Atasi Kelangkaan Tahu Tempe, Pemprov DKI Ganti Kedelai Impor dengan Lokal
Kedelai impor. (ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif)
MerahPutih.com - Pemerintah DKI langsung mengambil langkah terkait kelangkaan tahu dan tempe di pasar-pasar Jakarta akibat tingginya harga kedelai impor.
Pelaksana Tugas ( Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati mengatakan, untuk mengatasi kelangkaan tahu tempe, Pemerintah Provinsi mengganti sementara kedelai impor dengan kedelai lokal.
Meskipun, kata Suharini, pemerintah hanya memenuhi 30 persen kebutuhan kedelai lokal sebagai bahan baku tahu tempe.
Baca Juga:
Pemerintah Janji Gandakan Produksi Kedelai Dalam 2 Kali Masa Tanam
"Pemerintah akan menonjolkan kedelai lokal yang saat ini baru mencukupi 30 persen kebutuhan kedelai dalam antisipasi kebutuhan kedelai impor," jelas Suharini di Jakarta, Selasa (5/1).
Suharini menuturkan, kelangkaan tahu tempe dikarenakan mahalnya harga kedelai impor yang membuat sebagian pengrajin lauk itu memutuskan untuk mogok produksi.
"Harga bahan baku tahu tempe yaitu kedelai impor dari Rp7.000 menjadi Rp9.200-Rp9.500 telah berdampak terhadap produksi tahu tempe saat ini," ujar dia.
Lebih lanjut Suharini menyampaikan, naiknya harga kedelai akibat Tiongkok meningkatkan kuota impor kedelai sebesar 60 persen.
"Penghentian produksi tersebut untuk memberikan pemahaman pada publik bahwa terjadi kenaikan harga bahan baku kedelai," ungkapnya.
Baca Juga:
Suharini mengatakan, kelangkaan tahu tempe di pasaran tak terjadi dalam waktu lama. Tanggal 1 hingga 3 Januari, tahu dan tempe mengalami kelangkaan. Tapi Senin kemarin, sudah mulai beredar lagi dengan harga yang lebih tinggi dari sebelumnya.
"Pada tanggal 4 Januari 2021 DKPKP juga melakukan pemantauan tahu tempe di pasar tradisional, dan tahu tempe sudah ada di pasar dengan penyesuaian harga. Kenaikan harga tahu tempe sekitar Rp2.000," tutupnya. (Asp)
Baca Juga:
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Pascaledakan di SMAN 72 Jakarta Utara, Belajar-Mengajar Dilakukan Daring
Normalisasi Kali Krukut Mulai dari Segmen Tarakanita hingga Jembatan Tendean
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Keluarkan Pergub 33, Pekerja Gaji Rp 6,2 Juta Gratis Naik Transportasi Umum
Jakarta Catatkan Investasi Rp 204 Triliun hingga September 2025
Pramono Batal Hentikan Uji Coba RDF Rorotan, Cuma Batasi Kapasitasnya
579 Ribu Orang Jakarta Obesitas, Saatnya Pemerintah Gencarkan Kampanye Kurangi Gula
DPRD DKI Akui Ada Pemangkasan Subsidi Transportasi Jakarta Tahun Depan
Surat Pendaftaran Ulang Ditolak, Pemprov DKI bakal Kirim ke RT/RW
Pramono Ingin Kota Tua Jadi Etalase Bagi Seni dan Budaya
Dishub DKI Ingin Wujudkan Transportasi Lebih Hijau, Efisien, dan Inklusif