5 Fakta Happy Five, Narkoba Penjerat Para Artis
Erimin 5 (Foto: Youtube)
DUA kasus narkoba artis yang baru-baru ini terkuak mencuatkan nama Happy Five atau Halima (H5). Axel Matthew, anak Jeremy Thomas, dan Pretty Asmara beserta kawan-kawan artisnya kedapatan memesan narkotika jenis ini. Di kalangan selebriti dan anak-anak muda party-goer, Happy Five termasuk populer. Sebenarnya, narkotika apakah Happy Five itu? Simak 5 fakta berikut ini.
1. Obat insomnia
Happy Five adalah tablet Nimetazepam 5 mg, dengan merek dagang Erimin. Ia juga sering disebut dengan Erimin 5. Awalnya obat ini diresepkan dokter untuk penderita insomnia akut. Namun karena menyebabkan ketergantungan, akhirnya dokter meresepkan obat lainnya seperti Etizolam dan Flunitrazepam untuk penyakit serupa.
2. Ditemukan di Eropa, diproduksi di Asia
Nimetazepam disintesis pertama kali tahun 1962 oleh Hoffman-La Roche, perusahaan farmasi Swiss. Sumitomo Jepang kemudian menjadi produsen tunggal global untuk obat ini. Namun karena berbagai efek samping yang ditimbulkan Erimin, Sumitomo berhenti memproduksinya sejak awal November 2015.
3. Populer di Asia Tenggara
Obat ini masih beredar bahkan populer, khususnya di Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, dan Indonesia. Jenis "Sakura", atau yang diproduksi di Jepang, disebut paling nikmat dan manis di antara lainnya. Buatan Malaysia cukup manis dan efeknya tidak jauh beda dengan Sakura, sedangkan Indonesia kualitasnya beragam, bisa bagus, bisa tidak. Sementara di Eropa, barang ini tergolong langka.
4. Disalahgunakan
Obat ini turunan dari Benzodiazepin (benzo), yang memiliki efek menenangkan. Penggunanya akan merasa rileks, mengantuk, teler, dan selalu ingin tidur. Tubuh baru segar keesokan harinya.
Namun jika dikonsumsi dengan kopi atau soda, efeknya akan jauh berbeda, yang disejajarkan dengan ekstasi (MDMA). Pengguna jadi lebih bersemangat, tetapi hanya bertahan 3-4 jam, setelahnya akan sangat mengantuk. Saat bangun, pengguna menjadi emosional (selalu ingin marah), letih luar biasa, bahkan jadi pemurung.
5. Kasus "permen narkoba"
Indonesia sempat heboh di tahun 2008 karena lima anak TK Sekar Bangsa, Pondok Labu, Jakarta Selatan teler. Hal ini berawal dari ibu salah satu korban mengambil permen cokelat dari tas sang ayah yang adalah sopir truk untuk bekal sekolah anak.
Tanpa si ibu tahu, permen-permen tersebut ternyata adalah Nimetazepam yang dibungkus dengan kemasan permen Alpine. Sang anak yang dibawakan cukup banyak permen pun berbagi ke empat temannya. Mereka makan 3-5 butir. Alhasil mereka teler, berjalan menabrak-nabrak tembok dan pintu, bahkan pingsan hingga dilarikan ke rumah sakit. Sang ayah pemilik permen pun diburu polisi.
Nah, itulah 5 fakta narkotika jenis Happy Five, yang membuat Anda perlu lebih waspada lagi, baik dalam hal anak, pergaulan, maupun penggunaan obat-obatan. (*)
Baca juga artikel lainnya terkait narkoba di sini: Sebelum Pretty Asmara, Tiga Artis Ini Juga Tersandung Kasus Narkoba.
Bagikan
Berita Terkait
BNN dan Brimob Gerebek Kampung Bahari, 18 Kartel Narkoba Berhasil Ditangkap
Perlawanan Sengit di Kampung Bahari! Petugas Diserang Busur Panah dan Sajam, Negara Tak Boleh Kalah dari Bandar Narkoba
BNN Bikin Jaringan Bandar Narkoba di Kampung Bahari Ketar-Ketir, Ternyata Ada Tangan Dingin Komjen Suyudi Ario Seto
Kasus Narkoba Musisi Onad, Akhirnya Tidak Dibui Masuk Panti Rehab Swasta
Ganja dan Ekstasi Hampir Merusak Karier Onad, Untung Cepat Diselamatkan Polisi dan Direhabilitasi Berkat Permintaan Keluarga
Pemasok Jadi Tersangka Narkoba, Status Hukum Onad masih ‘Aman’
Terbongkar, Onad Pakai Narkoba karena Punya Masalah Pribadi
Onad Jalani Tes di BNN, Tentukan Bisa Tidaknya Jalani Rehabilitasi Narkoba
Badai Kasus Narkoba Tak Goyahkan Cinta! Onad Kirim Pesan Menyentuh untuk Sang Istri Tercinta
Onad enggak Jadi Tersangka Kasus Narkoba, Motif dan Waktu Pemakaian tak Jelas