Wujudkan Dasa Darma Pramuka dengan Duta Perlindungan Anak


Memiliki pemahaman mengenai hak-hak anak dan perlindungan anak. (Pexels/Agung Pandit Wiguna)
PEMBENTUKAN Duta Perlindungan Anak yang diinisiasi oleh Kwartir Nasional Pramuka merupakan bagian dari perwujudan Dasa Darma Pramuka. Dasa Darma yaitu 10 perbuatan terpuji dan mulia diharapkan tumbuh dalam setiap sosok anak.
Sebanyak 68 Duta Perlindungan Anak yang terdiri dari perwakilan 34 provinsi ini akan dilantik. Pelaksanaan pelantikkan langsung oleh Ketua Kwartir Nasional Pramuka Indonesia saat Jambore Nasional XI sekaligus Apel Besar Hari Pramuka ke-61, di Cibubur Jakarta Timur.
Baca Juga:

Melansir berita pers tertulis, Troy Pantouw yang merupakan Chief of Advocacy, Campaign, Communication & Media dari Save the Children Indonesia menyatakan dukungan penuh dari Save the Children sebagai kolaborator pemenuhan hak perlindungan anak.
“Kami berharap para duta yang telah terpilih, terlatih, dapat menjadi pelopor dan pelapor terkait isu perlindungan anak di wilayah terdekatnya. Sehingga tidak ada lagi kekerasan yang terjadi pada anak dan anak-anak dapat hidup dengan aman serta nyaman,” jelasnya.
Terdata sebanyak lebih dari 11 ribu anggota pramuka berusia 11–15 tahun dari seluruh provinsi di Indonesia termasuk perwakilan Asia Pasifik akan hadir dan berpartisipasi aktif dalam Jambore Nasional ke-XI ini. Jambore Nasional kali ini bertemakan Wujudkan Pramuka yang Ceria, Berdedikasi dan Berprestasi.
Anak-anak yang tergabung dalam kegiatan ini diharapkan mampu selain mewujudkan Dasa Darma Pramuka, juga memiliki pemahaman mengenai hak-hak anak dan perlindungan anak sesuai dengan Undang-undang 35 Tahun 2014 terkait Perlindungan Anak.
Baca Juga:

Save the Children Indonesia memberikan pembekalan dan pelatihan kepada lebih dari 11 ribu anggota pramuka dengan merancang kegiatan melalui tema Safe from Harm, Safeguarding, Perlindungan Anak, dan Kampanye Aksi Generasi Iklim.
Merekan akan mengikuti 10 kali pelatihan, coaching clinic, pameran kerja-kerja yang berfokus pada anak dengan mempraktekkan safe programming. Dari kegiatan ini diharapkan anak-anak dapat memahami hak-hak mereka dan memiliki pengetahuan untuk memastikan hak-hak mereka terpenuhi.
Selain itu, anak-anak pun akan berpartisipasi aktif untuk menyuarakan permasalahan terkait hak anak di sekitar lingkungan mereka salah satunya adalah permasalahan krisis iklim yang dihadapi.
Upaya positif ini akan terwujud dari berbagai bentuk dukungan yang maksimal. Pemenuhan hak anak hingga kini masih harus terus diupayakan demi kelangsungan tumbuh kembang dan psikologis anak yang mumpuni. Indonesia harus siap dalam mewujudkannya. (DGS)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Datangi Polda Metro, KPAI Kawal Ratusan Anak yang Ditangkap Saat Demo 25 Agustus

Aksi Anak-anak Ikuti Karnaval Meriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Jakarta

Kisah Pilu Bocah Sukabumi Meninggal Akibat Cacing, Pemerintah Akui Layanan Kesehatan Masih Pincang

Lirik Lagu 'Api Kita Sudah Menyala', Hymne Wajib saat Perkemahan Pramuka

Jambore Pramuka Muslim Dunia 2025 Digelar 9-14 September, Serukan Deklarasi Kemerdekaan Palestina

Lirik 'Hyme Pramuka', Lagu Wajib untuk Rayakan Hari Pramuka setiap 14 Agustus

Ingat Ya Bunda! Beri Makan Anak Jangan Hanya Fokus Pada Nasi dan Mie

Pelaku Pelecehan Penumpang Anak Citilink Terancam 15 Tahun Bui, Kondisi Korban Masih Trauma

Anak di Bawah Umur di Cianjur Diperkosa 12 Orang, Polisi Harus Gerak Cepat Tangkap Buron

1 dari 5 Anak di Indonesia Tumbuh Tanpa Peran Ayah
