Bear Paw Cafe Jepang, Hadirkan Senyum untuk Pegawai Depresi

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Jumat, 10 September 2021
Bear Paw Cafe Jepang, Hadirkan Senyum untuk Pegawai Depresi

Konsep kafe hole-in-the-wall ternyata sangat membantu penyintas gangguan kesehatan mental. (Foto: PR Times)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

JAUH sebelum pandemi, sejumlah kafe di Jepang mempunyai cara unik untuk menjajakan barang jualannya. Alih-alih dibentuk seperti bangunan pada umumnya dengan beberapa kursi dan meja, mereka malah membuat sebuah dinding dengan satu lubang di bagian tengah.

Dikenal sebagai hole-in-the-wall konsep menarik ini terbukti sangat bermanfaat ketika COVID-19 mengharuskan orang untuk mengurangi kontak fisik. Akan tetapi, gaya pelayanan tersebut ternyata juga sangat bermanfaat untuk para pekerja, terutama mereka yang mengalami gangguan kesehatan mental.

Baca juga:

Seniman Asal Jepang Menjual Batu Berisi Rahasia Terkelam Seseorang

Bagi sebagian orang yang berjuang dalam mengatasi masalah mental memiliki tantangan dan sensitivitas tersendiri ketika berhadapan dengan orang banyak.

Sehingga pelayanan minim kontak semacam ini sangat membantu dalam memberikan peluang pekerjaan pada mereka. Dan inilah yang hendak ditawarkan Kuma no Te, sebuah kafe yang baru saja dibuka di Osaka, Jepang.

Bear Paw Cafe Jepang, Ruang Aman untuk Orang dengan Gangguan Kesehatan Mental
Selain berguna mengurangi kontak fisik karena pandemi, konsep ini membantu pemulihan bagi mereka yang mengalami gangguan kesehatan mental. (Foto: PR Times)

Dijalankan oleh akademi yang memberikan dukungan dan konseling bernama Mental Support, kafe baru ini dirancang untuk menjadi tempat aman bagi mereka yang sedang menjalankan terapi.

Tujuannya agar mereka dapat mengatasi ketakutan dan tantangan kesehatan mentalnya agar bisa kembali berintegrasi dalam masyarakat.

Seperti dilansir dari laman Sora News 24, banyak siswa Mental Health mengalami stres ketika melakukan kontak tatap muka. Oleh sebab itu, kafe berkonsep lubang dalam dinding ini tentu jadi solusi brilian.

Baca juga:

Jepang Angkat Menteri Kesepian, Apa Tugasnya?

Kuma no Te memiliki arti cakar beruang dan sesuai namanya, kontak kulit antara pegawai dan pembeli dapat dihindari berkat penggunaan sarung tangan berbulu berbentuk cakar beruang.

Enam anggota staf akan bertugas di Bear Paw Cafe dan semuanya merupakan lulusan atau siswa Mental Support Academy. Perusahaan telah membagikan detail latar belakang dan status mereka saat ini.

Ada yang sudah mengalami depresi selama kurang lebih lima tahun, memiliki gangguan HSP dan trauma masa kecil, hikikomori yang sedang mencari pekerjaan, ibu dengan gangguan kepribadian, serta seorang yang mengalami gangguan penyesuaian.

Meskipun sedang berjuang melawan penyakitnya, mereka telah membuktikan ketangguhan dan kesungguhannya untuk sembuh. Sebab kafe tersebut menjadi langkah awal untuk memulihkan diri. Mental Health berharap Bear Paw Cafe bertindak sebagai batu loncatan menuju rehabilitasi yang mereka butuhkan.

Bear Paw Cafe Jepang, Ruang Aman untuk Orang dengan Gangguan Kesehatan Mental
Kafe ini tetap memprioritaskan kebahagiaan pelanggan. (Foto: PR Times)

Lebih lanjut, meskipun tujuan awalnya difokuskan pada staf, mereka tidak menelantarkan pelanggan. Kedai itu tetap ingin menghadirkan senyum ke wajah pengunjung dengan sistem pelayanan yang menyenangkan serta berbagai menu yang lezat.

Sampai saat ini metode pembayaran dan cara pemesanannya belum diungkapkan. Namun, kemungkinan besar akan ada mesin di bagian depan atau sistem tanpa uang tunai yang memungkinkan pelanggan membayar di muka sebelum mengambil pesanannya.

Dengan bantuan pengunjung dan masyarakat, Mental Support berharap inisiatif ini dapat membawa impak positif. Harapannya, semakin banyak kafe berkonsep sama yang ditujukan untuk membantu orang lain.

