13 Warga Korsel Diduga Meninggal Usai Disuntik Vaksin Flu
Korea Selatan. (Foto: Google Maps).
MerahPutih.com - Sedikitnya 13 warga Korea Selatan meninggal setelah menerima suntikan vaksin flu dalam beberapa hari terakhir. Keadaan itu meningkatkan kekhawatiran tentang keamanan vaksin.
Otoritas Pemerintah Korea Selatan mengesampingkan kaitan antara keamanan vaksin dan kematian warga setelah disuntik vaksin. Bahkan, otoritas kesehatan pada Rabu (2/10) mengatakan tidak memiliki rencana untuk menangguhkan program penyuntikan vaksin flu secara gratis kepada sekitar 19 juta orang, setelah penyelidikan pendahuluan terhadap enam korban jiwa tidak menemukan hubungan langsung pada kematian korban dengan vaksin.
Dilansir Kantor Berita Antara, Otoritas Korsel menemukan tidak ada zat beracun yang ditemukan dalam vaksin. Hal ini didasari lima dari enam orang meninggal yang diselidiki memiliki kondisi yang mendasari kematian mereka.
Baca Juga:
Vaksin Merah Putih Diharapkan Masuki Uji Klinis di Awal 2021
Kantor berita Yonhap melaporkan, para pejabat telah melaporkan sembilan orang meninggal setelah mendapatkan vaksinasi flu, empat orang lainnya meninggal pada Kamis.
Jatuhnya korban jiwa, termasuk seorang anak laki-laki berusia 17 tahun dan seorang pria berusia 70-an, terjadi hanya seminggu setelah program vaksinasi flu gratis untuk remaja dan lansia dimulai kembali.
Program tersebut ditangguhkan selama tiga minggu setelah ditemukan sekitar 5 juta dosis, yang perlu disimpan di lemari es, telah terpapar pada suhu ruangan saat diangkut ke fasilitas medis.
Vaksin flu di Korea Selatan berasal dari berbagai sumber. Produsen vaksin flu di Korsel termasuk produsen lokal GC Pharma, SK Bioscience dan Ilyang Pharmaceutical Co, bersama perusahaan farmasi asal Prancis Sanofi dan Glaxosmithkline asal Inggris.
Distributor vaksin flu di Korsel termasuk LG Chem Ltd dan Boryung Biopharma Co. Ltd., yang merupakan bagian dari Boryung Pharm Co. Ltd.
GC Pharma, LG Chem, SK Bioscience dan Boryung menolak berkomentar perihal adanya orang meninggal setelah menerima suntikan vaksin flu. Sementara itu, Ilyang Pharmaceutical, Sanofi dan GSK belum dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
Korea Selatan telah memperpanjang program vaksin musimannya tahun ini untuk menangkal potensi komplikasi wabah COVID-19 dan mengurangi beban rumah sakit selama musim dingin.
Para pejabat mengatakan 8,3 juta orang telah diinokulasi dengan vaksin flu gratis sejak program dilanjutkan pada 13 Oktober, dan ada laporan soal sekitar 350 kasus reaksi yang merugikan akibat vaksin.
Jumlah kematian tertinggi terkait dengan vaksinasi flu musiman adalah enam orang pada 2005. Para pejabat mengatakan, sulit untuk membuat perbandingan dengan tahun-tahun sebelumnya karena lebih banyak orang yang memakai vaksin tahun ini.
Baca Juga:
Yordania Umumkan Rekor Baru Kasus Harian COVID-19
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Prabowo Akui Belajar soal Etos Kerja dari Orang Korea, Natal dan Idul Fitri Tetap Latihan
Bukan Oppa K-Pop! Ternyata Inilah Idola Utama Presiden Prabowo Subianto dari Korea Selatan
Penyelundupan hingga Narkotika Bikin Prabowo ‘Ngeri’, Dianggap Jadi Bahaya Nyata bagi Masa Depan Perekonomian
KTT APEC Bakal Hasilkan Deklarasi Gyeongju Dan Kesepakatan Kecerdasan Artifisial
Ketegangan Global di Depan Mata, Prabowo Peringatkan semua Pemimpin APEC tak Saling Curiga dan Bangkit dari Ketakutan
Tersentuh Sikap Hangat Prabowo, Pekerja Migran di Korea: Beliau Seperti Sosok Ayah bagi Kami
Presiden Prabowo Telah Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda dan Isu KTT APEC 2025
Presiden Prabowo Berada di Korea Selatan Selama 3 Hari, Hadiri KTT APEC
Sambil Menyelam Minum Air, Juru Bicara Gedung Putih Karoline Leavitt Malah Belanja Skincare saat Dampingi Kunjungan Donald Trump di Korea Selatan
Jamuan ala ‘Bon Appetit, Your Majesty’ di KTT APEC, Menu Khas Korea dengan Sentuhan Modern dan Kemewahan