Antisipasi El Nino, BRIN Siapkan Modifikasi Cuaca

Andika PratamaAndika Pratama - Rabu, 09 Agustus 2023
Antisipasi El Nino, BRIN Siapkan Modifikasi Cuaca

Ilustrasi modifikasi cuaca. Foto: DJKN Kemenkeu

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan puncak fenomena cuaca El Nino terjadi pada Agustus dan September 2023. Fenomena ini berdampak pada kekeringan akibat intensitas hujan yang rendah.

Untuk mengantisipasi fenomena El Nino, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bakal menyiapkan skenario modifikasi cuaca. Langkah tersebut juga diambil sebagai menjalankan instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Juga

Pemkot Bandung Perlancar Distribusi Pangan Saat Hadapi El Nino

"Waktu ratas mitigasi dampak El Nino dengan Presiden, salah satu penugasan kepada BRIN memang seperti itu," kata Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko di Jakarta, Rabu (9/8).

Laksana Tri Handoko mengungkapkan, tujuan modifikasi cuaca ini untuk meminimalisir potensi kebakaran, mengingat tingginya risiko akan hal tersebut.

"Istilahnya, kita basahi (lahan) itu dulu sebelum kebakaran," paparnya.

Sementara itu, dalam mengantisipasi kekeringan, dirinya mengungkapkan bahwa pengisian waduk-waduk menjadi salah satu hal yang perlu dilakukan.

Baca Juga

Hadapi Cuaca El Nino, Pemprov DKI Beri Benih Tanaman untuk Masyarakat

BMKG juga sebelumnya memprakirakan wilayah yang berpotensi mengalami kemarau lebih kering akibat El Nino. Wilayah yang diterpa kemarau berada di Pulau Sumatera dan Jawa.

"Ada beberapa wilayah yang memang kita prediksikan intensitas hujannya dalam kategori rendah, dari prakiraan hujan bulanan kita baik itu di Sumatera, itu sebagian besar Sumatera, baik Riau, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, kemudian Jawa merata hampir seluruh Jawa, kategorinya warna coklat artinya hujannya rendah," kata Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG Fachri Radjab dalam diskusi virtual, Senin (31/7).

Untuk wilayah Bali, Nusa Tenggara Bara, Nusa Tenggara Timur dan di sebagian wilayah Kalimantan dan Sulawesi berpotensi terjadi musim kering.

"Kemudian di Bali, NTB, NTT juga sama. Kalimantan dari Kalimantan bagian barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara itu sama juga, dan Sulawesi utamanya di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara, itu yang berpotensi terjadinya musim kering," papar dia. (Asp)

Baca Juga

Antisipasi Kementan untuk Menghadapi Cuaca Ekstrem Dampak El Nino

#Modifikasi #Fenomena El Nino #BRIN
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Berita Terkait

Indonesia
Air Hujan di Jakarta Terkontaminasi Mikroplastik, BRIN: Bisa Sebabkan Iritasi hingga Peradangan
Air hujan di Jakarta terkontaminasi mikroplastik. Hal itu diungkapkan oleh BRIN. Selain itu, kandungan itu bisa menyebabkan iritasi hingga peradangan.
Soffi Amira - Jumat, 24 Oktober 2025
Air Hujan di Jakarta Terkontaminasi Mikroplastik, BRIN: Bisa Sebabkan Iritasi hingga Peradangan
Indonesia
Alasan Prahara Banyak Startup Bangkrut & Gagal Versi BRIN
BRIN menyoroti ketidaksesuaian antara produk yang dikembangkan startup dengan kebutuhan masyarakat sebagai faktor utama.
Wisnu Cipto - Rabu, 22 Oktober 2025
Alasan Prahara Banyak Startup Bangkrut & Gagal Versi BRIN
Indonesia
Mikroplastik Hujani Jakarta, Pemprov DKI Sebut Sebagai 'Alarm' Lingkungan yang Perlu Segera Direspons
Pemprov DKI mengajak dunia usaha, lembaga riset, dan komunitas lingkungan untuk berkolaborasi dalam aksi nyata pengurangan plastik
Angga Yudha Pratama - Minggu, 19 Oktober 2025
Mikroplastik Hujani Jakarta, Pemprov DKI Sebut Sebagai 'Alarm' Lingkungan yang Perlu Segera Direspons
Berita Foto
BRIN Ungkap Alasan Air Hujan Jakarta Bisa Mengandung Mikroplastik
Aktivitas warga memakai payung saat hujan rintik di Kawasan Blok-M, Jakarta, Sabtu (18/10/2025).
Didik Setiawan - Sabtu, 18 Oktober 2025
BRIN Ungkap Alasan Air Hujan Jakarta Bisa Mengandung Mikroplastik
Indonesia
Profesor BRIN Perkirakan Ukuran Meteor Cirebon 3-5 Meter, Pastikan Tidak Berbahaya
Thomas menegaskan fenomena meteor di Cirebon itu tidak menimbulkan bahaya, apalagi kemungkinan lokasi jatuhnya di Laut Jawa.
Wisnu Cipto - Senin, 06 Oktober 2025
Profesor BRIN Perkirakan Ukuran Meteor Cirebon 3-5 Meter, Pastikan Tidak Berbahaya
Indonesia
Pastikan Bukan Fenomena Hujan Meteor, BRIN Imbau Warga Cirebon Tidak Perlu Panik
Dentuman keras yang menggegerkan warga Cirebon, Minggu malam (5/10) berasal dari meteor berukuran besar.
Wisnu Cipto - Senin, 06 Oktober 2025
Pastikan Bukan Fenomena Hujan Meteor, BRIN Imbau Warga Cirebon Tidak Perlu Panik
Indonesia
BRIN Pastikan Meteor yang Lewati Cirebon Jatuh di Laut Jawa
Dentuman keras yang terdengar oleh warga merupakan efek gelombang kejut saat meteor memasuki lapisan atmosfer yang lebih rendah.
Wisnu Cipto - Senin, 06 Oktober 2025
BRIN Pastikan Meteor yang Lewati Cirebon Jatuh di Laut Jawa
Indonesia
Kronologis Tewasnya Pekerja Lepas BRIN di Lokasi Penelitian Sesar Aktif Demak
Galian berukuran sekitar panjang 7 meter, lebar 1,5 meter, dengan kedalaman 2 meter itu tiba-tiba ambruk diduga karena struktur tanah yang labil.
Wisnu Cipto - Sabtu, 27 September 2025
Kronologis Tewasnya Pekerja Lepas BRIN di Lokasi Penelitian Sesar Aktif Demak
Indonesia
Pekerja Lepas Tewas di Lokasi Penelitian Sesar Aktif, Polres Demak Pastikan Bakal Periksa BRIN
Pekerja lepas Ahmad Zaedun (55), warga Desa Sumberejo, tewas tertimbun longsor di lokasi penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Wisnu Cipto - Sabtu, 27 September 2025
Pekerja Lepas Tewas di Lokasi Penelitian Sesar Aktif, Polres Demak Pastikan Bakal Periksa BRIN
Indonesia
Penelitian BRIN Makan Korban Jiwa, Pekerja Tewas Tertimpa Longsor di Lokasi Riset Sesar Aktif Demak
Penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terkait aktivitas sesar aktif di Dukuh Sendang Delik, Desa Sumberejo, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, memakan korban jiwa.
Wisnu Cipto - Sabtu, 27 September 2025
Penelitian BRIN Makan Korban Jiwa, Pekerja Tewas Tertimpa Longsor di Lokasi Riset Sesar Aktif Demak
Bagikan