4 Keistimewaan yang Didapat Jamaah Haji Asal Indonesia
Sejumlah calon jemaah calon haji asal Jawa Barat mendengarkan bimbingan dari panitia penyelenggara ibadah haji saat tiba di Asrama Haji (ANTARA FOTO/Risky Andrianto)
Merahputih.com - Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri, Sri Ilham Lubis mengatakan jamaah haji asal Indonesia memiliki sejumlah keistimewaan dibanding jamaah dari negara lain di Arab Saudi.
"Ada sejumlah keistimewaan," kata Sri di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Senin (28/5).
Sri menjelaskan, kurang lebih ada empat keistimewaan yang akan didapat jamaah haji asal Indonesia di Arab Saudi. Pertama, jamaah Indonesia akan dibuatkan jalur khusus yang tidak tercampur dengan jamaah negara lain. Kedua, penyelenggara haji lokal Saudi menyiapkan tim porter yang mengantarkan langsung koper jamaah Indonesia ke kamarnya.
Ketiga, jamaah haji sudah bisa melakukan perekaman data biometrik di Indonesia sehingga mengurangi waktu tunggu jamaah saat verifikasi setibanya di bandara Saudi. Keempat, jamaah mendapatkan pemondokan yang NISBI dekat di Makkah untuk menuju Masjidil Haram.
Pemondokan itu tersebar di tujuh wilayah yaitu Aziziah, Mahbas Jin, Misfalah, Jarwal, Syisyah, Raudhah dan Rei Bakhsy. Selama di Madinah, jamaah Indonesia mendapatkan pemondokan di Markaziah atau di dalam King Faisal Road yang dekat dengan Masjid Nabawi. Indonesia merupakan negara pengirim jamaah haji terbesar di dunia yaitu sebanyak 221 ribu orang.
Direktur Bina Haji dan Umrah Kementerian Agama, Khoirizi H Datsir mengatakan jamaah Indonesia dikenal sebagai rombongan haji yang tertib dan sopan sehingga wajar jika mendapat perlakuan istimewa. "Kita patut berbangga dan bersyukur dengan kepercayaan yang diberikan Pemerintah Arab Saudi kepada negara kita," kata dia.
Jumlah itu jauh dari kuota haji negeri jiran Malaysia yang sekitar 20 ribuan. Dengan jumlah jamaah yang NISBI lebih kecil tingkat kerumitan dalam perhajian di negara itu tentu lebih ringan. Terlepas dari hal itu, Saudi tetap memandang arti penting dari jamaah haji Indonesia.
"Malaysia itu 20 ribu, petugas hajinya juga banyakan kita. Alasannya, karena pemerintah Arab Saudi melihat kemajemukan yang ada di Indonesia," tutur dia. (*)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
DPR Ingatkan BPKH Jangan Jadikan Uang Umat untuk Proyek Infrastruktur yang Tak Ada Urusannya dengan Ka'bah
Kebijakan Masa Tunggu Haji 26 Tahun Ciptakan Ketidakadilan Baru yang Rugikan Ribuan Calon Haji, Prioritaskan Jemaah Lansia Agar Tidak Tunggu Sampai Tutup Usia
Gerindra Soroti Pasal Krusial RUU PKH, Jangan Sampai Dana Miliaran Rupiah Jadi Bancakan Investasi Gelap
Biaya Haji 2026 Harusnya Naik Rp 2,7 Juta, Dahnil Anzar: Turun Berkat Instruksi Prabowo
Kuota Haji 2026 Akhirnya Ditetapkan 221.000 Jemaah, Negara Wajib Beri Pelayanan Terbaik Bukan Cuma Janji Manis
Legalisasi Perjalanan Umrah Mandiri Jangan Timbulkan Korban di Lapangan
DPR Harap Kementerian Haji Tak Tutupi Penetapan BPIH, Bongkar Semua Agar Jemaah Tak Rugi
Jemaah Haji Indonesia Membanjir Namun Turis Arab yang Mampir Secuil, Kemenhaj Paksa Kemenpar Gerak Cepat Promosi di Saudi
Protes Amphuri Munculnya Legalisasi Umrah Mandiri di Indonesia
KPK Temukan Praktik Jualan Beli Kuota Haji Antar Penyelenggara