Mitos Kuliner Negeri Aing: Brutu Bisa Bikin Pikun
Lezat tapi enggak sehat. (Foto: Instagram/silvia_nathanael)
"BRUTUNYA jangan dimakan ya, nanti jadi bodoh atau pikun. Biar ibu saja yang makan." Begitulah kata orangtua zaman dulu kepada anaknya tentang brutu atau pantat ayam. Mitos turun-temurun itu seolah jadi sugesti untuk berpikir dua kali keitka ingin menyantap brutu.
Meskipun terletak di bagian belakang unggas, brutu ini justru disukai banyak orang. Katanya sih mengandung cukup banyak nutrisi. Pada bagian ini, bulu-bulu ekor unggas terkumpul. Akibatnya, bagian ini mengandung kelenjar untuk memproduksi minyak.
Setelah diselisik, mitos brutu bikin pikun atau jadi bodoh ternyata hanya akal-akalan orangtua. Mereka menganggap brutu merupakan bagian paling enak sehingga mereka menakut-nakuti anak mereka agar tidak menyantap brutu. Hasilnya, mereka bisa menyantap brutu dengan tenang. Enggak perlu berebut dengan anak-anak.
Baca juga:
Lihat postingan ini di Instagram
Alih-alih bisa bikin pikun, brutu ayam justru memiliki khasiat yang baik untuk tubuh karena kandungan proteinnya. Protein juga penting untuk dikembangkan sel dalam tubuh dan memprduksi antibodi yang berguna bagi sistem kekebalan tubuh. Tidak hanya protein, brutu ayam juga memiliki kandungan zat besi yang berfungsi untuk alat angkut oksigen dan paru-paru ke jaringan tubuh, serta kalsium untuk pembentukan tulang.
Namun sayangnya, penelitian mengenai kandungan lemak dari brutu ayam secara tepat belum banyak ditemukan. Sepertinya karena brutu bukanlah bagian umum yang dikonsumsi di banyak negara. Meski rasanya menggiurkan, area ini tetap merupakan bagian yang sangat berlemak dan dapat memicu kanker.
Salah satu alasan yang paling masuk akal karena brutu tempat bakteri, virus, dan mikroba unggas mengendap.
Baca juga:
Kelezatan Kuliner Indonesia Sukses Bikin Artis K-Pop Ketagihan
Di sisi lain, ada juga beberapa mitos dari bagian ayam yang masih ada sampai sekarang. Seperti kalau laki-laki makan sayap bisa dibawa kabur istrinya. Mitos ini tidak benar, namun sayap adalah bagian yang paling kena suntik hormon dan berpotensi menyebabkan kanker.
Ada juga mitos tentang makan leher ayam yang bikin suara makin lantang. Mitos ini dikaitkan karena kemampuan ayam berkokok, padahal tidak ada hubungannya. Terakhir makan bagian ceker biar pintar mengais rezeki. Faktanya, ini adalah dongeng orang tua zaman dulu supaya anak mau makan. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Hasil Lab Nyatakan Halal, Bakso Viral di Solo Buka Kembali dan Bagikan 450 Porsi Gratis
Jalan Panjang Mimpi Besar Kuliner Indonesia, Saatnya Belajar Gastrodiplomacy dari Korsel & Thailand
Jamuan ala ‘Bon Appetit, Your Majesty’ di KTT APEC, Menu Khas Korea dengan Sentuhan Modern dan Kemewahan
Kuah Keju Sensasi Inovasi Baru Menikmati Bakso Tradisional
Jakarta Coffe Week 2025 'A Decade of Passion' Siap Digelar 31 Oktober - 2 November, Etalase Kopi Tanah Air
Makanan Khas Demak yang Unik dan Wajib Dicoba, 10 Rekomendasi Terlezat!
10 Kuliner Khas Kudus yang Wajib Dicoba, dari Soto Kerbau hingga Gethuk Nyimut
Tahok dan Bubur Samin Solo Jadi Warisan Budaya tak Benda
Jepang Selamat dari Ancaman Kekurangan Bir, Perusahaan Asahi kembali Berproduksi setelah Serangan Siber
Deretan Acara Café Brasserie Expo 2025, Pilihan Terbaik Bagi Para Pencinta F&B