Demokrat Desak Anies Percepat Vaksinasi Sebelum Tarik Rem Darurat


Warga melintas di JPO Bundaran Senayan saat pemberlakuan PSBB di Jakarta, Jumat (25/9/2020). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.
MerahPutih.com - Pemprov DKI bakal kembali menarik rem darurat atau memutuskan untuk menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ketat jika kasus COVID-19 di Jakarta terus mengganas.
Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono mendesak Gubernur Anies Baswedan untuk mempercepat vaksinasi COVID-19 di ibu kota sebelum tarik rem darurat.
Untuk itu, Mujiyono mendorong Pemprov DKI segera berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam persiapan program vaksinasi.
Baca Juga:
"Vaksinasi ini harus dipercepat sebelum Pemprov kembali menarik rem darurat," kata Mujiyono, di Jakarta.
Mujiyono menuturkan, vaksin Sinovac yang telah didatangkan dari Tiongkok itu bisa dilobi untuk diprioritaskan bagi masyarakat DKI terlebih dahulu. Hal itu karena Jakarta menjadi barometer bagi daerah lain dalam penanggulangan COVID-19.

Lanjut dia, vaksin itu bisa diutamakan untuk tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang yang bekerja pada fasilitas pelayanan kesehatan, Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, aparat hukum, dan petugas pelayanan publik lainnya.
"Lalu vaksin itu bisa diberikan juga ke tokoh masyarakat/agama, guru/tenaga pendidik, siswa/mahasiswa, PNS dan anggota legislatif. Dan yang paling utama, vaksin itu harus diberikan gratis," jelasnya.
Percepatan vaksinasi ini perlu dilakukan karena persentase kasus positif atau positivity rate di Jakarta cukup tinggi, mencapai 12,1 persen.
Jumlah kasus corona secara total di Jakarta sampai hari Senin (28/12) sebanyak 177.604 kasus.
Baca Juga:
Awal Januari Jakarta Bakal Tarik Rem Darurat, Pengusaha Khawatir
Mujiyono mendorong Pemda DKI untuk membangun kerja sama dengan pemerintah daerah penyangga agar terjadi sinergitas PSBB dengan pengawasan protokol kesehatan yang ketat.
Bahkan, Pemprov DKI harus mempercepat penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) yang sidah ditentukan bagi warga rentan dan tidak mampu.
"Jaga stabilitas pasokan dan harga pangan dan permudah pembelian kebutuhan pokok secara daring melalui badan usaha milik daerah (BUMD) terkait," tutupnya. (Asp)
Baca Juga:
Sejak Anies Tarik Rem Darurat, Penumpang Harian Angkutan Umum Turun 22 Persen
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Rekayasa Lalin di TB Simatupang Bantu Urai Kemacetan, Pramono Sebut Perpanjang Diputuskan Besok

MPR Tanggapi Polemik Komeng dan Pramono soal Banjir, Sarankan Kolaborasi Selesaikan Bersama

Bus Transjakarta Kecelakaan di Cakung, 6 Orang Teluka

Jakarta masih Sering Kebakaran, Legislator PSI Pertanyakan Program 1 RT 1 APAR

F-PKS DPRD DKI Minta Transjakarta Perluas Rute Mikrotrans

Pramono Tanggapi Gerakan Publik Menolak Pejabat Pakai Strobo

Pemprov DKI Diminta Antisipasi Kebutuhan Pangan Jelang Nataru

Naik Transportasi Publik Jakarta pada 17-19 September Dikenai Tarif Rp 1

Sepanjang Agustus 2025, 4 Juta Lebih Warga Naik MRT Jakarta

Pramono Bantah Istrinya Punya Jabatan dan Terima Gaji dari Pemprov DKI
