Di Amerika, Mendag Perintahkan Perwakilan Indonesia Gali Potensi Ekonomi Digital


Menteri Perdagangan RI, Muhammad Lutfi bertemu dengan Ambassador United State Trade Representative (USTR), Katherine Tai di Washington D.C, Selasa (13 Juli).
MerahPutih.com - Pemerintah terus melakukan berbagai upaya peningkatan investasi di berbagai sektor dan pemenuhan kebutuhan vaksin nasional. Hal itu dilakukan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi Amerika Serikat. Kunjungan kerja itu dilakukan bersama Menteri Investasi Bahlil Lahadalia selama sembilan hari terhitung sejak 9-18 Juli 2021.
"Kunjungan kerja ke Amerika Serikat ini merupakan langkah percepatan pemulihan ekonomi nasional melalui peningkatan perdagangan dan investasi," kata Muhammad Luthfi dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Rabu (14/7).
Baca Juga:
Kemendag Akan Perlancar dan Permudah Impor Oksigen
Amerika Serikat, dinilai Mendag Lutfi, merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia dengan total perdagangan kedua negara mencapai USD 27,2 miliar pada 2020. Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke Amerika Serikat sebesar USD 18,62 miliar dolar AS. Sedangkan impor Indonesia dari Amerika Serikat sebesar USD 8,58 miliar. Neraca perdagangan Indonesia terhadap Amerika Serikat mengalami surplus USD 10,04 miliar sepanjang tahun 2020.
Menteri Luthfi mendorong para pejabat perwakilan Indonesia di Amerika Serikat untuk menggali potensi ekonomi digital Tanah Air di negara tersebut.
"Kontribusi ekonomi digital Indonesia masih relatif kecil terhadap ekonomi nasional. Namun, saat ini pertumbuhan ekonomi digital telah berkembang sangat pesat," papar Lutfi.
Ia mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi digital Indonesia berpotensi meningkat hingga delapan kali lipat pada 2030 lalu bersama CEO Indonesia Investment Authority Ridha Wirakusumah mengadakan pertemuan dengan COO US International Development Finance Corporation David Marchick.
Mereka membahas sovereign wealth fund dan potensi peningkatan investasi di berbagai sektor di Indonesia, antara lain sektor teknologi; gender dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM); serta perubahan iklim dan vaksin COVID-19.
Menteri Lutfi juga mengadakan pertemuan dengan CEO US-Asean Business Council Alex Feldman. Pertemuan itu membahas berbagai isu perdagangan dan investasi, tren perdagangan global, dan penanganan pandemi COVID-19. Dari hasil pertemuan itu, mereka sepakat untuk meningkatkan kerja sama ekonomi Indonesia - Amerika Serikat ke level berikutnya.

Lalu, Menteri Lutfi bersama CEO Indonesia Investment Authority melaksanakan pertemuan dengan Managing Director International Finance Corporation Makhtar Diop dan enyampaikan komitmennya untuk mempercepat pencapaian target netral karbon melalui industri yang ramah lingkungan.
Selain itu, pertemuan juga membahas kerja sama pengembangan industri logam ramah lingkungan dan kerja sama dalam penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia.
"Indonesia saat ini tengah bertransformasi dari negara penghasil barang mentah menjadi negara penghasil barang bernilai tambah dan berteknologi tinggi," ujarnya. (Asp)
Baca Juga:
Minat Investasi Bitcoin di Indonesia Meningkat
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Kunjungi Expo 2025 Osaka, Prabowo Bawa 'Oleh-oleh' Proyek Investasi Rp 392 Triliun

‘Jimmy Kimmel Show’ Dihentikan Tayang karena Ledek Donald Trump, Langkah yang ‘tidak Amerika Banget’

Penembak Charlie Kirk Hadiri Pengadilan, Ditahan tanpa Jaminan dan Hadapi Hukuman Mati

Utah Siapkan Dakwaan Hukuman Mati untuk Remaja 22 Tahun Penembak Charlie Kirk

Tokenisasi Aset Saham Global untuk Investor Kripto Mulai Diperdagangkan Secara On-chain

Strategi Arbitrase dalam Trading Kripto, Cara Cerdas Raih Keuntungan dari Fluktuasi Harga

Mengenal Pembaruan Hard Fork dan Soft Fork pada Bitcoin

Alasan Bitcoin Jadi Solusi Investasi Menarik di Tengah Ancaman Inflasi

Empat Alasan Cryptocurrency Memiliki Nilai Signifikan dan Layak Dipertimbangkan Sebagai Aset Investasi Jangka Panjang

Analisis Sentimen Pasar Bisa Jadi Strategi Pahami Dinamika Harga Aset Kripto
