Yordania Umumkan Rekor Baru Kasus Harian COVID-19

Zulfikar SyZulfikar Sy - Kamis, 22 Oktober 2020
Yordania Umumkan Rekor Baru Kasus Harian COVID-19

Pemeriksaan di Bandara Internasional Queen Alia di Amman, Yordania, Selasa (8/9/2020). ANTARA FOTO/The Prime Ministry Office/Handout via REUTERS/aww/cfo

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Yordania pada Rabu (21/10) melaporkan 2.648 kasus baru COVID-19, angka harian tertingginya sejak awal pandemi. Negara ini tengah mengahdapi tiga kali lipat jumlah kematian hanya dalam dua pekan terakhir.

Lonjakan dalam bulan terakhir itu menempatkan angka-angka infeksi Yordania di atas jumlah infeksi dari sebagian besar negara tetangganya di Timur Tengah dan membalikkan beberapa bulan keberhasilan dalam menahan wabah itu.

Lonjakan itu juga beriringan dengan peningkatan yang mengkhawatirkan dalam jumlah kematian harian, yang kini kisaran rata-ratanya 30.

Baca Juga:

Kepala Perunding PLO Dilarikan ke RS Tel Aviv

Perdana Menteri Bisher al-Khasawneh mengatakan sekalipun negara itu memasuki "tahap yang sulit" setelah penularan komunitas yang meluas, Yordania tak akan memberlakukan kembali penguncian nasional.

"Penutupan-penutupan yang lama hanya akan mengarah pada penurunan sektor-sektor ekonomi keseluruhan." kata Khasawneh dalam komentar-komentar pers, menggaungkan keprihatinan bahwa penguncian yang ketat yang melumpuhkan kehidupan harian akan melemahkan perekonomian yang bergantung bantuan yang sudah terpuruk.

Ilustrasi. (Foto: MP/Pixabay.com/PIRO4D)
Ilustrasi. (Foto: MP/Pixabay.com/PIRO4D)

Sejak awal pandemi, negara dengan sekitar 10 juta penduduk itu mencatat 43.620 infeksi dan 443 kematian, kata pihak berwenang.

Khasawneh mengatakan pemerintah memilih penguncian satu hari untuk sisa tahun ini namun jam malam akan diperpanjang dua jam mulai pukul 11 malam.

Pemerintah juga memutuskan menutup rumah-rumah penitipan anak pada hari Sabtu.

Baca Juga:

Menteri Kesehatan Afsel Positif Corona

Sekolah, akademi dan universitas akan tetap tutup sementara restoran dan kafe akan buka dengan penjagaan kesehatan lebih ketat. Larangan yang tegas atas kegiatan sosial, yang mengumpulkan lebih dari 20 orang pada acara pernikahan dan penguburan, masih berlaku.

Menteri Kesehatan Nizar Obeidat mengatakan pemerintah sedang bersiap menghadapi kemungkinan lonjakan lebih dari 3.000 kasus per hari dan mengatakan pihak berwenang akan melakukan segalanya untuk mencegah keambrukan sistem perawatan kesehatan.

Yordania memiliki 1.300 ranjang rumah sakit dan 700 ranjang perawatan intensif serta 600 unit mesin bantu pernapasan dan punya kapasitas untuk menaikkan jumlah itu, kata Obeidat, seraya menambahkan kini terdapat 1.078 pasien yang sedang dirawat di rumah sakit. (*)

Baca Juga:

Korban Meninggal COVID-19 di Seluruh Dunia 1,1 Juta Lebih

#Virus Corona #Jordania
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
Prabowo-Raja Abdullah Gelar Pertemuan 'Tete-A-Tete' di Istana Yordania
Presiden Prabowo dan Raja Yordania Abdullah II dijadwalkan mengawali pertemuan dengan perbincangan dua mata
Angga Yudha Pratama - Senin, 14 April 2025
Prabowo-Raja Abdullah Gelar Pertemuan 'Tete-A-Tete' di Istana Yordania
Dunia
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Virus baru ini berasal dari subgenus merbecovirus, yang juga termasuk virus penyebab Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
Dwi Astarini - Jumat, 21 Februari 2025
 Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Dunia
COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
Kasus positif COVID-19 di Tiongkok memuncak lagi.
Zulfikar Sy - Selasa, 13 Juni 2023
COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
Bagikan