Bau Kencur, Panggilan Unik untuk Sifat Anak Kecil

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Kamis, 18 Februari 2021
Bau Kencur, Panggilan Unik untuk Sifat Anak Kecil

Tanaman kencur yang menjadi penambah aroma pada masakan. (Foto: Instagram@aicen_lie)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

WAKTU masih kecil, pasti kamu sering mendengar istilah ‘bau kencur’. Ya, panggilaln unik ini sebenarnya masih ada sampai sekarang namun sudah jarang terdengar. Biasanya, istilah ini digunakan untuk menyebut anak yang masih kecil atau teramat muda.

Kencur atau cekur merupakan tanaman yang biasa dipakai untuk bahan rempah-rempah dan ramuan obat. Tanaman ini merupakan salah satu jenis tanaman obat yang tergolong dalam suku temu-temuan. Aroma dari kencur ini disebut-sebut mampu menambah nafsu makan loh Sobat Merah Putih.

Baca juga:

Iklan Jadul Biskuit Selalu Melekat di Hati Pemirsa

Bau Kencur, Panggilan Unik untuk Sifat Anak Kecil
Berbagai rempah digunakan untuk melindungi si bayi. (Foto: Unsplash/Peter Oslance)

Nah, istilah bau kencur ini sebenarnya sudah ada sejak lama dan dicetuskan oleh leluhur kita. Bau kencur sering dilontarkan kalau anak-anak sedang nakal, tengil, atau bahkan sok tahu. Intinya sih, anak masih kecil dan belum pantas melakukan hal-hal yang biasa dilakukan orang dewasa.

Lalu, apa hubungannya bau kencur dan kedewasaan seseorang? Apa makan kencur bisa bikin kita tetap awet muda?

Orang tua zaman dulu punya kebiasaan unik saat memiliki bayi yang baru lahir. Dahulu, bayi ini dilindungi dengan berbagai cara dan berbau mistis. Mereka menggantungkan aneka rempah atau bumbu dapur pada ranjang bayi, lemari, pintu, atau daerah lain di sekitar bayi. Kebiasaan ini dipercaya mampu melindungi bayi dari bahaya atau gangguan makhluk halus.

Orang Bali selalu mengoleskan bawang merah ke tubuh bayi agar terhindar dari gangguan roh jahat. Jika bayi sakit, seperti pilek, penawar pertama yang diberikan ialah baluran beras dan kencur di seluruh tubuh.

Baca juga:

5 Iklan Cokelat Jajanan Warung

Bau Kencur, Panggilan Unik untuk Sifat Anak Kecil
Kencur adalah salah satu bahan untuk membuat peyek. (Foto: Instagram@arwb_dalijo)

Di daearah lain, bumbu dapur seperti kencur acap diselipkan di tempat tidur si bayi hingga dewasa. Tujuannya tak jauh beda, sebagai penolak bala.

Salah satu rempah yang paling menyengat adalah aroma dari kencur itu sendiri. Aroma ini jugalah yang menempel pada bau dan semua peralatan di sekitarnya. Jadi tidak heran istilah bau kencur dikaitkan dengan anak kecil.

Berbeda dengan zaman sekarang yang memiliki aroma bedak atau minyak telon di pasaran. Jadi tidak heran istilah bau kencur dikaitkan dengan anak kecil. Meskipun demikian, tetap saja anak yang belum cukup umur disebut dengan anak bau kencur, bukan 'anak bau telon’. (and)

Baca juga:

Rengginang Kini Punya kaleng Sendiri

#Kesehatan #Rempah-Rempah #Februari Kulineran Di Negeri Aing #Kuliner
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Kuliner
Remaja China Kencingi Kuah Hotpot, Diharuskan Ganti Rugi Rp 4,7 Miliar
Pengadilan juga menyatakan orangtua remaja tersebut gagal menjalankan kewajiban pengawasan sehingga merekalah yang harus menanggung ganti rugi.
Dwi Astarini - Selasa, 16 September 2025
Remaja China Kencingi Kuah Hotpot, Diharuskan Ganti Rugi Rp 4,7 Miliar
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Fun
'Demon Slayer: Infinity Castle' Jadi Inspirasi Kolaborasi Menu Minuman Eksklusif
Kolaborasi Chatime dan Demon Slayer menghadirkan tiga menu spesial yang terinspirasi dari karakter ikonik.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 September 2025
'Demon Slayer: Infinity Castle' Jadi Inspirasi Kolaborasi Menu Minuman Eksklusif
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Indonesia
Jeritan UMKM di District Blok M, Harga Sewa Naik Langsung Bikin Tenant Cabut
UMKM kini menjerit di District Blok M, Jakarta Selatan. Kenaikan harga sewa menjadi alasan mengapa banyak tenant yang cabut.
Soffi Amira - Rabu, 03 September 2025
Jeritan UMKM di District Blok M, Harga Sewa Naik Langsung Bikin Tenant Cabut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Bagikan