Wihara Dharma Bhakti Disesaki Pengunjung yang Ingin Berdoa dan Ribuan Pengemis

Zulfikar SyZulfikar Sy - Sabtu, 25 Januari 2020
Wihara Dharma Bhakti Disesaki Pengunjung yang Ingin Berdoa dan Ribuan Pengemis

Warga Tionghoa berdoa di Wihara Dharma Bakti. (Foto: MP/Kanugrahan)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Ribuan warga Tionghoa memenuhi Wihara Dharma Bakti atau Klenteng Kim Tek Le yang terletak di kawasan pecinan Petak Sembilan, Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat, Sabtu (25/1).

Mereka dengan khusyuk melakukan ritual kepada para dewa dengan membakar dupa. Ini dilakukan bertepatan dengan tahun baru Imlek 2571.

Baca Juga:

Tahun Baru Imlek, Anies Datangi Warga Tionghoa Jakarta di Wihara Dharma Bakti

Mereka membakar dupa seraya merapalkan doa. Peribadatan ini dinilai sangat sakral untuk meraih keberkahan.

Pengurus Wihara Dharma Bakti Lucas Tjang mengatakan, umat Konghucu yang datang ke sini sebanyak 5.000 hingga 6.000 orang. Mereka datang dari berbagai daerah untuk sembahyang di wihara yang bersejarah tersebut.

"Dari H-1 sampai hari ini jumlahnya bisa lebih dari 5.000 atau 6.000 orang," kata Lucas saat ditemui di lokasi.

Lucas menuturkan, banyak juga wisatawan dari mancanegara yang berkunjung ke Wihara Dharma Bakti. Mereka datang untuk mengambil momen perayaan tahun baru Imlek. "Iya ada wisatawan dari mancanegara," imbuhnya.

Mereka membakar dupa, merapalkan doa, di hadapan patung dewa atau rupang yang berada di 25 altar.

Ia mengatakan, umat Konghucu melakukan sembahyang di altar utama untuk kemudian berpindah ke altar selanjutnya. Pada setiap altar, rupang dewa sudah tertata rapi.

"Kita sudah bersihkan patung atau rupang para dewa berikut altar dan ruangannya," kata Lucas.

Umat berdoa di Wihara Dharma Bakti. (Foto: MP/Kanugrahan)
Umat berdoa di Wihara Dharma Bakti. (Foto: MP/Kanugrahan)

Lucas menuturkan, umat yang beribadah di perayaan Imlek ini memanjatkan doa untuk sang dewa agar kehidupannya kian berkah. Apalagi, shio tahun ini tikus logam. Shio tersebut memiliki arti keberkahan yang melimpah.

"Tikus itu binatang pekerja keras, gesit, dan ulet. Jadi tahun ini tanggalan jatuh ke tikus logam. Maknanya membawa kesehatan dan kemakmuran berlimpah bagi kita semua," jelas dia.

Di sisi lain, ribuan pengemis rela mengantre bahkan hingga menginap demi memburu angpao di halaman depan Wihara Dharma Bakti yang terletak di Jalan Kemenangan III, Petak Sembilan, Glodok, Jakarta Barat.

Mereka berasal dari berbagai daerah dan beragam usia. Mulai dari lansia, dewasa hingga anak-anak.

Perubahan cuaca yang begitu cepat tak menyurutkan niat mereka untuk berburu angpao. Meskipun hujan atau panas, mereka tetap bertahan di tempat itu untuk menunggu keikhlasan dari umat Konghucu yang selesai beribadah.

Para pengemis tampak duduk berbaris di halaman kiri wihara. Sesekali mereka tampak berteriak untuk meminta angpao kepada umat yang sudah selesai beribadah. "Koh bagi angpaonya koh," teriak salah seorang pengemis.

Banyaknya jumlah pengemis yang berada di lokasi terkadang menyulitkan petugas untuk menertibkan mereka. Para petugas yang terdiri dari keamanan internal, satpol PP dan polisi ini sesekali menertibkan pengemis yang berdiri dan mencegat umat yang sudah selesai beribadah.

"Ayo mundur, mundur, yang tertib dong," teriak salah seorang petugas.

Baca Juga:

Satpol PP Amankan Perayaan Imlek di Jakarta

Suasana sempat sedikit tidak kondusif. Alhasil, umat yang hendak membagikan rezekinya ke pengemis disalurkan lewat petugas. Para petugas itu kemudian yang memberikan uang itu kepada para pengemis.

"Ini Rp10.000 ya seorang. Ayo tertib duduk saja ini kita bagikan," kata petugas.

Para pengemis memenuhi halaman Wihara Dharma Bakti. (Foto: MP/Kanugrahan)
Para pengemis memenuhi halaman Wihara Dharma Bakti. (Foto: MP/Kanugrahan)

Lucas Tjang mengaku tidak masalah dengan kehadiran ribuan pengemis. Menurut dia, momen Imlek adalah sarana untuk berbagi kepada sesama umat manusia.

