Youtuber Suriah Umumkan Jenis Kelamin Anak di Burj Khalifa

KEHADIRAN buah hati tentu menjadi momen membahagiakan bagi calon orangtua dan anggota keluarga lainnya. Tak sedikit orangtua yang mengumumkan kehadiran buah hati mereka dengan cara istimewa. Di Barat, para orangtua bahkan memiliki cara unik dan mengesankan saat mengumumkan jenis kelamin sang buah hati.

Ada yang menggunakan balon dengan warna tertentu yang disesuaikan dengan gender anak; misalnya biru untuk anak laki-laki dan pink untuk anak perempuan, menggunakan video, dan banyak ide seru lainnya.

BACA JUGA:

Nutrisi Penting untuk Daya Tahan Tubuh Anak

Dari sekian banyak ide seru mengumumkan jenis kelamin anak, influencer asal Suriah, yakni Anas dan Asala Marwa, melakukannya di level yang berbeda. Pasangan yang berdomisili di Uni Emirat Arab tersebut mengadakan pesta pengungkapan jenis kelamin anak kedua mereka di salah satu bangunan ikonik Dubai, Burj Khalifa. Sudah pasti dengan cara yang begitu spektakuler.

Keluarga Anasala mengumumkan bahwa mereka akan memiliki bayi laki-laki dengan menerangi gedung tertinggi di dunia tersebut menggunakan warna biru. Selain itu, tulisan 'It’s a boy!' muncul di sepanjang menara tersebut.

"Kami menginginkan ide yang benar-benar unik, sesuatu yang akan berkesan," kata Asala Maleh dalam video Youtube. Segera setelah diunggah di akun Youtube The Anasala Family, video itu menjadi viral. Lebih dari tujuh juta kali sudah video itu ditayangkan.

Alih-alih menganggap hal itu berkesan, publik justru mengecam pasangan tersebut. Mereka menyebut perayaan tersebut 'boros' dan 'berlebihan'. Bagaimana tidak, untuk menerangi menara tersebut, biaya yang dibutuhkan mencapai U$95 ribu (sekitar Rp1,4 miliar). Warganet lainnya dengan cepat menunjukkan kekecewaan bahwa Anas Marwah ialah putra seorang pemimpin oposisi Suriah yang terkemuka.

Tidak jelas apakah pasangan itu membayar sendiri acara tersebut atau apakah itu bagian dari kesepakatan promosi dengan kota. Jika ternyata pasangan Anas dan Asala membayar sendiri perayaan tersebut, publik menilai mereka tidak sensitif dengan krisis perekonomian yang dialami masyarakat.(Avia)

BACA JUGA: