Alasan Perlunya Pemerintah Beri Kepastian Investasi di Bidang Pertahanan

TNI. (Foto: https://tni.mil.id)
Merahputih.com - Upaya pemerintah memodernisasi alutsista TNI yang sudah tua dan usang disorot sebagai bagian dari pemenuhan Minimum Essential Force (MEF) yang merujuk pada rencana strategi (renstra)
Direktur Eksekutif Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia (Lesperssi), Rizal Darma Putra menilai, diperlukan kepastian investasi pertahanan 2020-2044 melalui rencana induk pertahanan negara 25 tahun ke depan. Ada dua alasan yang ingin dicapai oleh pemerintah.
Baca Juga:
Connie Rahakundini Disarankan Buka Dugaan Mafia Alutsista Lewat Partainya di DPR
"Pertama, menjamin konsistensi pemenuhan alpalhankam TNI. Kedua, meningkatkan kesiapan alat peralatan pertahanan keamanan TNI secara siginifikan dalam waktu sesingkat-singkatnya," kata Rizal dalam keteranganya, Kamis (3/6).
Dalam mewujudkan kepasian investasi 25 tahun ini, ia setuju dengan sistem pengadaan yang digeser ke depan, yang dilakukan pada 2021-2024.
"Investasi yang dilakukan secara langsung di tahun 2021-2024 akan meningkatkan posisi tawar Indonesia agar mendapatkan alat pertahanan dengan harga lebih terjangkau," jelas Rizal.
Selain itu, karena investasi dilakukan dalam waktu yang relatif singkat, dapat dipastikan semua alat yang dibelanjakan bisa bekerja sama atau compatible dengan satu lainnya.

Rizal melihat, belanja pertahanan Indonesia juga terus turun dibandingkan pertumbuhan ekonomi dalam enam tahun terakhir di mana pada 2013 mencapai 0,9 persen dari PDB dan kini 0,78 persen dari PDB. Artinya, dalam masih ada ruang bagi negara untuk membeli alutsista baru.
"Dan itu artinya Menhan Prabowo sudah menghitung proporsi rencana investasi alutsista secara efektif," jelas dia.
Bila rancangan Perpres diteken presiden, Rizal yakin akan ada titik temu yang pas antara pembangunan infrastruktur, kesejahteraan masyarakat, atau menjaga kemampuan pertahanan dan kedaulatan negara.
Investasi ini diharapkan mendorong pemenuhan kebutuhan alpalhankam TNI yang dapat dilaksanakan secara lebih cepat, terarah, sinergis, dan menguntungkan.
Baca Juga:
Politikus Gerindra Ungkap "Gurita" Alutsista yang Siap Serang Prabowo & Jokowi
Kedua, menyelesaikan beberapa persoalan di sektor pertahanan yang menonjol. Ketiga, memudahkan pembangunan suatu sistem alpalhankam TNI sehinggga akan menjadi solusi bagi masalah interoperabilitas
Keempat, berkontribusi terhdap industri pertahanan dalam negeri. Kelima, menyerap banyak lapangan kerja baru dan menggerakan ekonomi nasional.
"Modernisasi alutsista menurut Lesperssi mutlak dibutuhkan. Pemerintah sudah berada di jalur yang tepat dengan rencana investasi pertahanan untuk 25 tahun ini," tutup Rizal. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Kemenhan Tegaskan Usulan Darurat Militer untuk Aksi Tolak Tunjangan DPR Hoaks

Legislator Bongkar Habis Strategi Prabowo Subianto untuk Pertahanan Negara, dari Siber hingga Laut Cina Selatan

Apresiasi Kinerja TNI AL, Komisi I DPR: Modernisasi Alutsista Harus Ditingkatkan

Bikin Penasaran! Prabowo Tambah Dua Badan Baru Dalam Struktur Kementerian Pertahanan

Indonesia Tandatangani Kontrak Beli 48 Pesawat Tempur Turkiye

Akun X @H4ckmanac Klaim Bobol 700.000 Data Penerimaan CPNS, Begini Penjelasan Kemenhan

Aksi Drone Kamikaze dan Jet TNI AU Porak-porandakan Markas Musuh

Sukhoi Su-27/30 Hingga F-16 TNI-AU Hujani Langit Kalsel dengan Bom Berdaya Ledak Besar, Ada Apa?

Perbandingan Kekuatan Rudal-Rudal Canggih Iran VS ‘Benteng’ Pertahanan Israel

Hariff Defense dan PT Dahana Resmikan Sinergi untuk Kemandirian Teknologi Pertahanan
