pelemparan bom molotov itu. (Knu)

#PDIP #DPP PDIP #Bom Molotov
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Jungkir Balik Nasib Wahyudin Moridu setelah Dipecat, Gagal Rampok Duit Negara Malah Jualan Es Batu
Wahyudin mengaku pasrah dengan keputusan partai dan lembaga legislatif.
Dwi Astarini - Selasa, 23 September 2025
Jungkir Balik Nasib Wahyudin Moridu setelah Dipecat, Gagal Rampok Duit Negara Malah Jualan Es Batu
Indonesia
PDIP Resmi Pecat Wahyudin Moridu, Eks Anggota DPRD Gorontalo yang Mau Rampok Uang Negara
PDIP resmi memecat Wahyudin Moridu, eks anggota DPRD Gorontalo yang ingin merampok uang negara agar miskin.
Soffi Amira - Senin, 22 September 2025
PDIP Resmi Pecat Wahyudin Moridu, Eks Anggota DPRD Gorontalo yang Mau Rampok Uang Negara
Indonesia
Sosok Wahyudin Moridu yang Dipecat PDIP, Viral karena Mau Rampok Uang Negara
Wahyudin Moridu dipecat oleh PDIP imbas ucapannya yang viral di media sosial. Ia mengatakan, bahwa ingin merampok uang negara.
Soffi Amira - Sabtu, 20 September 2025
Sosok Wahyudin Moridu yang Dipecat PDIP, Viral karena Mau Rampok Uang Negara
Indonesia
PDIP Pecat Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu Imbas Viral Video 'Rampok Uang Negara'
PDIP tidak akan menoleransi perbuatan Wahyudin yang melukai hati rakyat.
Wisnu Cipto - Sabtu, 20 September 2025
PDIP Pecat Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu Imbas Viral Video 'Rampok Uang Negara'
Indonesia
Pemerintah Mengesahkan Kepengurusan DPP PDIP 2025–2030 dalam Waktu Singkat
Pareira menjelaskan bahwa proses pengesahan ini berjalan cepat karena PDIP telah mendaftar secara daring
Angga Yudha Pratama - Kamis, 11 September 2025
Pemerintah Mengesahkan Kepengurusan DPP PDIP 2025–2030 dalam Waktu Singkat
Indonesia
Budi Gunawan Kena Reshuffle, Ketua DPP PDIP: Hak Prerogatif Presiden Harus Dihormati
Budi Gunawan terkena reshuffle dari posisinya sebagai Menko Polkam. Ketua DPP PDIP, Aria Bima menegaskan, bahwa perombakan itu merupakan hak prerogatif Prabowo.
Soffi Amira - Selasa, 09 September 2025
Budi Gunawan Kena Reshuffle, Ketua DPP PDIP: Hak Prerogatif Presiden Harus Dihormati
Indonesia
Arif Budimanta Seorang Ekonom, Aktivis Muhammadiyah dan Politikus PDIP Meninggal
Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya Dr. Arif Budimanta, yang saat ini menjabat Ketua Majelis Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata PP Muhammadiyah.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 06 September 2025
Arif Budimanta Seorang Ekonom, Aktivis Muhammadiyah dan Politikus PDIP Meninggal
Indonesia
Fraksi PDIP Sebut Deddy Sitorus dan Sadarestuwati Minta Maaf, Pelajaran Etika Bagi PDIP
PDIP menghormati keputusan partai lain yang menonaktifkan sejumlah Anggota DPR yang juga disorot publik.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 01 September 2025
Fraksi PDIP Sebut Deddy Sitorus dan Sadarestuwati Minta Maaf, Pelajaran Etika Bagi PDIP
Indonesia
Komentar PDIP Soal Partai Politik Nonaktifkan Anggota DPR
Presiden Prabowo Subianto pun sudah menyoroti terkait kedisiplinan bagi Anggota DPR RI.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 01 September 2025
Komentar PDIP Soal Partai Politik Nonaktifkan Anggota DPR
Indonesia
Fraksi PDIP Setuju Tunjangan di Luar Batas Dihentikan, Beri Ultimatum ke Anggota
Sebagai Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR, ia mengungkapkan ukuran mengenai penghapusan tunjangan Anggota DPR tidak cukup berasal dari kesepakatan antar-fraksi.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 31 Agustus 2025
Fraksi PDIP Setuju Tunjangan di Luar Batas Dihentikan, Beri Ultimatum ke Anggota
Bagikan