Antisipasi Banjir, Pemprov DKI Minta Warga Buat Drainase Vertikal
Ilustrasi (YouTube)
MerahPutih.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meminta kepada masyarakat untuk turut serta berkontribusi dalam membuat drainase vertikal, baik di gedung perkantoran, fasilitas umum, maupun di lingkungan rumah warga.
Pemprov DKI Jakarta tengah gencar menerapkan konsep penyerapan yang ramah lingkungan melalui pembangunan drainase vertikal di seluruh wilayah Jakarta.
Baca Juga
Pemprov DKI Ajak Warga Buat Drainase Vertikal, Segini Harganya
Drainase vertikal merupakan upaya mengelola air hujan dengan cara ditampung dan diresapkan ke dalam tanah secara alamiah sehingga tidak dilimpaskan ke laut begitu saja. Tak hanya untuk mengatasi banjir, drainase vertikal juga menjadi solusi kekeringan saat musim kemarau, lantaran air hujan yang ditampung tersebut dapat menjadi cadangan air.
"Ini salah satu bentuk untuk meminimalkan terjadinya genangan di permukaan. Jadi, kalau itu dibangun dengan tepat dan dikolaborasikan juga dengan naturalisasi dan konsep-konsep lainnya, mudah-mudahan kita harapkan konservasi akan tercapai, genangan itu dapat diminimalkan, dan akan ada recharge pemasukan air ke tanah, sehingga ini akan menghambat penurunan muka tanah di Jakarta," kaya Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Energi Provinsi DKI Jakarta, Ricki M. Mulia dalam keterangannya, Selasa (10/12).
Pembangunan drainase vertikal terus ditambah tahun depan oleh Pemprov DKI Jakarta. Ricki menambahkan, perlu adanya kolaborasi berlanjut dengan warga dalam menambah titik drainase vertikal.
Baca Juga
Pemprov DKI Akui Drainase Vertikal Tak Mampu Atasi Banjir Kiriman
"Kami harapkan juga peran masyarakat bersama-sama secara sadar, agar membangun juga sumur resapan di tempat-tempat yang memang dapat mereka bangun," ucap Ricki.
Kemudian, Ricki pun menegaskan, pembangunan drainase vertikal ini memiliki banyak manfaat bagi kelestarian lingkungan hidup di wilayah DKI Jakarta, antara lain sebagai upaya konservasi air tanah di DKI Jakarta.
"Dengan pengaliran air hujan ke dalam tanah akan terjadi proses recharge (pemasukan kembali) air ke dalam tanah menggantikan air tanah yang sudah dieksploitasi oleh sebagian warga. Pemasukan kembali air ke tanah menyebabkan jumlah cadangan air tanah tetap tercukupi walaupun musim kemarau," jelas dia.
Draines Vertikal juga berfungsi sebagai upaya mencegah penurunan muka tanah di DKI Jakarta. Eksploitasi air tanah pada lapisan akuifer (lapisan batuan dibawah permukaan tanah yang mengandung air dan dapat dirembesi air), dapat mengakibatkan penyusutan lapisan tanah sehingga terjadi penurunan permukaan tanah.
Baca Juga
Pemprov DKI Bakal Beri Diskon PBB untuk Masyarakat yang Bangun Drainase Vertikal
"Melalui pemasukan kembali air ke dalam lapisan akuifer, penyusutan lapisan tanah dapat dihindari sehingga tidak terjadi penurunan muka tanah," sebut dia. (Knu)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Normalisasi Kali Krukut Mulai dari Segmen Tarakanita hingga Jembatan Tendean
Pekan Ini Jakarta Terancam Banjir Rob, 560 Pompa Disiapkan Pemerintah
Antisipasi Banjir Rob Lebih dari Setengah Meter, BPBD DKI Siapkan 257 Lokasi Pengungsian untuk Warga Jakarta Utara
Banjir Lahar Semeru Bikin Ratusan Warga Terisolasi
Waspada Bencana Susulan di Papua dan Papua Barat Daya, BMKG Beri Sinyal Hujan Lebat di Raja Ampat
Pramono Janji Perbaiki Tanggul Baswedan yang Jebol 40 Meter
Musim Hujan Ekstrem, Anggota Dewan PSI Nilai Pramono Gamang Pilih Kebijakan Hiburan atau Penanganan Banjir
Air Laut Mau 'Ngelunjak' ke Daratan, Dinas SDA DKI Siapkan Ribuan Pompa dan Pasukan Biru di Pesisir Jakarta
Siaga 'Banjir Akbar'! Selain Curah Hujan Lokal, Limpasan Air dari Puncak Hingga Fenomena Bulan Purnama Jadi Ancaman Serius Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Tegaskan tak Ada Pergantian Nama Tanggul Baswedan menjadi Pramono