Alasan Dokter Larang Penggunaan Riasan Saat Pakai Masker

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Rabu, 12 Agustus 2020
Alasan Dokter Larang Penggunaan Riasan Saat Pakai Masker

Kaum hawa mengalami dilema karena harus pakai masker (Foto: Pexels/Anna Shvets)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KAUM hawa boleh dibilang mengalami dilema di masa new normal. Masalahnya timbul pertanyaan di hati mereka 'Haruskah aku mengaplikasikan riasan di balik masker?'

Beberapa memilih cuek saja menanggalkan masker karena berpikir usaha untuk merias diri akan percuma. Sementara yang lainnya tetap mengaplikasikan riasan meski tak setebal biasanya.

Baca juga:

Masker N95 vs Surgical Mask, Mana Lebih Efektif Cegah Penularan Virus Corona?

Jika kamu adalah tipe perempuan pertama, langkahmu sudah tepat! Sebaliknya, kalau kamu masih hobi mengaplikasikan riasan sebelum memakai masker, saatnya berhenti.

Dalam lingkungan medis yang potensi terkena virus besar, para tenaga kesehatan mengikuti prinsip lain untuk memastikan masker mereka adalah penghalang efektif untuk droplet yang dapat menyebarkan patogen berbahaya: menghapus riasan sebelum memakai masker atau tidak memakai riasan sama sekali.

Salah satu alasan mereka mengambil tindakan pencegahan itu adalah untuk menghemat pasokan masker yang terus terbatas. Anne Liu, seorang dokter penyakit menular di Stanford Health Care, mengatakan begitu riasan dipakai di masker, itu dianggap terkontaminasi dan tidak bisa dipakai lagi.

Masker terkontaminasi jika terkena riasan (Foto: Pexels/Anna Shvets)

"Banyak tempat penampungan yang mengumpulkan masker N95 untuk sterilisasi, tetapi jika ada riasan di atasnya, itu dianggap kotor atau terkontaminasi, dan tidak dapat disterilkan," kata Liu dikutip dari Allure.

Selain itu, dokter penyakit menular di Boston Medical Center, Cassandra M. Pierre menambahkan bahwa riasan yang dikenakan di bawah masker juga dapat merusak kain. Hal itu menjadikannya penghalang yang kurang efektif

"Untuk masker bedah dan masker N95, dan mungkin juga untuk masker kain, riasan menyebabkan masker kotor dan dapat menyebabkan penurunan penyaringan udara," urainya.

"Kamu perlu melindungi diri dari patogen yang berpotensi berbahaya di udara, dan residu riasan akan menyebabkan berkurangnya efisiensi pada masker atau kemampuan respirator untuk menyaring," tambahnya detil.

Baca juga:

Menjemur Masker di Sinar Matahari Tak Cukup

Pierre mengatakan riasan apa pun yang menyentuh masker dapat menghalangi kemampuannya untuk menyaring droplet. Termasuk di antaranya yakni lipstik, perona pipi, alas bedak, dan bahkan tabir surya berwarna.

Selain riasan, produk pria seperti aftershave yang menyebabkan kotoran terlihat juga dapat membuat masker menjadi kurang efisien. Begitu pula produk perawatan kulit, seperti tabir surya atau losion berbahan dasar krim yang dapat menempel di masker.

Pierre merekomendasikan untuk menghindari apa pun yang dapat menyebabkan kotoran menempel pada masker kain .

Jika kamu mengaplikasikan tabir surya atau produk perawatan kulit seperti tabir surya atau lotion, dia merekomendasikan penggunaan formulasi yang lebih tipis atau menunggu untuk memakai masker sampai produk benar-benar terserap ke dalam kulit.

Boleh pakai maskara karena tidak dekat dengan area mulut (Foto: Pexels/Breakingpic)

"Cara mengetahuinya yakni dengan menempelkan jari ke wajah. Jika saat kamu menyeka bagian wajah dengan jari dan ada noda di jarimu, itu berpotensi mencemari masker," tutur Pierre.

Secara teoritis, riasan juga bisa menghalangi keefektifan penutup wajah baik yang standar medis atau kain. Kamu mungkin berpikir dengan mencuci masker maka noda akan hilang.

Perlu diingat, mencuci masker kain secara berulang dapat melemahkan serat seiring waktu. Apabila seratnya menipis maka akan berdampak pada keefektifannya.

Larangan tersebut bukan berarti membatasimu yang ingin terlihat cantik. Kamu tetap bisa tampil cantik dengan trik khusus yang sesuai standar kesehatan. "Kamu bisa mengaplikasikan maskara dan alis tetapi jangan ada riasan di sekitar mulut," tukas Liu. (avia)

Baca juga:

Tiga Masker Konyol yang Dipakai Guna Menangkal Corona

#Masker #COVID-19 #Virus Corona #Kecantikan
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
ShowBiz
Aging Gracefully ala Maia Estianty, Cara Menua dengan Bahagia
Proses menua tidak sebatas perubahan fisik semata.
Dwi Astarini - Senin, 01 September 2025
Aging Gracefully ala Maia Estianty, Cara Menua dengan Bahagia
Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Lifestyle
Penggunaan Steroid Bentuk Dioles Maupun Diminum Sebabkan Ketergantungan, Bisa Akibatkan Masalah Kulit
Steroid dinilai kayak "obat ajaib", karena membantu menghilangkan masalah kulit secara cepat, seperti flek, jerawat, hingga eksim.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 18 Juli 2025
Penggunaan Steroid Bentuk Dioles Maupun Diminum Sebabkan Ketergantungan, Bisa Akibatkan Masalah Kulit
Berita Foto
Blackmores Hadirkan Ultimate Vibrant Skin untuk Kulit Cerah dan Sehat dari Dalam
Head of Commercial Guardian Indonesia Satria Bakti, Blackmores Beauty Persona Luna Maya, Senior Brand Manager Blackmores Juliana Nurwulan, dan Senior Marketing Manager Kalbe Blackmores Nutrition Diana Riaya Kusumaningrum secara simbolis meresmikan peluncuran produk Blackmores Ultimate Vibrant Skin, Kamis di Jakarta (17/7/2025).
Didik Setiawan - Jumat, 18 Juli 2025
Blackmores Hadirkan Ultimate Vibrant Skin untuk Kulit Cerah dan Sehat dari Dalam
Indonesia
Produk Kecantikan Rambut Indonesia Tembus Pasar Italia, Surplus Dagang Diharapkan Terus Naik
Sepanjang Januari–Mei 2025, Indonesia mengalami surplus neraca perdagangan Indonesia terhadap Italia mencapai USD 488,9 juta.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 Juli 2025
Produk Kecantikan Rambut Indonesia Tembus Pasar Italia, Surplus Dagang Diharapkan Terus Naik
Lifestyle
Kamu Juga Bisa Nih, Pakai Perawatan Kulit Harian ala Jennifer Coppen
Penting untuk melindungi seluruh area kulit, termasuk bibir, dari paparan sinar matahari sehari-hari.
Dwi Astarini - Sabtu, 28 Juni 2025
Kamu Juga Bisa Nih, Pakai Perawatan Kulit Harian ala Jennifer Coppen
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Bagikan