Bukan Wanita Gendut, Ternyata yang Kurus Lebih Rentan Osteoporosis

Zaimul Haq Elfan HabibZaimul Haq Elfan Habib - Rabu, 08 November 2017
Bukan Wanita Gendut, Ternyata yang Kurus Lebih Rentan Osteoporosis

Ilustrasi. (Foto: Pixabay)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Perempuan yang bertubuh kurus ternyata rentan terhadap penyakit dibandingkan perempuan dengan tubuh gemuk. Hal itu diungkapkan oleh dokter ahli tulang.

"Penelitian menyebutkan perempuan lebih berisiko mengidap osteoporosis dibandingkan laki-laki, dan yang bertubuh kurus rentan terhadap osteoporosis," ujar dokter spesialis Ortopedi Siloam Hospital Kebon Jeruk, dr Karina Besinga SpOT seperti dilansir Antara, Rabu (8/11).

Dia menjelaskan, jika bertubuh kurus maka lapisan lemak yang ada di tulang tersebut sangat tipis, dibandingkan perempuan yang mempunyai badan besar. Lapisan lemak tersebut memiliki satu fungsi yang tergabung dengan metabolisme secara keseluruhan.

"Ketika proses penyerapan kalsium yang masuk lewat makanan, orang dengan tubuh lebih besar menyerap lebih banyak. Sehingga perempuan dengan tubuh besar, memiliki cadangan kalsium yang lebih banyak. Tapi tulangnya tidak selalu keropos," papar dia.

Tulang mengalami 3 tahapan, yaitu tahap pertumbuhan terjadi sampai usia 18 tahun pada laki-lakidan usia 16 tahun pada perempuan, tahap pemadatan terjadi sampai usia 30 tahun dimana pada usia ini tulang mencapai kekuatan dan kepadatan tertinggi, dan tahap penurunan setelah usia 40 tahun dimana terjadi penurunan kepadatan tulang secara progresif (osteoporosis).

Dia menjelaskan untuk menjaga kualitas tulang, seseorang sebaiknya selalu aktif bergerak (berjalan cepat selama 30 menit per hari) agar merangsang proses regenerasi sel-sel tulang, menjaga asupan gizi seimbang dan mendapatkan sinar matahari yang cukup.

Diagnosis dini osteoporosis dapat dilakukan melalui tes kepadatan tulang untuk menilai kepadatan tulang.

Sedang untuk pengobatannya dapat melalui terapi osteoporosis melalui penyesuaian gaya hidup, olahraga yang sesuai, pemberian obat-obat anti osteoporosis, dan menjalani tindakan invasif bila osteoporosis tersebut menyebabkan tulang patah. (*)

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Zaimul Haq Elfan Habib

Low Profile

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan