WOW! Pedagang Ketupat Sayur Pinggir Jalan Ini Raup Rp 90 juta perbulan


MerahPutih Bisnis - Dengan bermodalkan tenda biru dan ukuran tempat yang tak terlalu besar, ya bisa dibilang sangat sederhana. Namun siapa yang menduga bahwa warung yang terletak di jalan Mampang Raya, tepatnya setelah halte busway Duren Tiga dari arah Kuningan menghasilkan Rp 90 juta per bulannya. Padahal penyajiannya sama dengan menu ketupat sayur pada umumnya. Hanya rasa yang membedakannya.
Usaha ini dibuka dari pukul 20.00 WIB hingga pukul 04.00 WIB. Ketupat Sayur Mandala, namanya. Pasangan suami istri Suwono dan Nurjanah adalah pemiliknya. Mereka berdua merintis usahanya sejak tahun 2004 hingga sekarang. Tentunya keberhasilan yang diraihnya bukan turun dari langit. Dengan kerja keras dan cucuran keringat, Ketupat Sayur Mandala banyak dinantikan oleh pembelinya.
Beralih Profesi
Pemalang, Jawa Timur adalah tempat tinggalnya. Tahun 1998 Suwono hijrah ke Jakarta lantaran dirinya ingin mengadu nasib di kota Metropolitan. Ia tidak ingin menjadi tukang kayu untuk seterusnya. Karena faktor ekonomi yang membuatnya tidak bisa mencukupi kebutuhan yang makin lama semakin tinggi. Tanpa sanak saudara di Jakarta, memberanikan diri untuk mengajak istri dan anaknya pindah. Suwono pun menyewa rumah petakan di daerah Mampang. Ia ingin dagang ketupat sayur. Tabungan yang selama ini ia kumpulkan pun digunakan untuk membeli gerobak bekas sebagai modal awal menjual menu ketupat sayurnya. Dengan modal yang kurang , pria berusia 40 tahun itu memberanikan diri meminjam uang dengan saudaranya untuk modal bahan-bahan ketupat sayur. Karena suwono tidak mengetahui jalan-jalan di Jakarta. akhirnya ia pun harus memilih jalan Mampang dan Warung Buncit untuk menawarkan menu ketupatnya.
Kini, Suwono pun sangat bang, karena ketupat sayur yang di cita-citakannya berhasil dan ditunggu-tunggu para penikmat menu makanan ini. Rupiah demi rupiah pun perlahan ia kumpulkan untuk ditabung. Hingga akhirnya Suwono memberanikan diri untuk merekrut pegawai. Saat ini sudah Sembilan karyawan yang ia gaji, walaupun silih berganti, kluar masuk karyawan tersebut. “memang sulit untuk mendapatkan karyawan, apalagi pegawai yang dapat dipercaya,” ungkap Suwono.
Berawal Dari Gerobak Keliling
Kenangan pahit itu masih membekas didalam lubuk hatinya. Awalnya ia mendorong-dorong gerobak keliling wilayah Mampang dan Warung Buncit, Jakarta Selatan. Dengan gigihnya Suwono mencari nafkah buat istri dan anaknya. Menjelang sore hingga malam ia harus bercucuran keringat. Setiap panggilan yang ditujukan olehnya, ia merasa gembira. “Ada satu lagi yang beli. Saya senang sekali. Setiap langkah, saya berharap ada yang memanggil saya ketika itu,” kenang Suwono.
Perjalanan itu ia alami kurang lebih setahun. Di saat ia sedang menjajajakan dagangannya ini, terdengar suara knalpot yang keras. Ternyata berasal dari motor-motor yang ingin ‘trek-trekan’. Setiap hari ia melihat balap liar motor tersebut. Hingga suatu saat ia mendapatkan saran dari anak motor itu. “Lebih baik mangkal saja pak. Katanya buat patokan mereka janjian sama teman-temannya. Sejak itulah Suwono membuka usaha di pojokan lampu merah Duren Tiga. Saya hanya membayar listrik dan bayar pelataran parkir kepada pemilik bengkel dimana saya buka tenda. Tetapi sekarang si pemilik bengkel itu sudah menagih saya untuk bayar sewa tempat. Usaha saya makin lama semakin ramai, laris hingga sekarang ini. Harga Ketupat Sayur Mandala sangat terjangkau. Ketupat polos tanpa lauk Rp 5 ribu. Ketupat spesial dengan lauk lengkap Rp 19 ribu,” jelas Suwono.
Rasanya yang Berbeda
Suksesnya berjualan makanan, sudah pasti tak lepas dari sisi cita rasa dan harga yang terjangkau. Seperti kesuksesan yang telah diraih oleh ketupat sayur mandala ini.
Efert seorang pegawai swata di Jakarta ini mengakui rasanya yang berbeda dengan ketupat sayur lainnya. Rasa ketupat sayur tersebut bagaikan ada magnetnya. Yang ingin kembali mencicipi menu ketupat sayur. Walaupun setiap hari menu ini, ia tidak bosan. "Rasanya beda mas dari tempat lain. Benar-benar rasa ketupat sayur yang lezat. Tidak terlalu pedas, pas dilidah. Sekarang makin lengkap menu lauknya,” kata Efert.
Bagikan
Berita Terkait
Dharma Jaya Catat Lonjakan Bisnis 190 Persen Sambil Jaga Ketahanan Pangan

‘KPop Demon Hunters’ Mewarnai Lorong Camilan di Korea Selatan, dari Mi Instan hingga Cake Bikin Perusahaan Cuan Besar

Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial

Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting

Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024

Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis

Tupperware Hentikan Bisnis di Indonesia Setelah 33 Tahun Beroperasi

Biang Kerok IHSG Anjlok, Dari Ketegangan Geopolitik Sampai Perang Tarif Uni Eropa dan AS

IHSG Terperosok dan Alami Trading Halt, DPR Langsung Kunjungi BEI

Setelah 28 Tahun, Donatella Versace Turun dari Jabatan Chief Creative Officer, Menyerahkan Tanggung Jawab ke Pihak di Luar Keluarga
