Inacraft 2023

Xusha, Jaga Alam dan Tradisi dengan Gaya Masa Kini di Inacraft 2023

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Minggu, 05 Maret 2023
Xusha, Jaga Alam dan Tradisi dengan Gaya Masa Kini di Inacraft 2023

Putri utami, ide di balik cantiknya produk-produk Xusha. (Foto: merahputih.com/Disya Shaliha)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

DI Inacraft 2023 yang digelar di JCC Senayan, Jakarta Pusat, ada booth sangat mencuri perhatian. Booth bernama Xusha itu terlihat lebih berwarna-warni dan segar dibandingkan suasana sekelilingnya.

Di dalamnya, kita dapat melihat beragam kerajinan tangan yang diolah dengan keseriusan mulai dari jam, gelang-gelang, anting, hingga tas rajut. Produk yang ditampilkan Xusha boleh dibilang sangat kekinian.

Baca Juga:

Patung Bebek Asal Solo yang Mendunia di Inacraft 2023

Adalah Putri Utami, otak dibalik segarnya produk Xusha. Perempuan yang akrab disapa Tami itu menceritakan perjalanan berdirinya Xusha.

"Aku bikin Xusha dulu dari tahun 2015, cuma memang awalnya cuma hobi kemudian sedikit pelan-pelan lah gitu berkembang. Xusha itu bikin macem-macem, memang basic-nya adalah bikin aksesori, printil-printil karena emang tangannya gak bisa diem ya, jadi segala macem dibikin," ungkap pemilik dari usaha yang berbasis di Bandung itu kepada merahputih.com, Sabtu (4/3).

Meski bergaya kekinian, Xusha juga mengajak konsumennya untuk melestarikan kekayaan motif tenun Nusantara. (Foto: merahputih.com/Disya Shaliha)

Kisah Xusha berawal dari hobi masa kecil Tami untuk membuat gelang-gelang yang pada saat itu populer disebut friendship bracelet. Lama-kelamaan ia memerhatikan tren friendship bracelet tak pernah pudar dan membosankan, sehingga ia akhirnya menekuni pembuatan kerajinan ini.

"Makin lama, makin ke sini ternyata friendship bracelet tuh gak ada yang bosan ya, ternyata masih senang aja tuh orang-orang pakai. Nah, tapi kan kalau gelang terus bosen ya, jadi coba untuk diaplikasikan ke jam tangan," ungkapnya.

Tak hanya memanjakan mata, Xusha rupanya juga cukup peduli dengan lingkungan. Baru-baru ini Tami bekerja sama dengan perajin manik-manik yang terbuat dari limbah kaca. Meskipun material yang dipakai terbuat dari limbah, produk aksesori gelang dibuatnya tetaplah cantik.

Baca Juga:

Inacraft 2023 Tingkatkan Kepedulian Terhadap Ragam Budaya Sulawesi Selatan

"Jadi dari limbah kaca itu dilebur, terus dicetak jadi manik-manik, limbah kaca yang dipakai juga bermacam-macam, mulai dari bekas botol hingga kalau orang Sunda bilang itu barangkal, kaca yang ada dari sisa-sisa bongkaran rumah," jelas Tami.

Selain memiliki produk yang ramah lingkungan, Xusha juga mencoba menjaga tradisi Indonesia dalam karyanya, salah satu caranya adalah dengan membuat produk tali jam dengan teknik macrame terinspirasi motif kekayaan tenun Nusantara.

Xusha pada awalnya hadir dari hobi sang pemilik, Putri Utami. (Foto: merahputih.com/Disya Shaliha)

"Ini beberapa yang baru aku bikin, ada yang mengambil motif tenun asal Kalimantan yaitu Tenun Tumpal, sama tenun Naisa Molo dari NTT," jelasnya.

Tami juga jeli melihat perkembangan zaman ketika orang-orang memilih untuk menggunakan smart-watch. Ia juga memproduksi strap yang bisa dikenakan pada produk smartwatch yang populer saat ini.

