Wisata Alam Bebas Tak Kunjung Dibuka, Produksi Tenda Dome Berubah ke Miniatur

MerahPutih.com - Penutupan tempat-tempat wisata alam seperti pendakian gunung atau kamping di pantai akibat pandemi, membuat bisnis peralatan olahraga luar ruangan makin terdesak.

Mereka harus berinovasi mencari peluang sambil menunggu situasi membaik.

Ahmad Nusron, pemilik toko Trabas Outdoor Equipment yang sebelumnya menjual perlengkapan traveling harus berpikir kreatif untuk bisa bertahan.

Baca Juga:

Destinasi Wisata Curug Seeng Tasikmalaya, Pesona Alam Tanah Sunda

"Dampak pandemi usaha saya jadi mandeg. Saya berusaha menciptakan sesuatu. Dan akhirnya tercetus ide untuk membuat miniatur tenda ini," ungkap Nusron saat ditemui di tempatnya berproduksi, Jalan Pucang, Surabaya, Senin, (19/7).

Miniatur tenda tersebut ia produksi sendiri dari sisa kain yang sebelumnya dipakai untuk produksi tenda asli.

Model dan bahan pun layaknya seperti tenda dome asli. Hanya ukurannya saja yang berbeda.

"Nantinya juga akan saya tambahkan rumput-rumput untuk mempercantik miniatur tenda ini," ujarnya.

Hingga saat ini, Nusron telah membuat miniatur tenda dengan 8 model yang berbeda. Ukurannya sekitar 10 cm X 18 cm.

"Miniatur ini dapat digunakan sebagai hiasan di meja kantor, mainan untuk anak, dan rencana ke depannya akan saya buat versi lampu tidur," terangnya.

Untuk satu miniatur tenda, Nusron membanderol harga antara Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu, tergantung tingkat kerumitan.

Baca Juga:

Kemenparekraf Kembangkan Wisata Halal di Indonesia

Sejauh ini, masih kata Nusron, miniatur tenda masih dibeli di dalam negeri.

"Enggak sampai ekspor. Tapi alhamdulillah, sudah bisa mulai kirim-kirim ke luar pulau. Yang beli rata-rata juga anak pendaki. Karena mereka hobi, apalagi ini cara pasangnya juga sama dengan tenda beneran," tutup Nusron. (Budi Lentera/Surabaya)

Baca Juga:

Berwisata ke Angkasa Luar bersama Virgin Galactic