Ilham Bahari Songket Hidupkan Motif Batik Kuno di Inacraft 2023


Bilal bertekad menghidupkan kembali motif batik kuno Palembang agar tidak hilang termakan zaman. (Foto: merahputih.com/Disya Shaliha)
INDONESIA terkenal akan keanekaragamannya, termasuk ragam wastra nusantara yang tak ada habisnya. Terlebih lagi kreativitas masyarakatnya yang mampu menciptakan kebaruan dari apa yang sudah ada.
Ilham Bahari songket salah satunya. Usaha kerajinan asal Palembang ini banyak memelopori gaya baru di bidang kerajinan songket dan tenun Palembang. Salah satunya adalah pemanfaatan sisa bahan songket dan tenun menjadi patchwork yang diaplikasikan pada baju.
Baca Juga:
Xusha, Jaga Alam dan Tradisi dengan Gaya Masa Kini di Inacraft 2023
Keunikan tiap produk patchwork menjadi kekuatan Ilham Bahari Songket dalam persaingan bisnisnya. Seluruh produknya dipamerkan di pameran kerajinan tangan Inacraft 2023 yang digelar di JCC Senayan, Jakarta Pusat.
"Yang jadi masalah tuh otak kita muter banget karena harus desain satu-satu, karena sisa bahan itu kan bentuk potongannya macem-macem dan harus dipola satu-satu biar gak bisa sama satu dengan yang lain. Itu menjadi nilai ekonomis kita, karena yang kita buat gak bakal ditiru orang," jelas Bilal, pemilik Ilham Bahari Songket kepada merahputih.com di Inacraft 2023, Sabtu (4/3).

Selain itu, lanjut Bilal, Ilham Bahari Songket juga membuat suatu terobosan dalam wastra palembang, yakni mengombinasikan songket dan batik asal palembang dalam satu media.
"Songket itu kan flat, batik Palembang itu rancu, kalau gak kita buat dia akan hilang. Sementara itu kebanyakan orang itu buat batik yang umumnya saja, batik yang kira-kira mass product. Kalau Bilal menggangkat motif-motif kunonya," ungkapnya.
Motif-motif batik yang diangkat oleh Ilham Bahari berasal dari tahun 1800-an hingga 1900-an.
"Kalau kita gak angkat, orang akan bilang ‘Oh ini ya, batik Palembang tuh ada ya?’ Bilal menggali yang itu. Makanya, songket yang orang buat versi biasa, kita buat yang versi halusan, baru dibatik versi memang Palembangan kuno," jelasnya.
Baca Juga:
Ilham Bahari sudah bergerak di bidang songket dan perbatikan Palembang lebih dari dua dekade lamanya. Bilal juga sudah mendalami motif-motif batik khas palembang selama kurang lebih satu dekade terakhir. Motif-motif kuno dipelajarinya lewat buku wastra lama kuno dan salah satu pembatiknya yang memang memahami ragam motif lama khas Palembang.
Karya batik kuno ini juga banyak mendapat apresiasi, termasuk dari salah satu budayawan yang kagum atas kelengkapan motif batik dibuat Ilham Bahari. Ia juga mendapatkan penghargaan juara pertama Best Design di Kriyanusa karena mengangkat wastra lama.

Untuk memproduksi selembar songket berpadu Batik kuno, dibutuhkan sekitar enam bulan pengerjaan. Tak heran bila produk tersebut dibandrol dengan harga yang amat fantastis. Pembeli perlu merogoh kocek sebesar Rp 35 juta untuk mendapatkan selembar songket batik Kuno karya Ilham Bahari Songket.
Di pameran Inacraft 2023 Ilham Bahari Songket membawa beberapa koleksi songket batik kuno mereka dengan motif Kerak Mutung dan Kembang Buketan Burung Hong.
"Karena dibuat songketnya dulu sebulan setengah sampai dua bulan. Setelahnya baru dibatik, batiknya pun batik tulis bisa empat bulan membatiknya," ucap Bilal.
Bilal berharap lewat produknya ia bisa memperkenalkan kekayaan wastra Palembang kepada masyarakat yang lebih luas, dan bisa terus memberdayakan serta menghidupi lebih banyak perajin lokal. (dsh)
Baca Juga:
Inacraft 2023 Tingkatkan Kepedulian Terhadap Ragam Budaya Sulawesi Selatan
Bagikan
Berita Terkait
UMKM Berkontribusi Besar, INACRAFT Kembali Digelar

Ilham Bahari Songket Hidupkan Motif Batik Kuno di Inacraft 2023

Xusha, Jaga Alam dan Tradisi dengan Gaya Masa Kini di Inacraft 2023

Inacraft Awards 2023 Berlangsung Meriah

ASEPHI Ajak Maroko Kembali Bekerja Sama di Inacraft

Patung Bebek Asal Solo yang Mendunia di Inacraft 2023

Ketika Limbah Onderdil Menjelma Mahakarya

Asyiknya Membuat Terarium Candle bersama Arnetta Craft

Inacraft 2023 Tingkatkan Kepedulian Terhadap Ragam Budaya Sulawesi Selatan

Cemara Paper Sulap Kertas Daur Ulang Jadi Karya Seni Bernilai Jual