Produk Xusha dihargai mulai dari Rp 55 ribu. Tami juga banyak membuka peluang bagi masyarakat untuk bisa terlibat dalam produksinya ini. Ia melibatikan siswa magang, memberdayakan perajin dan ibu-ibu PKK untuk membantunya membuat produk yang ditampilkan di Xusha.

"Harapannya, Xusha bisa lebih berkembang lagi, lebih eksplor lagi gitu. Aku bisa bikin inovasi produk baru lagi," tutup Tami. (dsh)

Baca Juga:

Sandiaga Uno Hadiri Pembukaan Inacraft 2023

#Inacraft 2023
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Fun
UMKM Berkontribusi Besar, INACRAFT Kembali Digelar
INACRAFT on October berkonsep kekinian dengan ambience look dan feel yang berbeda.
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 06 Oktober 2023
UMKM Berkontribusi Besar, INACRAFT Kembali Digelar
Fun
Ilham Bahari Songket Hidupkan Motif Batik Kuno di Inacraft 2023
Motif batik kuno tidak termakan oleh zaman.
Ikhsan Aryo Digdo - Minggu, 05 Maret 2023
Ilham Bahari Songket Hidupkan Motif Batik Kuno di Inacraft 2023
Fun
Xusha, Jaga Alam dan Tradisi dengan Gaya Masa Kini di Inacraft 2023
Produk kerajinan tangan dari Xusha mencuri perhatian pengunjung di Inacraft 2023.
Ikhsan Aryo Digdo - Minggu, 05 Maret 2023
Xusha, Jaga Alam dan Tradisi dengan Gaya Masa Kini di Inacraft 2023
Fun
Inacraft Awards 2023 Berlangsung Meriah
Ajang Inacraft Awards 2023 ditutup dengan malam penghargaan.
Ikhsan Aryo Digdo - Sabtu, 04 Maret 2023
Inacraft Awards 2023 Berlangsung Meriah
Fun
ASEPHI Ajak Maroko Kembali Bekerja Sama di Inacraft
Dubes Maroko berharap kebudayaan Maroko bisa tampil lagi untuk dilihat masyarakat Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 03 Maret 2023
ASEPHI Ajak Maroko Kembali Bekerja Sama di Inacraft
Fun
Patung Bebek Asal Solo yang Mendunia di Inacraft 2023
Patung bebek dari Imanuella Craft yang dipamerkan di Inacraft 2023.
Ikhsan Aryo Digdo - Jumat, 03 Maret 2023
Patung Bebek Asal Solo yang Mendunia di Inacraft 2023
Fun
Ketika Limbah Onderdil Menjelma Mahakarya
Ada gir, shock absorber, hingga silinder mesin.
Dwi Astarini - Jumat, 03 Maret 2023
Ketika Limbah Onderdil Menjelma Mahakarya
Fun
Asyiknya Membuat Terarium Candle bersama Arnetta Craft
Terbuat dari lilim aromaterapi.
Dwi Astarini - Jumat, 03 Maret 2023
Asyiknya Membuat Terarium Candle bersama Arnetta Craft
Fun
Inacraft 2023 Tingkatkan Kepedulian Terhadap Ragam Budaya Sulawesi Selatan
Pemerintah Sulawesi Selatan berupaya mengangkat ragam warisan budaya adiluhung Sulawesi Selatan.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 02 Maret 2023
Inacraft 2023 Tingkatkan Kepedulian Terhadap Ragam Budaya Sulawesi Selatan
Fun
Cemara Paper Sulap Kertas Daur Ulang Jadi Karya Seni Bernilai Jual
Hadir di Inacraft 2023, Cemara Paper adalah hasil kreasi kelompok disabilitas dari Bandung.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 02 Maret 2023
Cemara Paper Sulap Kertas Daur Ulang Jadi Karya Seni Bernilai Jual
Bagikan