Buka Kongres NOC, Raja Sapta Dorong Prestasi Olahraga Indonesia Terus Meningkat

Mula AkmalMula Akmal - Jumat, 30 Juni 2023
Buka Kongres NOC, Raja Sapta Dorong Prestasi Olahraga Indonesia Terus Meningkat

Ketua Komite Olimpiade (NOC) Indonesia Raja Sapta Oktohari membuka Kongres NOC Indonesia. (Foto: MP/Kanu)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Ketua Komite Olimpiade (NOC) Indonesia Raja Sapta Oktohari membuka Kongres NOC Indonesia, Jumat (30/6). Agenda utamanya ialah untuk memilih Ketua Umum, Waketum, Komite Eksekutif dan Calon Dewan Etik.

Kongres dihadiri Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Ketua DPD La Nyalla Mattalitti, pejabat teras NOC Indonesia dan semua federasi cabang olah raga nasional. Dalam sambutannya, Okto yakin cita-cita semua pengurus cabang olahraga ingin Indonesia bersinar di kancah dunia.

Baca Juga:

NOC Indonesia Serahkan Sertifikat Keanggotaan pada 66 Federasi Olahraga

"(Semua) ingin lebih sering mendengar Indonesia Raya dikumandangkan di seluruh negeri dan Merah Putih berkibar di puncak tertinggi," kata Okto di Kongres NOC Indonesia, Jakarta, Jumat (30/6).

Okto menuturkan, semua pihak tak boleh puas dengan prestasi olahraga Indonesia. Contoh sederhana di SEA Games Kamboja. Tim Indonesia mampu melampaui target medali yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo, yakni pulang dengan membawa 87 medali lemas.

"Tapi jika kita bedah bersama, masih banyak PR untuk olahraga kita," imbuh Okto.

Ia mencontohkan, ada 36 Federasi Nasional turun di SEA Games Kamboja. Namun, hanya 13 cabor atau 36 persen yang masuk dalam DBON atau Design Besar Olahraga Nasional.

"Padahal 97 persen cabang olahraga yang berangkat ke Kamboja mampu pulang ke Tanah Air dengan kalungan medali di leher," tutur Okto.

Okto melanjutkan, ada 25 persen cabor di luar DBON yang menjadi juara umum di SEA Games 2023 Kamboja. Dan ada 40 persen cabor di luar DBON yang mampu mencetak sejarah di SEA Games Kamboja. Serta ada 34 persen cabor yang atletnya berhasil mencatatkan rekor baru di SEA Games, tapi bukan menjadi bagian dalam DBON. Ia sepakat bahwa Indonesia harus membidik pretasi tinggi yaitu Olimpiade.

"Tapi itu hanya untuk cabor Olimpiade atau ibaratnya hanya untuk nasional federasi kategori satu anggota NOC Indonesia. Lantas bagaimana untuk cabor non-Olympic, targetnya ya mengantarkan atletnya to be a World Champions," ungkap Okto.

Okto jadi salah satu yang gembira ketika Indonesia memiliki Grand Design olahraga. Artinya Indonesia memiliki peta jalan menuju prestasi di tingkat dunia.

Baca Juga:

Calon Pimpinan NOC Diberi Kesempatan Lengkapi Persyaratan Jelang Kongres


"Sebab, Indonesia sebagai bangsa besar, negara dengan populasi nomor empat terbesar di dunia wajib memiliki blueprint agar olahraga kita dapat berdiri tegak di kancah internasional,"sebut Okto.

Di depan Menpora Dito Ariotedjo, Okto juga menyebut DBON ini harus ada penyegaran.
Sebab, masih ada cabor Olimpiade yang juga belum terakomodir, padahal mereka memiliki potensi besar. Dan DBON, disebut Okto juga harus memberikan tempat untuk cabor kategori non-Olimpiade untuk bisa meraih prestasi tinggi dengan mendapatkan
dukungan dari pemerintah.

"Sebab, semua cabor harus mendapat perlakukan setara, tanpa adanya diskriminasi. Olahraga tidak statis dan kebijakan dan regulasi tak boleh dinamis," ucap Okto.

Lalu soal anggaran, Okto memahami bersama bahwa postur APBN yang dialokasikan untuk olahraga masih sangat kecil, kurang dari 0,1 persen. Tentu angka yang ada saat ini masih jauh dari ideal untuk pembinaan alokasi olahraga.

"Sementara negara-negara lain, contoh sederhana seperti Singapura sudah berani
mengalokasikan 4 persen anggarannya untuk olahraga," tutur Okto.

Ia pun mengapresiasi, Komisi X DPR RI, yang memperjuangkan agar olahraga memiliki alokasi anggaran 2 persen dari APBN untuk dapat dimasukkan dalam UU Keolahragaan saat masih dalam tahap pembahasan. Teranyar, Komisi X DPR menyetujui pagu indikatif Kemenpora untuk Tahun Anggaran 2024 sebesar Rp 2,019 triliun. Termasuk menyetujui tambahannya sebesar Rp 3,7 triliun untuk pagu indikatif.

"Kami semua di sini para keluarga besar olahraga Indonesia berdoa agar pagu indikatif ini bisa disetujui menjadi pagu definitif dengan concern utama peningkatan prestasi olahraga Indonesia yang berkesinambungan," harap Okto yag mengenakan jas dan kemeja putih ini.

