Zoom Kembali Tingkatkan Keamanan


Zoom kembali tingkatkan sistem keamanan (Foto: metro.uk)
SEJAK popularitasnya meledak di awal pandemi Virus Corona, Zoom berjanji untuk mengatasi masalah keamanan dan privasi pengguna.
Saat ini Zoom memiliki insentif regulasi untuk melakukan hal itu. Sebagai bagian dari penyelesaian baru yang diusulkan dengan Federal Trade Commission (FTC) atas praktik privasinya, Zoom harus membuat program keamanan informasi dan berbagi audit keamanan dengan agensi.
Baca juga:
Selain itu, Zoom juga setuju untuk memberi tahu FTC bila terjadi pelanggaran data, akan menerapkan fitur keamanan tambahan.

Masalah utama yang dimiliki FTC pada praktik Zoom, yakni menyesatkan orang tentang penggunaan enkripsi end-to-end.
Sejak 2016, situs web Zoom mengatakan bahwa pengguna bisa mengamankan rapat Zoom mereka dengan enkripsi end-to-end.
Pada kenyataanya, Zoom baru-baru ini mulai meluncurkan enkripsi end-to-end ke video meet. FTC mengatakan, klaim Zoom memberi orang rasa aman yang salah.
Agensi juga menemukan masalah dengan ZoomOpener, perangkat lunak yang dimasukkan perusahaan dalam pembaruan Juli 2018. Perangkat ini dihadirkan untuk pengguna Mac.
ZoomOpener menginstal server web persisten di Mac Kamu, dalam keadaan tertentu, bisa menginstal ulang Zoom di komputer kamu tanpa izinmu.
"Praktik keamanan Zoom tidak sejalan dengan janjinya, dan tindakan ini akan membantu memastikan rapat Zoom dan data tentang pengguna Zoom dilindungi," ujar Andrew Smith, direktur Biro Perlindungan Konsumen FTC, dikutip dari laman engadget.
Sementara itu, Juru Bicara Zoom mengatakan menganggap serius kepercayaan yang diberikan pengguna. Terutama karena pengguna mengandalkan zoom untuk menjaga tetap terhubung. "Kami terus meningkatkan program keamanan dan privasi kami," paparnya.
Baca juga:
Juru Bicara Zoom juga menjelaskan Zoom bangga dengan kemajuan yang telah dibuat pada platformnya. Pihak Zoom telah mengatasi masalah yang diidentifikasi oleh FTC.

Resolusi hari ini dengan FTC, sejalan dengan komitmen Zoom untuk berinovasi dan meningkatkan produknya, dengan memberikan pengalaman komunikasi video yang aman.
Satu hal yang tidak perlu dilakukan Zoom sebagai bagian dari penyelesaian ialah membayar denda kepada pemerintah federal, asalkan tidak ada masalah.
Bila Zoom belum mematuhi perjanjian, FTC akan mengenakan denda hingga USD43.280 atau sekitar Rp200 juta untuk setiap pelanggaran di masa mendatang. (ryn)
Baca juga:
Pengguna Harian Tembus 300 Juta, Zoom Tingkatkan Kapasitas Layanan
Bagikan
Berita Terkait
Harga Huawei Pura 80 Series di Indonesia, Segera Rilis dengan Desain Elegan dan Baterai Tahan Lama

Huawei Pura 80 Ultra Punya Kamera Telefoto Ganda, Bisa Zoom Jarak Jauh Tanpa Buram!

Desainnya Bocor, Samsung Galaxy S26 Pro Disebut Mirip Seri Z Fold

iPhone 17 Pro dan Pro Max Pakai Rangka Aluminum, Kenapa Tinggalkan Titanium?

Pintu Meraih Penghargaan Kategori Komitmen Edukasi Tertinggi dalam Industri Kripto pada Ajang Anugerah Ksatria CFX 2025

Samsung Sedang Kembangkan HP Lipat Baru, Bakal Saingi iPhone Fold

Sense Lite, Inovasi Baru JBL dengan Teknologi OpenSound dan Adaptive Bass Boost

Chip A19 dan A19 Pro Milik iPhone 17 Muncul di Geekbench, Begini Hasil Pengujiannya

Xiaomi 16 Pro Bisa Jadi Ancaman Buat Samsung Galaxy S26 Pro, Apa Alasannya?

OPPO Find X9 dan X9 Pro Bakal Hadir dengan Baterai Jumbo, Meluncur 28 Oktober 2025
