Ada 23 Juta Mobil Pribadi dan 17 Juta Sepeda Motor Digunakan Mudik di Pulau Jawa


Anggota Pramuka membantu petugas kepolisian mengatur lalu lintas Lebaran di Jalan Daan Mogot, Kamis, (30/5/2019). (Foto: MP/Rizki Fitrianto)
MerahPutih.com - Volume kendaraan mudik pada tahun ini diprediksi sangat besar.
Presiden Joko Widodo bahkan menerima laporan, puluhan juta mobil dan belasan juta sepeda motor akan digunakan masyarakat untuk mudik.
"Menurut laporan yang saya terima, diperkirakan ada 23 juta mobil pribadi dan 17 juga sepeda motor yang akan melakukan perjalanan mudik di Pulau Jawa saja," terang Jokowi pada konferensi pers daring di akun Sekretariat Presiden, Kamis (14/4).
Baca Juga:
Sejumlah Lokasi Ganjil Genap dan One Way saat Arus Mudik hingga Balik
Jokowi menuturkan, pemerintah dan seluruh elemen masyarakat berharap perjalanan mudik tahun ini menggembirakan.
Jokowi menekankan, pihaknya menekankan keselamatan sebagai prioritas utama.
"Pemerintah, kita semua tentu sangat menginginkan perjalanan mudik berlangsung lancar dan penuh kegembiraan. Yang terpenting pemerintah selalu meletakkan keselamatan masyarakat sebagai prioritas utama," ucap dia.
Ia memastikan pemerintah akan membuat peraturan perjalanan mudik Lebaran 2022. Pemerintah akan menyampaikan peraturan mudik secara menyeluruh pada pekan depan.
"Para menteri dan seluruh jajaran pemerintah sedang bekerja keras untuk menyiapkan aturan-aturan ini, pekan depan akan kami sampaikan kepada seluruh masyarakat," ujar Jokowi.
Jokowi juga mewanti-wanti akan kenaikan kasus COVID-19 setelah Lebaran. Dia berharap hal itu tidak terjadi dan meminta masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan.
"Sekali lagi, jangan sampai ada lonjakan kasus yang tak terkendali setelah kita merayakan hari raya," tegas Jokowi.
Baca Juga:
Waspada, 23 Pintu Tol Jadi Lokasi Rawan Kemacetan saat Mudik
Sementara itu, Polri tengah menyiapkan sejumlah skema untuk mengantisipasi arus mudik Lebaran 2022. Salah satunya menggelar operasi cipta kondisi mulai tujuh hari sebelum Lebaran.
Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono mengatakan, operasi cipta kondisi ini akan dilakukan hingga tujuh hari setelah hari Lebaran.
Tujuannya untuk mengantisipasi gangguan-gangguan keamanan di lingkungan masyarakat.
"Operasi kita laksanakan itu dari selama pada tanggal 28 April sampai dengan tanggal 9 Mei 2022. Tujuh hari sebelumnya kita laksanakan cipta kondisi terhadap gangguan-gangguan keamanan yang mungkin muncul," jelas Gatot di Mabes Polri, Kamis (14/4).
Di samping operasi cipta kondisi, lanjut Gatot, Polri juga akan membuat pos-pos pengamanan untuk sarana informasi. Pihaknya juga akan mendirikan gerai vaksin di beberapa lokasi.
"Kemudian kita membuat pos-pos baik itu pos pengamanan pos pelayanan terpadu, di pos-pos nanti akan kita tempatkan tujuannya memberikan informasi-informasi kepada masyarakat," tuturnya.
Dia menambahkan, pihaknya juga akan mempercepat vaksinasi khususnya di Jabodetabek yang memiliki target 50 persen pada vaksin booster pada satu pekan sebelum Lebaran.
Sementara untuk tujuan wilayah mudik sebanyak 30 persen. (Knu)
Baca Juga:
Ridwan Kamil Bakal Cegat Pemudik Yang Belum Divaksin
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu

Pakai Drone Thermal, Rata-Rata Respons Situasi Darurat Basarnas 2 Kali Lebih Cepat Jadi 15,7 Menit

Realisasi Pemudik Lebaran 2025 Turun Tipis, Menhub Sebut Bukan Tanda Darurat Ekonomi

Selama Masa Angkutan Lebaran 2025, Ketepatan Waktu Kereta Api Belum Capai 100% On Time

Okupansi Keberangkatan Kereta Api Capai 104 Persen selama Mudik Lebaran 2025

Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025 Berakhir, Korlantas Polri Bakal Evaluasi Semua Aspek

One Way Nasional sepanjang 344 Kilometer saat Arus Balik Lebaran Resmi Dibuka

Puncak Arus Balik Lebaran, 35 Ribu Kendaraan Menyeberangan ke Jawa dan Sumatera

Nyaris 1 Juta Kendaraan Kembali ke Wilayah Jabodetabek saat Periode Arus Balik Lebaran

Puncak Arus Balik Hari Ini, 117 Ribu Kendaraan Diprediksi Bergerak ke Arah Jakarta
