Angka Keterpakaian Tempat Tidur Pasien COVID-19 di Jakarta Terlampau Tinggi


Seorang dokter mengoperasikan alat bantu pernafasan di ruang ICU RS Pertamina Jaya, Jakarta, Senin (6/4/2020). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj.)
MerahPutih.com - Selama dua hari terakhir, tambahan kasus di DKI Jakarta melebihi 1.000 kasus. Satgas Penanganan COVID-19 menilai, kondisi ini sebagai peningkatan yang tajam.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menjelaskan, jumlah kasus di Jakarta yang tinggi tidak terlepas dari jumlah tes dan penelusuran kasus yang dilakukan.
Baca Juga:
Namun saat ini, pemerintah sedang berupaya menurunkan angka keterpakaian tempat tidur di rumah sakit (RS) yang ada di Jakarta.
"Ada 67 rumah sakit rujukan di DKI Jakarta di mana ada 170 RS yang menangani COVID-19 di Jakarta. Dan kalau kita lihat kondisinya saat ini, angka keterpakaian tempat tidur di ruang isolasi adalah 69 persen saat ini. Sementara angka keterpakaian tempat tidur di ICU ada 77 persen. Kondisi ini memang kondisi tidak ideal," ungkapnya, Senin (31/8).
Wiku mengatakan, pada Minggu (30/8), tambahan kasus di Jakarta tinggi karena ada kasus yang baru dilaporkan.
"Sementara kemarin 1.114, di mana 385 kasusnya adalah kasus akumulasi selama 7 hari sebelumnya, yang baru dilaporkan," ujarnya.
Selain itu, 630 kasus baru pada Minggu (30/8) didapatkan dari hasil penelusuran kontak yang dilakukan pihak puskesmas DKI. Satgas COVID-19 mengingatkan Jakarta untuk mengendalikan tingkat penularan.
"Jumlah positif Jakarta memang di atas yang lain karena jumlah tes di Jakarta kontribusi 43 persen dari jumlah tes nasional. Bahkan, DKI sudah melampaui standar WHO. Tapi, adanya tingkat penularan yang tinggi tadi tetap harus dikendalikan. Kasus long weekend, positivity rate dalam seminggu terakhir naik jadi 9,7 persen, nasional angka PR 14,8 persen. Standar WHO, PR harus di bawah 5 persen," ungkapnya.

Lalu, angka keterpakaian tempat tidur di RS akan ditekan hingga di bawah 60 persen sehingga mengurangi beban tenaga kesehatan di RS.
Upaya yang dilakukan adalah memindahkan pasien kategori ringan dan sedang dari RS rujukan ke RS Darurat Wisma Atlet.
Wiku mengatakan, tingkat kematian di DKI Jakarta saat ini 3 persen dan terus turun, sementara tingkat nasional 4,3 persen.
Kemudian, tingkat kesembuhan di Jakarta pun naik jadi 76,7 persen, sementara di tingkat nasional 72,2 persen.
"Kasus di DKI 30 persen berasal dari daerah sekitaranya, yaitu Bodetabek, berkontribusi pada kasus yang ada di jakarta dan harus ditangani dengan baik pula," jelasnya.
Ia mengatakan, kemungkinan penularan terjadi antara tanggal 16-22 Agustus atau saat libur panjang kemarin.
“Mayoritas penambahan kasus baru ketika dilacak, ini kemungkinan tanggal penularannya antara tanggal 16-22 Agustus ini adalah saat liburan panjang atau long weekend dan tingkat penularannya cukup tinggi pada periode tersebut,” jelas dia.
Baca Juga:
Pada hari ini, temuan kasus baru COVID-19 di Jakarta tercatat mencapai 1.049 kasus. Sedangkan pada Minggu (30/8) kemarin, kasus COVID-19 di Ibu Kota mencapai 1.114.
Ia menduga, tingginya jumlah kasus di Jakarta kemarin disebabkan karena pencatatan jumlah kasus yang masih belum bisa dilakukan secara real time.
“Sedangkan per kemarin tanggal 30 Agustus jumlah kasusnya adalah 1.114 di mana 385 kasusnya itu adalah kasus akumulasi selama 7 hari sebelumnya yang baru dilaporkan. Jadi angka yang tinggi-tinggi ini, ada kemungkinan memang pencatatan yang tidak atau belum bisa real time pada hari itu,” jelas Wiku
Wiku pun kembali mengingatkan masyarakat agar terus menjalankan protokol kesehatan secara ketat saat menjalankan aktivitasnya. Sehingga tak menyebabkan terjadinya penularan kasus yang lebih tinggi dan luas. (Knu)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Transjakarta 3 Kali Kecelakaan dalam Sebulan, Evaluasi Menyeluruh Gandeng KNKT

RDF Plant Rorotan Segera Beroperasi, Ahli Lingkungan ITB Minta Warga tak Khawatir

JITEX 2025 Bukukan Transaksi Rp 14,3 Triliun, Jakarta Tampilkan Daya Saing Ekonomi Global

RDF Rorotan Segera Diresmikan, DPRD Minta Pemprov DKI tak Lalai dalam Penanganan Bau

Rekayasa Lalin di TB Simatupang Bantu Urai Kemacetan, Pramono Sebut Perpanjang Diputuskan Besok

MPR Tanggapi Polemik Komeng dan Pramono soal Banjir, Sarankan Kolaborasi Selesaikan Bersama

Bus Transjakarta Kecelakaan di Cakung, 6 Orang Teluka

Jakarta masih Sering Kebakaran, Legislator PSI Pertanyakan Program 1 RT 1 APAR

F-PKS DPRD DKI Minta Transjakarta Perluas Rute Mikrotrans

Pramono Tanggapi Gerakan Publik Menolak Pejabat Pakai Strobo