Ia pun memastikan, NOC Indonesia tidak akan berdiam diri. Dalam situasi ini, ia akan berusaha, mengerahkan segala upaya untuk bisa mencari pendanaan pembinaan prestasi olahraga.

"Sehingga fokus kita untuk membuat olahraga Indonesia berdiri di panggung dunia dapat terwujud," tutup Okto seraya disambut tepuk tangan meriah. (Knu)

Baca Juga:

Peringati Olympic Day 2023, NOC Indonesia Ajak Masyarakat Olahraga 30 Menit Sehari

#Raja Sapta Oktohari #NOC Indonesia #Olahraga #Indonesia
Bagikan

Berita Terkait

Olahraga
Atlet Indonesia Kini Lebih Mudah Punya Rumah, Berkat Kerja Sama Tim Indonesia dan Perumnas
Tim Indonesia dan Perumnas memberikan kemudahan akses kepemilikan rumah bagi atlet Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 18 September 2025
Atlet Indonesia Kini Lebih Mudah Punya Rumah, Berkat Kerja Sama Tim Indonesia dan Perumnas
Olahraga
Jadi Menpora, Erick Thohir Ingin Perkuat Kapabilitas Pemuda dan Jadikan Olahraga Alat Pemersatu dan Duta Bangsa
Erick Thohir mengutarakan keinginan setelah menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia (RI).
Frengky Aruan - Rabu, 17 September 2025
Jadi Menpora, Erick Thohir Ingin Perkuat Kapabilitas Pemuda dan Jadikan Olahraga Alat Pemersatu dan Duta Bangsa
Olahraga
Indonesia dan Jepang Perkuat Diplomasi Olahraga, Fokus Cetak Atlet Kelas Dunia
Diplomasi Olahraga kedua negara mencakup sejumlah hal, termasuk pengembangan pencak silat di Jepang.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 16 September 2025
Indonesia dan Jepang Perkuat Diplomasi Olahraga, Fokus Cetak Atlet Kelas Dunia
Olahraga
Hasil Diplomasi Internasional NOC, Pencak Silat Bakal Jadi Cabor Favorit di Rusia
"Menpora Rusia secara langsung menginstruksikan agar pencak silat mendapat perhatian khusus dari pemerintah Rusia,” ujar Okto
Wisnu Cipto - Sabtu, 13 September 2025
Hasil Diplomasi Internasional NOC, Pencak Silat Bakal Jadi Cabor Favorit di Rusia
Olahraga
Tim Woodball Indonesia Makin Pede jadi Terbaik di SEA Games Thailand 2025, Catat Prestasi Gemilang di Kejuaraan Dunia
Indonesia membawa pulang 4 medali emas, 3 perak, dan 5 perunggu meski hanya mengirimkan 10 atlet.
Dwi Astarini - Sabtu, 13 September 2025
Tim Woodball Indonesia Makin Pede jadi Terbaik di SEA Games Thailand 2025, Catat Prestasi Gemilang di Kejuaraan Dunia
Dunia
Prabowo Beri Sinyal Indonesia Dukung Qatar yang Baru Diserang Israel
Presiden menekankan pentingnya solidaritas internasional dalam merespons serangan yang mengancam stabilitas kawasan.
Dwi Astarini - Sabtu, 13 September 2025
Prabowo Beri Sinyal Indonesia Dukung Qatar yang Baru Diserang Israel
Indonesia
Pengamat Ingatkan Indonesia Bisa Seperti Nepal, Fenomenanya Mirip Pejabat Flexing dan Korup
Kesewenang-wenangan dan kesombongan kaum elite yang sudah memuakkan publik membuat amuk massal menjadi sangat brutal.
Dwi Astarini - Sabtu, 13 September 2025
Pengamat Ingatkan Indonesia Bisa Seperti Nepal, Fenomenanya Mirip Pejabat Flexing dan Korup
Olahraga
Chelsea Hadapi 74 Dakwaan Terkait dengan Pembayaran Agen, Terancam Sanksi Denda hingga Larangan Transfer
Namun, kerja sama tinggi yang ditunjukkan klub akan menjadi pertimbangan sehingga mereka tidak berharap terkena hukuman berupa sanksi olahraga.
Dwi Astarini - Kamis, 11 September 2025
Chelsea Hadapi 74 Dakwaan Terkait dengan Pembayaran Agen, Terancam Sanksi Denda hingga Larangan Transfer
Olahraga
Bangga Banget! Indonesia Bawa Pulang 4 Emas di World Cup Beach Woodball Championship 2025
Tim Woodball Indonesia berhasil membawa pulang 4 emas di World Cup Beach Woodball Championship 2025.
Soffi Amira - Kamis, 11 September 2025
Bangga Banget! Indonesia Bawa Pulang 4 Emas di World Cup Beach Woodball Championship 2025
Travel
Kartu Kuning 2 Tahun Berakhir, Geopark Kaldera Toba Kembali Raih Status Kartu Hijau UNESCO
Status kartu kuning yang diberikan UNESCO kepada Taman Bumi (Geopark) Kaldera Toba di Sumatera Utara sejak 2023 silam akhirnya resmi berakhir.
Wisnu Cipto - Rabu, 10 September 2025
Kartu Kuning 2 Tahun Berakhir, Geopark Kaldera Toba Kembali Raih Status Kartu Hijau UNESCO
Bagikan