Anak dan Lansia Penuhi CFD, Polisi Bakal Lakukan Evaluasi


aktivitas warga di CFD Jakarta. (Kanugrahan).
MerahPutih.com - Kapolisian Daerah Metro Jaya bakal melakukan evaluasi pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau car free day (CFD), yang berlangsung pertama saat PSBB transisi. Hal ini terkait banyaknya lansia dan anak - anak yang datang ke kawasan Sudirman - Thamri, Jakarta tersebut.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto menjelaskan pihaknya masih berkoordinasi dengan Pemerintah Kota. Anak-anak ini rata-rata diajak orang tuanya berolahraga padahal ada larangan.
"Sudah ada ketentuan bahwa anak di bawah 12 tahun, ibu hamil dan lansia tidak diperkenankan untuk masuk dalam CFD. Tapi masih banyak karena pintu masuk CFD ini banyak," jelas Heru di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (21/6).
Heru melanjutkan, maraknya anak-anak dan lansia ini yang bakal jadi bahan evaluasi. Apalagi sampai ada anak yang hilang dari orang tuanya.
Baca Juga:
Bayar 'Deposit COVID-19' Rp42 Juta untuk Melancong ke Kamboja
"Kami evaluasi dengan pak Walikota agar anak-anak dan lansia tidak masuk," ungkap Heru.
Ia memaparkan, titik - titik keramaian warga diantaranya kawasan Sudirman dan Thamrin. Jumlahnya bisa ribuan orang dan diisi mayoritas sepeda. Namun, mereka sudah diawasi dan dilarang berkerumun oleh seribu aparat Kepolisian.
"Ini padat sekali. Bisa ribuan ya. Mungkin bisa 5 ribuan," terang Heru.
Polisi meminta warga tertib beraktivitas dan menghindari adanya kerumunan warga dan mencari yang lain alternatif olah raga lain dan tidak berkerumun.

Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Megantara mengatakan sekitar 700 anggota Satpol PP dan seribu aparat gabungan TNI-Polri untuk mengamakannya jalannya CFD perdana setelah dibuka pada masa transisi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Kita dengan teman Kapolres, Dandim dan Dishub akan evaluasi kegiatan hari ini. Tetep, sesuatu harus dievaluasi dalam rangka memberi masukan," kata Bayu.
Ia mengakui pembukaan CFD perdana terbilang padat. Meski demikian, mengklaim bahwa tidak ada kerumunan warga lantaran petugas gabungan yang terus berkeliling mengimbau warga dengan sepeda.
"(Warga) relatif padat lah, alhamdulillah tadi sudah dua kali putar dengan Dandim dan Kapolres kita evaluasi titik mana yang kepadatan tinggi," jelasnya.
Baca Juga:
Bayar 'Deposit COVID-19' Rp42 Juta untuk Melancong ke Kamboja
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Rekayasa Lalin di TB Simatupang Bantu Urai Kemacetan, Pramono Sebut Perpanjang Diputuskan Besok

MPR Tanggapi Polemik Komeng dan Pramono soal Banjir, Sarankan Kolaborasi Selesaikan Bersama

Bus Transjakarta Kecelakaan di Cakung, 6 Orang Teluka

Jakarta masih Sering Kebakaran, Legislator PSI Pertanyakan Program 1 RT 1 APAR

F-PKS DPRD DKI Minta Transjakarta Perluas Rute Mikrotrans

Pramono Tanggapi Gerakan Publik Menolak Pejabat Pakai Strobo

Pemprov DKI Diminta Antisipasi Kebutuhan Pangan Jelang Nataru

Naik Transportasi Publik Jakarta pada 17-19 September Dikenai Tarif Rp 1

Sepanjang Agustus 2025, 4 Juta Lebih Warga Naik MRT Jakarta

Pramono Bantah Istrinya Punya Jabatan dan Terima Gaji dari Pemprov DKI
