Apakah Break Bisa Memperbaiki Hubungan Kamu?


Apakah break bisa memulihkan sebuah hubungan? (Foto: E Harmony)
KETIKA sebuah hubungan sudah mulai kehilangan gairah. Kamu punya beberapa pilihan, yaitu bertahan, berpisah, atau break. Arti break sendiri menjadi kontroversial dalam suatu hubungan percintaan. Sebagian orang percaya bahwa break hanya akan berujung putus, sebagian orang percaya bahwa break bisa memperbaiki suatu hubungan.
Break adalah adalah jeda bagi kedua orang agar tidak berkomunikasi atau bertemu entah untuk berpikir, memutuskan sesuatu, dan lain-lain selama beberapa waktu. Perbedaan break dengan putus terletak pada tujuan di masa depan. Ketika putus, kamu menghentikan hubungan dengan seseorang, sedangkan break hanya bersifat sementara, dengan tujuan memperbaiki.
Apakah kamu pernah mengalaminya? Apakah break benar-benar bisa memperbaiki hubungan percintaan kamu?
1. Jelaskan alasan mengapa kamu ingin break

Menurut pakar relasi percintaan, Susan Winter, mengatakan bahwa break merupakan hal yang bisa memperbaiki hubungan. Namun sebaiknya kalian harus memberikan penjelasan yang sangat jelas mengenai alasan kamu ingin break.
Break bukanlah keputusan yang tepat jika akar permasalahan kalian merupakan masalah kronis dimana pasanganmu juga tidak ingin menyelesaikannya. Seperti berupa kecanduan sesuatu, atau juga gangguan kepribadian.
Jika pasanganmu memiliki gangguan narsistik, kerap selingkuh, suka berbohong, maka kamu tidak bisa menyelesaikan masalah ini dengan break. "Break akan menjadi tidak berguna ketika kamu tahu bahwa ada kondisi yang tidak dapat dipisahkan dari pasanganmu yang tidak bisa diperbaiki lagi," tukasnya. Ini sama saja membuang-buang waktu kamu dan dia untuk masalah yang memang tidak bisa diselesaikan.
2. Jika kalian tidak saling mendengarkan, maka break adalah keputusan tepat

Kamu menganggap pasanganmu adalah orang yang penting. Namun kalian berdua terus-terusan bertengkar dan tidak bisa mendengarkan keinginan satu sama lain. Maka break bisa menjadi salah satu solusi untuk menyelamatkan hubungan ini. Terapis keluarga dan pernikahan, Nicole Richardson, mengatakan bahwa break dibutuhkan untuk memberikan kejelasan dan titik terang dalam suatu hubungan yang sedang kalut.
3. Jangan ambil keputusan sepihak

Pacaran merupakan hubungan dua arah dan sebaiknya sebelum break, kamu harus mempertimbangkan hal ini berdua terlebih dahulu. Kalian berdua harus berbincang apakah ada salah satu pihak yang keberatan jika melakukan break. Buatlah tujuan yang harus dicapai ketika selesai melakukan break.
4. Tips break sukses

Jika kamu ingin break kamu berjalan lancar. Maka kamu harus menetapkan aturan mengenai kapan break berakhir. Break dianggap sebagai bertaruh, dan agar tidak kalah, kamu harus memiliki struktur, timeline, serta tujuan akhir. Jika ingin break berjalan lancar, sebisa mungkin hindari masuknya orang ketiga ketika break dilakukan. (shn)
Bagikan
Berita Terkait
Puan Maharani Sebut Keterwakilan Perempuan di DPR Pecahkan Rekor

Legislator Ingatkan Pentingnya Fasilitas Pendukung untuk Pemenuhan Hak-Hak Pekerja Perempuan

Deretan Tokoh Perempuan Indonesia Raih Penghargaan RA Kartini Award 2025

Kolaborasi Bangun Kota Jakarta jadi Kota Global Ramah Anak dan Perempuan

Ibu Rumah Tangga Jadi Target Rekrutan Sindikat Narkoba, Dari Kurir Sampai Jadi Bos

Unilever Indonesia Luncurkan Program Pemberdayaan UMKM Perempuan dan Disabilitas

Rakernas dan Rapimnas GAMKI, Komitmen Advokasi Isu Perempuan

Hampir Setengah Juta Perempuan Jadi Korban Kekerasan, Puan Ajak Momentum Hari Kartini Untuk Berani Bersuara

Hari Kartini, Gubernur Jawa Timur: Perempuan Aktor Utama Ketahanan Bangsa

Hari Kartini Jadi Momentum Perempuan Tunjukkan Kelas, Berdaya dan Mematahkan Diskriminasi