Namun demikian, ia berpesan agar para pemburu angpao bersikap tertib sehingga tidak mengganggu lajur keluar masuk umat yang hendak beribadah.

"Itu dari keikhlasan hati para umat. Kita persilakan secara sukarela. Ini (pengemisnya) ada dari warga sini, ada dari luar. Mereka datang mengharapkan rezeki," ucap Lucas.

Seorang ibu bernama Sartini (45) turut serta membawa kedua anaknya untuk berburu angpao. Menurutnya, momen Imlek kerap dijadikan oleh dirinya untuk meraih rezeki. Ia dan anak-anaknya mengaku sudah mendapatkan uang sebesar Rp150.000 hingga saat ini.

"Ya bersyukur saja gak apa-apa lumayan ini. Semoga berkah," tutup Sartini. (Knu)

Baca Juga:

4 Hal Ini Wajib Dilakukan Sebelum dan Ketika Merayakan Imlek!

#Imlek #Tionghoa
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Berita Foto
Umat Buddha Gelar Buka Puasa Bersama untuk Umat Muslim saat Ramadan 1446 H di Vihara Dharma Bakti
Umat membagikan makanan untuk buka puasa bagi umat muslim di Vihara Dharma Bakti, Petak Sembilan, Jakarta Barat, Senin (10/3/2025).
Didik Setiawan - Senin, 10 Maret 2025
Umat Buddha Gelar Buka Puasa Bersama untuk Umat Muslim saat Ramadan 1446 H di Vihara Dharma Bakti
Tradisi
Menelusuri Asal Usul Perayaan Cap Go Meh
Di Indonesia Cap Go Meh menjadi seremonial besar-besaran yang dirayakan bersama-sama.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 10 Februari 2025
Menelusuri Asal Usul Perayaan Cap Go Meh
Indonesia
Perayaan Imlek Jadi Simbol Akulturasi Berbagai Budaya di Jakarta
Perayaan Imlek sekaligus merupakan simbol harapan masyarakat akan keselamatan, kemakmuran, dan kesejahteraan pada tahun yang baru.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 30 Januari 2025
Perayaan Imlek Jadi Simbol Akulturasi Berbagai Budaya di Jakarta
Indonesia
Fang Teh, Tradisinya Pagi Hari Pertama Tahun Baru Imlek Simbolkan Harapan Keberuntungan
Banyak orang minum teh pu-erh karena tidak hanya memberikan manfaat kesehatan, tetapi juga manfaat makanan fermentasi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 29 Januari 2025
Fang Teh, Tradisinya Pagi Hari Pertama Tahun Baru Imlek Simbolkan Harapan Keberuntungan
Indonesia
Ekspresi Kebebasan Barongsai di Perayaan Imlek, Makin Eksis di Ruang Publik Sejak Dibebaskan Presiden Gus Dur
Saat kepemimpinan Presiden Soeharto ekpresi keagamaan dan kebudayaan etnis Tionghoa terbatas di Indonesia.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 29 Januari 2025
Ekspresi Kebebasan Barongsai di Perayaan Imlek, Makin Eksis di Ruang Publik Sejak Dibebaskan Presiden Gus Dur
Indonesia
Arus Balik Long Weekand Padati Stasiun, 37.579 Penumpang Tiba di Jakarta
Meski long weekend sudah berakhir, penumpang yang pergi ke luar kota masih banyak.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 29 Januari 2025
Arus Balik Long Weekand Padati Stasiun, 37.579 Penumpang Tiba di Jakarta
Indonesia
Prabowo Ucapkan Selamat Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili/2025, Imlek Bagian Rayakan Keberagaman
Pentingnya momen perayaan Imlek ini untuk mempererat persaudaraan, menjaga kerukunan, dan merayakan keberagaman, sebagai kekuatan bangsa.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 29 Januari 2025
Prabowo Ucapkan Selamat Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili/2025, Imlek Bagian Rayakan Keberagaman
Indonesia
Makna Makan Menu Vegetarian di Perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili/2025 Masehi
Makanan vegetarian yang disediakan tidak hanya diperuntukkan pada warga Tionghoa, tetapi juga untuk masyarakat umum.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 29 Januari 2025
Makna Makan Menu Vegetarian di Perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili/2025 Masehi
Tradisi
Jadi Tradisi dalam Imlek, Ini 6 Ketentuan Pemberian Angpao
Pemberian angpao telah menjadi tradisi turun-temurun dalam perayaan Imlek.
Frengky Aruan - Rabu, 29 Januari 2025
Jadi Tradisi dalam Imlek, Ini 6 Ketentuan Pemberian Angpao
Lifestyle
Kisah Legenda Tiongkok di Balik Warna Merah dalam Perayaan Imlek
Warna merah yang menghiasi perayaan Imlek punya sejumlah makna.
Frengky Aruan - Rabu, 29 Januari 2025
Kisah Legenda Tiongkok di Balik Warna Merah dalam Perayaan Imlek
Bagikan