Semoga suatu hari nanti kafe semacam ini juga buka di Indonesia ya. Supaya bisa membuka kesempatan bagi teman-teman penyintas kesehatan mental untuk bekerja dan membuktikan ketangguhannya. (sam)

Baca juga:

Vantan Design High School di Jepang Punya Kelas Khusus Skateboarding

#Kafe Unik #Jepang #Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

Samantha Samsuddin

Be the one who brings happiness

Berita Terkait

Indonesia
Toyota Bakal Gelontorkan Rp 1,6 Trilun di Proyek Hilirisasi Timah dan Tembaga
Selama ini, perusahaan itu telah menjadi mitra dagang PT Timah Tbk untuk produk turunan timah secara global,
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 10 November 2025
Toyota Bakal Gelontorkan Rp 1,6 Trilun di Proyek Hilirisasi Timah dan Tembaga
Dunia
Gempa M 6,7 Lepas Pantai Sanriku, Jepang Keluarkan Peringatan Tsunami Sore Tadi
JMA juga melaporkan gelombang tsunami setinggi 10 sentimeter telah terpantau di Ofunato, dan gelombang kecil juga mencapai wilayah Miyako, keduanya berada di Prefektur Iwate.
Wisnu Cipto - Minggu, 09 November 2025
Gempa M 6,7 Lepas Pantai Sanriku, Jepang Keluarkan Peringatan Tsunami Sore Tadi
Indonesia
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
Kemenkes membuka layanan healing 119.id bagi warga yang mengalami stres, depresi atau memiliki keinginan bunuh diri.
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
Indonesia
Hasil Cek Kesehatan Gratis: 2 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Kesehatan Mental
Tercatat, ada sekitar 20 juta rakyat Indonesia didiagnosis mengalami gangguan kesehatan mental dari data pemeriksaan kesehatan jiwa gratis yang dilakukan.
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
Hasil Cek Kesehatan Gratis: 2 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Kesehatan Mental
Dunia
Ibu Negara Prancis Brigitte Macron Disebut Kena Gangguan Kecemasan karena Dituduh sebagai Laki-Laki
Sepuluh terdakwa menyebarkan apa yang oleh jaksa digambarkan sebagai ‘komentar jahat’ mengenai gender dan seksualitas Brigitte.
Dwi Astarini - Kamis, 30 Oktober 2025
  Ibu Negara Prancis Brigitte Macron Disebut Kena Gangguan Kecemasan karena Dituduh sebagai Laki-Laki
Dunia
Sidang Pembunuh Mantan PM Jepang Shinzo Abe Dimulai, Motifnya Dendam kepada Gereja Unifikasi
Yamagami mengaku bersalah atas dakwaan yang dibacakan jaksa.
Dwi Astarini - Rabu, 29 Oktober 2025
 Sidang Pembunuh Mantan PM Jepang Shinzo Abe Dimulai, Motifnya Dendam kepada Gereja Unifikasi
Dunia
Gedung Putih Klaim PM Jepang Sanae Takaichi Janji Menominasikan Presiden AS Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian
Setidaknya ada tiga hal penting yang didapat Trump sebagai oleh-oleh: pujian, kesepakatan investasi, dan janji dukungan untuk nominasi Hadiah Nobel Perdamaian.
Dwi Astarini - Rabu, 29 Oktober 2025
Gedung Putih Klaim PM Jepang Sanae Takaichi Janji Menominasikan Presiden AS Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian
ShowBiz
JO1 Rilis EP 'Handz In My Pocket', Jadi Simbol Kepercayaan dan Potensi Diri
JO1 menegaskan ciri khas musikal mereka lewat EP Handz In My Pocket.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 24 Oktober 2025
JO1 Rilis EP 'Handz In My Pocket', Jadi Simbol Kepercayaan dan Potensi Diri
Indonesia
Profil Sanae Takaichi, dari Drummer Band Metal hingga Jadi Perempuan Pertama Jabat Perdana Menteri Jepang
Sanae Takaichi mencatatkan sejarah sebagai Perdana Menteri perempuan pertama Jepang.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 21 Oktober 2025
Profil Sanae Takaichi, dari Drummer Band Metal hingga Jadi Perempuan Pertama Jabat Perdana Menteri Jepang
Fun
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Merawat diri tidak lagi sekadar urusan penampilan fisik, tetapi juga menjadi sarana penting untuk menjaga kesehatan mental dan keseimbangan emosional.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Bagikan